05

2.2K 128 0
                                    

Sekolah tetap berjalan seperti biasa meski hujan atau panas cuacanya. Pagi ini cuaca hujan membuat para murid bergegas berlari menuju tempat teduh.

Reva melihat sahabatnya berjalan di depannya memeluk dirinya sendiri, karena melintasi hujan tanpa pelindung apapun.

"Dyra." Reva membalik tubuh Dyra, terlihat wajahnya pucat menggigil Kedinginan. "lo sakit," ucap Reva ketika mengecek suhu tubuh Dyra yang menghangat.

"Kita ke uks yaa," ajaknya.

Dyra menggeleng. "Aku mau ke kantin, beli obat."

"Yaudah, gue tememenin. Sekalian beli seragam di koperasi."

Dyra mengangguk, ia berjalan bergandengan dengan Reva.

Sesampai di kantin, Dyra membeli obat pereda panas dan secangkir teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya. Sedangkan Reva membelikan Dyra seragam sekolah di koperasi.

"Nih Ra, ganti gih." suruh Reva memberikan seragam baru yang dibelinya tadi.

"Iya, makasih Re," ucap Dyra.

Dyra dan Reva menuju kelas, sesudah menemani Dyra berganti seragam yang tidak basah.

****

Kriiiiingggg kriiiiinggg kriiiinggg

Bel istirahat berbunyi, Dyra dengan cepat melangkahkan kakinya keluar kelas menemui Alga, untuk memberi tahunya bahwa sepulang sekolah belajar di perpus. Reva yang sedari tadi memperingati Dyra agar berhenti memaksa Alga belajar dengannya, tidak dihiraukan Dyra.

"Alga." Dyra menghampiri Alga yang bermain basket di lapangan dengan temannya sembari memanggil nama Alga.

Alga mendengus malas mendengar teriakan Dyra. Sesampai Dyra di hadapan Alga, ia mengatur napas karena berlari wajah pucatnya tak luput dari pantauan seseorang. "Aku mau bilang, habis pulang sekolah belajar di perpus. Jadi cowok jangan pengecut lari dari tanggung jawab."

"Gue tanggung jawab, emang lo hamil?" ucap Alga frontal. Membuat sekitar mereka terkejut, Dyra melotot kesal.

"Bukan gitu Al, tapi maksud aku ituu–."

"Iya bawel," sergah Alga yang sudah capek mendengar ucapan Dyra yang cerewet.

Dyra tersenyum manis. "oke aku tunggu." setelah itu Dyra berbalik menghampiri Reva yang tak jauh darinya. Sedangkan Alga dihampiri Bisma. "lo beneran ga?, lo gak sakit?" ucap Bisma dengan beruntun.
Alga memutar bola matanya. "menurut lo?"

"Enggak," jawab Bisma polos.

"Hemmm."

Galen tertawa melihat Bisma yang sering dicuekin Alga.

"Cuek banget mas," ujar Bisma mencolek dagu Alga, membuat si empunya menatap tajam.

"Ampuuuunnn bang jago," ucap Bisma ngacir menjauhi Alga.

Pulang sekolah sudah tiba, para guru keluar dari kelas mempersilahkan muridnya untuk pulang ke rumah. Sedangkan Dyra yang asyik merapikan bukunya direcoki Reva agar beristirahat di rumah, masalah Alga menurutnya palingan Dyra dikerjainya.

"Keras kepala banget sih lo Dy, gue bilang lebih baik pulang," ucap Reva, ia berkali-kali mengeluarkan decakan.

"Aku sehat Rev, lagian ini udah tugas aku buat ngajarin Alga," balasnya berusaha meyakinkan Reva.

Reva mendengus pasrah. "Terserah lo deh, kalau ada apa-apa kabarin gue."

Dyra hanya mengangguk sebagai jawaban. Mereka berjalan berdampingan melalui koridor sembari mengobrol ringan.

AlDyra StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang