08

2K 128 0
                                    

Jangan terlalu bahagia dengan apa yang kamu rasain hari ini, tanpa sadar esok mungkin jadi luka terberat kamu.
-AlDyra Story

****

Setelah kejadian kemarin mereka sama-sama menghindar. Mereka menyibukan diri untuk melupakan sejenak permasalahan mereka.

Reva yang bingung dengan apa yang terjadi dengan perubahan sikap Dyra yang pendiam dan pemurung. Saat ini Reva lagi makan di kantin bersama Alga, Galen dan Bisma.

"Gue heran deh sama si Dyra, masa dia diem mulu, gue ngomong dicuekin," cerita Reva kepada mereka. Karena Reva bersepupu dengan Bisma membuat Reva juga dekat dengan Alga dan Galen.

"Lo gak nanya dia kenapa atau dia cerita kenapa?" tanya Galen.

"Gue udah tanya, dia kenapa tapi malah meluk gue erat sambil nangis. Katanya dia udah ngecewain semuanya," ucap Reva.

"Gue gak mau cari tau, takut ngelanggar privasinya," balas Reva.

"Nanti dia juga cerita kok sama lo, tentang masalah apa," ucap Bisma.

Sontak membuat Alga tersedak.
"Lo kenapa?" tanya Galen menyodorkan air minum.

"Gue ke kelas," ucap Alga datar lalu pergi meninggalkan mereka.

"Yeeee kiraiin apaan," sewot Reva.

Langkah kaki Alga tak tentu arah, ia memikirkan kemungkinan terjadi. Alga melewati toilet perempuan di sana sudah ada dua orang menjaga pintu masuk. Alga menghela napas pasti ada yang mereka buli.

Mereka gelagapan mendapati Alga di hadapan mereka. "Eh Alga, ini kan toilet cewek lo ngapain di sini," ucap Tara.

"Ya mau pipis lah, Tara," sahut Meira.
Tara sontak menjitak kepala Meira.

"Minggir atau dobrak," ancam Alga.

Tara dan Meira sontak menjauh dari toilet. Mereka pergi ke kelas meninggalkan Rebeca yang masih di dalam wc membuli Dyra.

Brakkk!

Alga membuka kasar pintu toilet tersebut, sontak membuat Rebeca yang masih menjambak rambut Dyra terkejut.

"Al–Alga, ini gak seperti yang lo pikirin," ucap Rebeca gelagapan.

Alga melihat kondisi Dyra terduduk dengan tubuh basah. "Lo pergi dari sini dalam hitungan ketiga atau gue laporin lo ke BK," ancam Alga.

Tanpa menunggu Alga berhitung, Rebeca langsung berlari keluar toilet. Alga membantu Dyra berdiri namun ditepisnya kasar. Dyra yang kesusahan berdiri tetap dibantu Alga meski Dyra memberontak.

"Apa-apaan sih," ucap Dyra.

"Gue bantuin lo, sesama manusia." Alga melepaskan jaketnya lalu memakaikan kepada Dyra. Sesudah itu Alga keluar dari toilet menyisakan Dyra yang terisak.

Flashback on.

"Lo itu jangan, sok suci. Lo udah kotor."Rebeca mulai menampari pipi dyra

"Gue benci sama lo, Dyra. Benci!" ucap Rebeca

"Jadi kamu yang masukin obat perangsang di minuman aku," tanya dyra.

"Rebeca tertawa jahat. "Iya, kenapa? lo mu marah? inget lo udah gak suci.

"Kamu--." Tangan Dyra sudah di angin, ingin menampar Rebeca.

"Kenapa gak di terusin,"ucap Rebeca saat Dyra yang menurunkan tangannya.

"Dyra terkekeh. "Kamu terlalu menyedihkan Rebeca." Dyra dengan wajah datarnya.

Rebeca yang kesal, mengambil gayung yang berisi aur lalu menyiramnya ke arah Dyra. Ia menjambak rambut Dyra.

"Gue emang menyedihkan tapi gue lebih kasian sama lo Ra, lo itu kotor," sinis Rebeca.

Brakkk!

