Episode 05

10.1K 769 25
                                    

Seoul Hospital.

Jungkook mendorong brankar Taehyung ditemani oleh beberapa perawat yang bertugas. Tangannya terus mengenggam tangan dingin Taehyung, bibirnya tidak berhenti bergumam jangan tinggalkan aku, bertahanlah, ku mohon maafkan aku.

Setelah sampai di ruang operasi Jungkook dilarang masuk oleh salah satu perawat di sana.

"Ku mohon selamatkan dia," ucap Jungkook memohon dengan tangan yang disatukan di depan dada.

"Kami akan berusaha melakukan yang terbaik," ucap sang Dokter sebelum pintu menutup sepenuhnya.

Jungkook terduduk di lantai yang dingin, pria tampan itu menangis sesenggukan. Seragam sekolahnya kini berubah menjadi merah darah, bahkan tangannya kini terkena darah dari prianya.

Oh, masih pantaskah ia menyebut Taehyung sebagai kekasihnya setelah apa yang terjadi hari ini?

Eunha yang sedari tadi berdiri di belakang Jungkook akhirnya melangkah mendekatinya.

"Jung, tenanglah."

Eunha berjongkok di depan pria tampan tersebut. Tangannya terulur mengenggam erat tangan kekar Jungkook.

Jungkook mendongak derai air mata. "E- Eunha Ta- Taehyung, Taehyungku terluka karenaku."

Eunha langsung menarik tubuh Jungkook ke dalam pelukannya. Jungkook masih menangis dengan meracau tak jelas, tanpa tahu wajah penuh amarah Eunha.

Taehyung, Taehyung, Taehyung! Kenapa pria jalang itu selalu diutamakan olehmu, Jungkook! Memangnya apa kelebihannya?! Dan, apa-apa'an tadi?! Taehyungku?! Cih! Bahkan disa'at sekaratpun pria sialan itu masih saja menyusahkan! Batin Eunha kesal.

Jungkook memeluk Eunha erat.

"Jungkook, tenanglah jangan menangis. Taehyung pasti selamat," ujar Eunha penuh kepalsuan.

Tapi kuharap tidak. Lanjutnya dalam hati dengan pandangan dingin.

***

Keluarga Jeon berlari di koridor rumah sakit. Masa bodo dengan aturan tidak boleh berlari di rumah sakit, lagi pula siapa yang akan menegur pemilik rumah sakit ini?

Tuan dan Nyonya Jeon berlari dengan wajah cemas yang kentara sekali. Beberapa kali mereka menabrak orang-orang tapi tak dipedulikan. Yang mereka fikirkan sekarang hanya Taehyung, sang calon menantu keluarga Jeon.

Mereka berhenti sejenak, lalu Jeon Sehun, Papa Jungkook menangkap siluet tubuh putranya yang duduk di kursi tunggu sambil menunduk bersama dengan Eunha. Terlihat perempuan itu tengah mengusap bahu Jungkook, seakan memberi semangat.

Sehun langsung menarik tangan Luhan menuju sang putra. Nafas mereka berdua terengah-engah karena berlari.

"Bagaimana keadaan Taehyung?" tanya Luhan dengan cemas.

Jungkook mendongak menatap wajah memerah sang Mama yang tengah menahan tangis.

"Ta- Taehyung ha- harus menjalani operasi, Mama," jelas Jungkook dengan bergetar.

Air mata Luhan langsung meluncur deras, kakinya lemas hingga tak bisa menahan bobotnya. Dengan sigap Sehun memeluk tubuh lemas sang istri.

"Ta- Taehyung hiks."

"Tenanglah, sayang. Taehyung pasti selamat," bisik Sehun.

Luhan menangis di dekapan Sehun, memeluk erat tubuh sang suami. Taehyung sudah ia anggap putranya sendiri. Dari pertama kali Luhan melihat Taehyung, ia sudah jatuh ke dalam tingkah polos Taehyung.

Luhan menangis keras ketika mengingat bahwa Taehyung itu tidak tahan sakit. Jarinya terkena pisau saja Taehyung akan mengeluh sakit, dan sekarang? Ia mendengar bahwa Taehyung mengalami kecelakaan hingga harus menjalani operasi.

Luhan tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya itu. Mata Luhan berkunang-kunang, karena terlalu lelah menangis dan memikirkan nasib Taehyung, Luhan jatuh pingsan. Tentu membuat panik Sehun dan juga Jungkook. Sehun segera membopong tubuh Luhan dan membawanya menuju ruang rawat.

Tbc.

RETALIATION (Kookv) [End]Where stories live. Discover now