Episode 21

8.4K 630 63
                                    

3 hari setelah Eunha datang ke apartemen Jungkook, wanita itu tidak pernah mengirimi Jungkook pesan lagi.

Jungkook sendiri juga tidak peduli. Jungkook membuka ponsel hanya untuk melihat perkembangan anak buahnya mencari Taehyung.

Namun, lagi-lagi yang didapat oleh pria tampan itu seperti sebelumnya, nihil. Tidak ada perkembangan sama sekali tentang Taehyung. Pria manis itu hilang seolah ditelan bumi.

Bruk!!

Jungkook mengerutkan keningnya bingung mendengar kerusuhan di ruang tengah apartemennya.

"Tae sebentar ya, aku akan ke depan du--"

Belum sempat Jungkook melanjutkan ucapannya pintu kamarnya di dobrak paksa. Jungkook hendak menyuarakan protes. Namun, wajahnya lebih dulu dihantam dengan pukulan yang menyakitkan.

Bugh!!

Jungkook jatuh tersungkur di lantai, sudut bibirnya sobek akibat pukulan yang kerasnya tidak main-main, Jungkook kaget? Tentu saja. Terlebih yang memukulnya adalah Papanya, Jeon Sehun.

"Papa, apa ya--"

BUGH!!

Sehun memukul Jungkook dengan membabi buta tanpa memberikan Jungkook kesempatan untuk membalasnya.

"SEHUN BERHENTI!! JUNGKOOK SUDAH LEMAS! APA KAU INGIN MEMBUNUH PUTRAMU?!" teriak Luhan yang baru sampai di apartemen Jungkook dan langsung disuguhi pemandangan Sehun yang menghajar habis-habisan Jungkook.

Luhan tidak tahu apa yang terjadi, yang ia tahu Sehun keluar Mansion dengan keadaan marah. Luhan saat itu habis pulang dari butik, tapi waktu sampai di Mansion ia malah menemukan wajah marah Sehun. Luhan bertanya tapi Sehun tidak menjawab dan langsung pergi begitu saja.

Karena khawatir Luhan mengikuti Sehun sampai di apartemen Jungkook. Luhan bertanya-tanya apa kemarahan Sehun ada hubungannya dengan Jungkook? Tapi ia tidak ingin memusingkan itu. Setelah membayar taxi, Luhan langsung menyusul Sehun ke apartemen Jungkook.

Sampai di apartemen Jungkook, Luhan kaget melihat apartemen milik anak dan calon menantunya tidak karuan seperti ini. Apa apartemen ini tidak pernah diurus? Pikir Luhan.

Luhan sibuk menelisik apartemen Jungkook sampai akhirnya gendang telinganya menangkap kegaduhan di kamar Jungkook. Luhan sangat khawatir, jadi ia berlari menuju kamar Jungkook.

Saat sampai di sana Luhan sangat terkejut melihat Sehun memukul bruntal Jungkook.
Bagaimana bisa Sehun memukuli anak mereka sendiri?? Terlebih sekarang Jungkook terlihat sangat lemah dan pasrah dipukul olehnya.

"Biarkan saja dia mati. Anak tidak tahu diri itu memang pantas untuk mati!" kata Sehun dingin dengan nafas memburu menahan amarah.

"Tapi dia anakmu, Sehun!" marah Luhan.

Luhan memeluk Jungkook yang terlihat sangat lemah. Ia menangis melihat keadaan anaknya seperti ini.

"AKU TIDAK PUNYA ANAK SEPERTI DIA!! ANAKKU TIDAK AKAN PERNAH MENGECEWAKAN DIRIKU! Tapi dia!" Sehun menunjuk Jungkook yang berada dalam pelukan Luhan.

"DIA TELAH MEMBUAT KELUARGA KITA MALU, LUHAN!!!" teriak Sehun.

Luhan menatap Sehun dengan bingung.

"Apa maksudmu bicara seperti itu?!" Marah Luhan sekaligus bingung.

Sehun memejamkan matanya sebentar untuk menahan amarahnya yang kian memuncak. Sehun membuka matanya, lantas ia berkata dengan nada dingin.

"Dia menduakan Taehyung."

Mata Luhan membola terkejut, ia langsung menatap Jungkook yang menundukan kepalanya.

"Ju- jungkook katakan ka- kalau apa yang dika- katakan Papamu sa- salah," kata Luhan dengan bergetar karena menahan tangis.

Jungkook tetap diam. "Jungkook katakan bahwa itu tidak benar!!!" Luhan mengguncang bahu Jungkook.

Namun tak ada jawaban.

"A- apa itu benar?"

Jungkook mengangguk pelan, tangis Luhan yang tadinya ditahan kini meluncur. Luhan menatap Jungkook tidak percaya, lantas ia langsung mendorong Jungkook hingga membuat sang empu terkejut.

Jungkook menatap sang Mama yang juga menatapnya dengan tatapan marah, sedih, sekaligus kecewa.

"Dia bahkan menghamili seorang wanita," lanjut Sehun.

Belum selesai rasa terkejut Luhan, ia kembali dihadihi rasa terkejut lagi. Sekarang Luhan benar-benar sangat kecewa terhadap anaknya. Bisa-bisanya dia mengkhianati Taehyung dan menghamili wanita lain?!

Jungkook juga sama terkejutnya dengan Luhan. Ia pikir appanya tidak akan tahu tentang masalah ini, karena Jungkook sudah menutupi ini semua dengan rapat dari Papanya. Ia ingin memperbaiki semuanya ketika Taehyung sudah ditemukan. Namun, semuanya malah bertambah rumit seperti ini.

"Si- siapa wanita yang dihamili o- oleh Jungkook hikss?" tanya Luhan sambil terisak pelan.

"Eunha," jawab Sehun datar.

Mendengar nama itu tangis Luhan semakin keras. Luhan tentu tahu jika Eunha adalah sahabat baik Taehyung, ia sudah menganggap Eunha seperti putrinya sendiri karena wanita itu orang yang baik menurutnya.

Namun, sekarang ia sangat membenci Eunha. Karena Eunha hubungan putranya dan Taehyung diambang batas. Tega-teganya Eunha mengkhianati sahabatnya? Padahal Taehyung sudah sangat baik padanya.

PLAK!!

Luhan menampar keras pipi Jungkook, sangking kerasnya pipi putih Jungkook sekarang berubah merah dengan cap Lima jari.

"Mama kecewa padamu Jungkook! Kenapa kau lakukan ini pada Taehyung!! Terlebih kau berkhianat dengan sahabat Taehyung sendiri!! JAWAB JUNGKOOK!!!"

"Ma- maaf, Mama," lirih Jungkook menunduk tak berani menatap wajah kecewa sang Mama.

Sehun membawa Luhan kepelukannya, karena ia tidak tahan melihat sang Istri menangis keras seperti itu.

"Se- sekarang Ta- taehyung dimana?" tanya Luhan.

"Apa Taehyung tahu tentang ini?" lanjut Luhan.

"Taehyung pergi dari Jungkook karena masalah ini," balas Sehun.

"Papa tahu semuanya?" ucap Jungkook lirih.

"Tentu saja aku tahu! Aku bahkan sudah tahu kalau kau mengerahkan seluruh anak buahmu untuk mencari Taehyung, tapi sampai sekarang Taehyung belum ditemukan! Papa juga tahu kalau kau sering meminum soju dan obat penenang agar bisa tidur, kau bahkan dihantui oleh rasa bersalahmu," kata Sehun datar.

Jungkook semakin menundukan kepalanya.

"Memang apa kurangnya Taehyung bagimu, Jungkook? Dia bahkan rela berpura- pura bodoh dengan cara lupa ingatan agar bisa terus bersamamu dan menutupi semua kejahatan yang kau lakukan padanya!" Sehun menatap tajam Jungkook.

"Papa berharap Taehyung tidak ditemukan. Biarkan Taehyung bahagia tanpa dirimu. Itu salahmu sendiri karena telah menyia-nyiakan orang sebaik Taehyung. Sekarang ketika dia sudah pergi dari sisimu, kau menyesal. Tapi penyesalanmu tidak akan membawa Taehyung kembali lagi kepelukanmu. Jadi sekarang mulailah hidup baru tanpa Taehyung!" lanjut Sehun tegas.

Air mata Jungkook meluncur deras, ia merasa amat bersalah pada Taehyung. Apa semuanya sudah terlambat?

"Dan besok aku akan melamarkan Eunha untukmu! Kau harus tetap bertanggung jawab atas janin yang dikandung Eunha!!" ucap Sehun dingin.

Lalu Sehun menggendong Luhan yang masih menangis dipelukannya keluar dari apartemen Jungkook, meninggalkan Jungkook yang menangis keras sendirian di tengah kesunyian.

Tbc.

RETALIATION (Kookv) [End]Where stories live. Discover now