Alga datang dan menolongnya, tak lupa jaket yang dyra pakai sekarang adalah jaket Alga.

Flashback off.

Dyra bingung dengan keadaannya sekarang, sedih, kecewa tapi di balik semuanya Dyra tahu bahwa dia sendiri yang membuat kesalahan.

"Dyra," sapa Galen ketika melihat Dyra di belakang sekolah dengan tatapan kosong.

Dyra menoleh lalu memaksakan senyuman terukir dari wajahnya.

"Lo kenapa?" tanya Galen.

"Aku gak papa, aku baik-baik aja. mungkin," jawab Dyra.

"Kok mungkin."

"Karena kita gak jauh dari kemungkinan," balas Dyra menatap lurus dauh yang berjatuhan.

"Udah takdirkan, kita cari contoh dekatnya. Kayak Bisma dia jatuh cinta beda agama. Sama-sama cinta tidak punya kepastian bersamakan," kata Galen.

"Emang cinta itu gimana?" tanya Dyra.

Galen menggenggam satu tangan Dyra lalu meletakannya di dada. "Lo bisa rasaain. Kalau lo deket dia jantung lo bergetar hebat."

Dyra menjauhakan tangannya dari dada Galen. "Galen, kamu gak lupakan."

Galen terkekeh sedih. "Apa sih yang aku nggak ingat, termasuk larangan jatuh cinta sama lo ..." ada jeda diucapan Galen, "...gue inget waktu kakek lo bilang kalau gue gak boleh menaruh hati sama cucunya. Waktu itu ... gue bahagia banget ada orang baik kayak om Farel. Gue gak tau lagi gimana caranya membalas jasa orang tua lo selain menjaga lo dari jauh."

Dyra terseyum. "Kamu udah membayar semuanya Gal, itu udah lebih dari sekedar cukup. Terimakasih." ucap Dyra tulus.

Galen menggeleng. "Gue merasa belum puas Ra, gue mau bantu lo sekarang. Tapi gue gak tau bantu gimana soalnya gue gak tahu masalah lo apa."

"Gak papa Gal, aku duluan." Dyra melangkahkan kakinya meninggalkan Galen.

Galen terkekeh sedih. "Gue emang gak bisa milikin lo Ra, bukan berarti gue gak bisa jaga lo," ujar Galen.

Galen Alfero anak dari Devan Alfero. Dimana ibunya entahlah, Devan menceritakan bahwa ibunya meningglkannya Galen sejak kecil.
Galen sedih tapi ayahnya selalu mengajarkannya untuk tidak membenci siapapun.

Devan Alfero adalah sahabat Ferel Wijaya. Mereka bersahabat dari SMP. Farel membantu Devan dengan memberikan perkerjaan kepada Devan sebagai asistennya. Karena Farel mengetahui jika Devan bekerja sebagai sales di sebuah perusahaan dengan hutang yang banyak, membuat istrinya meningglkannya karena miskin. Harry orang tua Farel mengetahui itu. Apalagi ketika Galen berusaha akrab dengan cucunya Dyra, ia tidak setuju jika ada cinta di antara cucunya dan teman anaknya. Mereka membuat surat perjanjian bahwa Devan dan Galen diberi tempat tinggal dan perkerjaan dengan syarat Galen tidak akan mencintai Dyra. Kalau itu terjadi Devan dan Galen harus pergi tanpa sepeser rupiah pun.

Awalnya Galen setuju dan bahagia ketika menemukan orang baik seperti mereka. Ketika beranjak dewasa Galen sadar itu juga menyakiti hatinya. Sedangkan ayahnya mengelola sementara perusahaan W'Company sebelum diwariskan kepada Dyra seluruhnya dengan syarat Dyra tidak mempermalukan nama keluarganya.

Tapi sekarang berubah Dyra sudah mengecewakan semuanya. Entah bagaimana nanti reaksi kakeknya kalau mengetahui kebenaran yang telah terjadi.

****
Jangan lupa votte & komen yaa..

Follow juga akun authdor
putriafrillaa_

&

triputriihldsr

AlDyra StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang