Episode 38

7.3K 552 50
                                    

Jungkook menyesap wine yang ia minum. Matanya tidak pernah lepas dari satu objek, yaitu Taehyung dan Daniel. Jungkook sedari tadi mengawasi gerak gerik keduanya, apalagi Daniel yang terang-terangan mengumbar kemesraan dengan Taehyung-nya.

Jungkook sangat kesal! Dan ia bertambah kesal saat Taehyung terima-terima saja ketika Daniel memeluk, mengelus pipinya, menyuapi dan lain sebagainya. Ingin sekali ia mencekik Kang Daniel! Pesan yang ia kirim ke Taehyung-nya pun tidak kunjung dibalas.

Sesaat berikutnya, senyum merekah terlihat di wajah tampan Jungkook. Daniel pergi meninggalkan Taehyung sendiri, dan ini merupakan kesempatan baginya untuk berbicara berdua dengan Taehyung tanpa seorang pengganggu seperti Eunha dan Daniel.

Jungkook sudah akan berdiri dan duduknya dan menghampiri Taehyung-nya. Namun, ia harus mengurungkan niatnya saat melihat pria tampan bertubuh tinggi menghampiri Taehyung.

Matanya kembali menajam, terutama saat Taehyung terlihat terkejut sekaligus senang melihat pria tampan itu memeluknya.

'Sialan! Siapa dia?!'

Jungkook tidak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan karena tempat duduknya agak jauh dari Taehyung, ditambah lagi dengan bising-bising suara dari para tamu.

"Jungkook."

Jungkook menoleh ke samping, melihat orang yang memanggil namanya. Ternyata dia adalah Eunha baru datang dari toilet untuk mengantarkan putrinya, Eunki.

"Ada apa?" tanya Jungkook.

"Ah tidak, aku tadi mencarimu di tempat sebelumnya dan kau tidak ada. Aku dan Eunki berkeliling mencari dirimu di sana, tapi ternyata kau di sini," jelas Eunha sembari tersenyum.

Jungkook hanya membalasnya dengan deheman, lalu kembali fokus pada Taehyung dan pria yang tadi menghampirinya. Tapi tampaknya sekarang mereka tidak hanya berdua, karena di sebelah Taehyung ada seorang wanita cantik.

Jungkook merasa familiar dengan wanita itu. Oh, dia ingat sekarang. Wanita itu adalah sekretarisnya, Bae Irene. Sedang apa dia di sana? Dan lagi, kenapa ketiganya terlihat sangat akrab sekali?

Eunha sedari tadi sibuk berbicara pada Jungkook, tapi tampaknya pria itu tidak mendengarnya. Hal itu membuat dirinya jengkel. Maka dari itu, ia mengikuti arah pandangan Jungkook yang mengarah dengan ketiga orang di depan sana yang asik berbincang sesekali akan tertawa kecil.

Dan salah satu diantara ketiganya adalah Kim Taehyung atau Park Taehyung?!

'Shit! Jadi daritadi aku diacuhkan oleh Jungkook gara-gara jalang itu?!' batin Eunha kesal.

Eunha mencoba menarik perhatian Jungkook dengan berbagai cara. Namun, Jungkook tidak terusik sedikitpun. Di tengah kekesalannya, Eunha mendapat ide. Jika ia tidak bisa menarik perhatian Jungkook, maka Eunki bisa, kan? Tentu saja bisa. Eunki itu putrinya, dan Jungkook menyayangi putri cantiknya itu.

Eunha mencari keberadaan sang putri. Mata bulatnya berhenti saat menemukan Eunki. Ternyata anaknya itu sedang memakan kue-kue dengan berbagai macam rasa.

Eunha pun berjalan menghampiri Eunki, kemudian ia duduk di samping gadis kecil tersebut.

"Eunki," panggil Eunha lembut pada putrinya yang sedang asik memakan kue-kue yang disediakan.

Eunki menoleh lalu menjawab. "Ya, Eomma?"

"Eunki mau membantu Eomma kan, sayang?" ucap Eunha lembut.

Eunki mengangguk semangat, jarang-jarang Eomma-nya meminta bantuannya dengan nada lembut seperti itu. Biasanya Eomma-nya memintanya dengan nada perintah dan ketus.

"Apa yang bisa Eunki bantu, Eomma?"ujar Eunki antusias.

Eunha tersenyum manis, lalu menarik lengan Eunki agar mendekat padanya. Kemudian dia membisikan sesuatu di telinga Eunki.

"Kau paham, sayang?" ucap Eunha setelah membisikan rencananya.

Eunki mengangguk. "Eunki paham, Eomma!" balas Eunha.

Eunha menampilkan seringainya. 'Kau tidak boleh melihat orang selain diriku, Jungkook, terutama melihat Taehyung. Masa lalumu!'



"Tae, kenapa kau sangat cantik?!" ucap Daniel gemas.

"Agar kau tidak berpaling dariku," balas Taehyung asal.

"Yakin karenaku? Bukan karena orang lain, hm?" ujar Daniel mengelus pipi Taehyung lembut.

"Dua-duanya mungkin," jawab Taehyung terkekeh kecil, lalu menggenggam tangan Daniel yang ada di pipinya.

"Tae, ku rasa ada yang cemburu," kata Daniel.

"Aku juga tau kalau dia cemburu, sudah lah biarkan saja dia menderita karena cemburu," ucap Taehyung acuh.

"Hei, kau jahat sekali? Kasian tau, lihatlah wajahnya merah padam menahan api cemburu."

"Daniel, diamlah!" peringat Taehyung melototi Daniel garang, tapi bukannya takut Daniel malah memeluk Taehyung karena terlalu gemas.

"Hahaha, baiklah, baiklah. Aku pergi dulu ya, Tae. Hanya sebentar kok," ucap Daniel pada Taehyung.

"Mau ke mana?" tanya Taehyung.

"Biasalah," jawab Daniel menaik turunkan alisnya menggoda.

Taehyung hanya geleng-geleng kepala saja. "Ya sudah, pergilah!" usir Taehyung.

"Baik, tunggu di sini, aku akan segera kembali. Aku pergi dulu," pamit Daniel lalu pergi meninggalkan Taehyung.

Taehyung mengambil minuman yang ada di meja depannya, lalu meminumnya perlahan. Sedari tadi ponselnya bergetar, tapi tak ia hiraukan.

Beberapa saat kemudian, seseorang memanggil namanya. Taehyung sontak menoleh dan membulatkan matanya terkejut.

"..."

Tbc.

RETALIATION (Kookv) [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang