13

2K 121 0
                                    

"Hanya seorang pengecut yang lari dari tanggung jawab. Dan lo adalah calonnya ketika tahu kenyataanya."
-AlDyra Story


****

Setelah kejadian kemarin Dyra tetap di rumah Reva bersembunyi dari Devan dan kakeknya. Reva hari ini bersekolah dengan keadaan lebih baik dari kemarin.

"Kemana lo kemarin, mabal yaa," kata Bisma berjalan di samping Reva di koridor.

"Kenapa lo, kangen?" sahut Reva.

"Gak kok, samaan aja sama si Dyra gak sekolah," balas Bisma.

Reva terdiam, mungkin ia akan mengingkari janjinya dengan Dyra.

"Yeuh di ajak bicara malah melamun," sewot Bisma. Ia memang tipikal orang yang tidak bisa didiamkan.

"Ck, ribet ama lu a en ja a ey," kata Reva.

"Anjayyyy," celetuk Galen di arah belakang bersama Alga yang stay cool.

"Masih pagi Gal,  teriak mulu," ujar Bisma mengusap telinganya.

"Ikan teri ikam gabus," pantus Galen.

"Cak kep," sahut Bisma.

"iri bilang boss," lanjut Galen.

"Dih, gak nyambung," cibir Bisma.

"Yaelah, anak ibu Tedjo sirik amat."

Reva hanya menyimak obrolan mereka, ia masih bingung bagaimana memberitahu kehamilam Dyra ke seseorang.

"Anjirr," umpat Reva ketika air disemprotkan ke seragamnya dengan sengaja.

Meira, Rebeca dan Tara terkekeh melihat wajah kesal Reva. Siapa suruh dekat-dekat dengan most wanted sekolah. Apalagi pagi ini mereka jadi sorotan sepanjang koridor.

Reva meletakan tasnya asal, lalu mengikat rambutnya bersiap menyerang tiga cabe bakwan sekolah. "Rebeca lo itu menyedihkan." Reva menunjuk muka Rebeca. "Dan lo Tara dan Meira," Reva terkekeh. "Kalian itu gak lebih dari sekedar babu," ucap Reva. Ia menatap sinis orang yang di hadapannya. Jangan lupakan mereka jadi tontonan hangat pagi ini.

"Reva lo." tangan Rebeca ditahan seseorang agar tidak menampar Reva.

Ia terkekeh sinis melihat sikap Rebeca yang tidak pernah berubah. "Ca, gue udah bilang sama lo. Lo jangan pernah ganggu sepupu gue, Reva. Lo pikir lo siapa." Bisma mendorong bahu Rebeca yang membuatnya mundur beberapa langkah.

Rebeca melihat sosok Bisma yang sebenarnya. "Lo itu siapa?. Lo itu benalu," bisik Bisma di telinga Rebeca.

Rebeca terkejut dengan ucapan Bisma, ia seperti ditarik seseorang ke masa lalu yang pernah mengucapkan itu sebelumnya.

"Gue harap gak ada lagi yang ganggu Revalina Gafian. Kalau ada yang berani berhadapan langsung  sama gue," teriak Bisma di koridor. Sedangkan trio cabe bakwan sudak pergi membawa Rebeca yang terlihat pucat.

"Lo bisikin apa tadi, sampai bisa diam gak berkutik gitu?" tanya Alga penasaran. Ia tidak terkejut dengan tidakan Bisma melindungi keluarganya.

"Gue bisikin kalau gue punya kecoa mati dalam kantong," kekeh Bisma.

AlDyra StoryWhere stories live. Discover now