32

1.5K 106 1
                                    

   Hari libur ini Dyra berinisiatif untuk membawakan makanan ke kantor Alga untuk makan siang. Di sinilah sekarang Dyra di depan lift menuju ruangan Alga dengan menenteng rantang makanan. Beberapa yang mengenal Dyra menyapa dan tersenyum padanya.

Ketika Dyra masuk lift, seseorang juga masuk. Orang tersebut terkejut melihat Dyra. Ia menyapa ramah orang tersebut. "Hai, Om Devan," sapa Dyra.

Devan menatap Dyra dari kaki sampai kepala. "Ngapain ke sini?"

Dyra tersenyum lalu mengangkat rantang makanan yang ia bawa, "Buat suami saya Om."

"Siapa suami kamu?"

"Alghasian Prambudi."

"Ma-maksud kamu?" Devan tidak bisa mengontrol ekpresi terkejutnya.

"Om sekarang udah tau kan, jadi aku mohon banget jangan ganggu perusahaan Alga. Anggap aja aku maafin om atas semua kesalahan om."

Ting!

Pintu lift terbuka, Dyra tersenyum pada Devan lalu pergi ke ruangan Alga.

Bughh

Devan meninju dinding lift, ia tak menyangka jika Dyra adalah alasan Alga menolak perjodohan yang diinginkan Adriana. Padahal dia datang ingin mengancam Alga akan menarik semua sahamnya, tapi Dyra mengatakan agar tidak mengganggu Alga, bahkan memganggap sebagai memaafkan kesalahannya dirinya.

☀️☀️☀️☀️

Tok tok tok

"Masuk," kata Alga.

"Assalamualaikum," ucap Dyra.

Alga melihatnya lalu tersenyum, "Waalaikumsalam," balasnya.

Alga berdiri menghampiri Dyra, lalu menyuruhnya duduk di sofa.
"Ngapain?" tanya Alga.

"Nganterin makanan buat suami," kekeh Dyra.

"Makasih ya, lain kali jangan repot-repot bawain makanan segala."

"Gak repot, malah seneng."

"Kamu udah makan?"

"Udah sebelum pergi ke sini." Dyra.

Alga mendekati Dyra lalu memeluk, setekah itu mencium perut Dyra, "jaga kesehatan yaa, maaf jarang perhatian sama kamu."

Dyra tersenyum lalu mengangguk, "iya aku jaga kesehatan, kamu juga yaa."

"Yaudah aku cobain," ujar Alga seraya menyuap makanannya.

Dyra mengelilingi ruangan kerja Alga, melihat-lihat sekitar. Matanya tertuju pada komputer yang masih terbuka menampilkan sebuah berkas.

"Lagi sibuk ya?" tanya Dyra.

"Lumayan, lagi ngerjain PPT buat presentasi sama klien nanti siang," jawab Alga.

"Emm yaudah kamu makan dulu, aku mau liat-liat dulu."

Selama Dyra membaca file dikomputer, Dyra mendengar dengkuran halus di sofa yang tak jauh darinya.

Dyra mendekati Alga, lalu perlahan memperbaiki kepala Alga yang miring agar tidak sakit.

"Semangat yaa, aku sayang kamu," ucap Dyra.

"Eh maaf bu," ucap Yoga sekertaris Alga yang datang tiba-tiba membuat Dyra sedikit terkejut.

"Kenapa? ada yang bisa saya bantu?" tanya Dyra.

Yoga agak sedikit tidak enak melihat bosnya sedang tertidur, "saya ada yang mau ditanyakan sama Pak Alga, tapi kayaknya Pak Alga sedang tertidur kelelahan."

Dyra terkekeh padahal, sekertaris itu umurnya jauh di atas Alga kenapa dia memanggilnya dengan sebuatan Bapak. "Yaudah sama aku aja, siapa tau aku bisa bantu," balas Dyra.

"Emang ibu bisa?"

"Bisa dan jangan manggil aku dengan sebuatan Ibu, aku masih muda Kak, apalagi Alga dia lebih muda dari kamu," kata Dyra.

Yoga hanya terkekeh mendengar ucapan Dyra, ia menghampiri Dyra dan memperlihatkan masalah yang ingin ia tanyakan.

Dyra mengambil alih laptop lalu membacanya file tersebut.
"Ini masalah pemasaran produknya yaa, gimana kalau kita pakai promosi lewat sosial media, terus ini juga produk baru kita pakai aja jasa endirsement artis biar orang tertarik," usul Dyra.

Yoga mengangguk setuju ternyata istri Alga, juga pinter masalah bisnis.

"Ini buat presentasi kayaknya kurang cocok deh, coba bikin yang lebih menarik buat klien," usul Dyra kembali.

Yoga tertawa, "Anda lumayan tau tentang bisnis," puji Yoga.

Dyra tekekeh, "Gak juga, semoga berhasil yaa."

Ketika Yoga keluar, tak lama Alga bangun dari tidurnya.
"Astaga gue ketiduran, jam berapa sekarang?"

"Masih ada waktu 30 menit lagi buat bersiap," jawab Dyra.

Alga bergegas bangun lalu memakai jasnya, membuat Dyra tertawa.
"Pelan-pelan," ucap Dyra menghampiri Alga merapikan dasinya.

"Rambutnya juga berantakan," ucap Alga sedikit merendahkan tubuhnya agar Dyra dapat merapikan rambutnya.

"Udah ganteng," kata Dyra.

"Sayang juga kan?" tanya Alga membuat Dyra bersemu.

"Apaansih, udah jahilnya nanti telat," kata Dyra dengan pipi merona.

"Kamu mau pulang sekarang, atau pulang sama aku."

"Pulang sama kamu aja, gak lamakan?"

"Selesai rapat, aku pulang."

"Yaudah nungguin kamu."

Alga tiba-tiba mencium Dyra di dahi, "Ngisi energi biar semangat," kekehnya.

Dyra terdiam karena malu, Alga selalu melakukannya tiba-tiba membuat kesehatan jantungnya terganggu.

"Yaudah rapat dulu, kamu bisa istirahat di ruang sana ada tempat tidur," kata Alga.

"Iya, kamu semangat yaa."

Alga menunjuk pipinya, "Semangatin."

"Gak mau," balas Dyra karena ia tidak mau kena jahil Alga yang kesekian kali.

Alga terkekeh lalu membawa berkas ke ruang rapat, meninggalkan Dyra diruangannya.

Selagi Alga rapat Dyra rebahan di sofa sambil membaca beberapa berkas di meja sampai dia ketiduran.

****

Jangan lupa votte & comen ya...

Follow juga akun author

putriafrillaa_

&

triputriihldsr

AlDyra StoryWhere stories live. Discover now