Episode 19

8.5K 580 51
                                    

Jungkook mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah jendela.

Setelah sadar sepenuhnya ia mendudukan dirinya dan merenggangkan otot-ototnya.
Jungkook melirik ke sisi ranjangnya yang terdapat foto dan baju Taehyung.

"Pagi Tae," sapa Jungkook seraya mengambil foto Taehyung, lalu menciumnya.

Jungkook bangun dari tempat tidur, lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

15 menit kemudian Jungkook keluar dengan mengenakan handuk sebatas pinggang.

Jungkook membuka lemari pakaiannya lalu mengambil sepasang pakaian santai.
Jungkook kembali berbaring di sisi ranjang sambil memandangi foto Taehyung.

"Tae, hari ini kita akan menghabiskan waktu berdua. Tidak akan ada yang mengganggu kita hari ini," gumam Jungkook pada foto Taehyung.

***

Pukul 9 pagi Eunha sudah siap dengan pakaian rapinya. Hari ini ia akan berkunjung ke apartemen Jungkook.

Tapi sebelum itu ia akan ke rumah sakit terlebih dahulu. Karena beberapa hari belakangan ini ia kurang enak badan, ia sering mutah-mutah tapi yang keluar hanya cairan bening. Bahkan Eunha sangat sensitif terhadap bau.

Eunha memesan taxi online untuk mengantarnya ke rumah sakit. Biasanya jika ia akan pergi Jungkook selalu menghubunginya, tapi setelah isiden Taehyung memergoki mereka Jungkook tidak bisa dihubungi. Sekalipun bisa pasti panggilan dan pesan Eunha diabaikan olehnya.

Beberapa menit kemudian Eunha sampai di rumah sakit umum Seoul. Setelah membayar taxi Eunha segera bergegas ke masuk ke dalam rumah sakit.

Tok... Tok... Tok...

Eunha mengetuk pintu ruangan Dokter Park. Setelah mendengar sahutan 'masuk' dari dalam Eunha memutar knop pintu lalu membukanya.

"Pagi, Dok," sapa Eunha sembari tersenyum manis.

Dokter Park yang tadinya sibuk dengan beberapa dokumen lantas mendongakan kepalanya. Kemudian ia tersenyum manis menatap pasiennya.

"Silahkan duduk dulu, Nyonya Jung," ucapnya mempersilahkan Eunha duduk.

Eunha mendudukan dirinya di kursi yang menghadap ke arah Dokter Park.

"Jadi apa keluhan anda, Nyonya Jung?" tanyanya.

"Emm begini, Dok. Beberapa hari belakangan ini saya sering mutah-mutah tapi yang keluar hanya cairan bening saja. Saya juga sedikit sensitif terhadap bau. Saya sakit apa ya, Dok?" kata Eunha cemas.

Dokter Park terdiam sebentar mendengar penjelasan Eunha.

"Kita periksa dulu ya, saya tidak tahu firasat saya benar atau tidak. Jadi saya akan memeriksa anda dulu, Nyonya Jung."

"Em, baiklah." Eunha mengangguk lalu bangkit dari duduknya mengikuti Dokter Park yang berjalan lebih dulu.

"Silahkan anda berbaring dulu, Nyonya," ucap Dokter Park.

Eunha merebahkan dirinya di ranjang pesakitan. Dokter Park mulai memeriksa keadaan Eunha.

Setelah selesai mereka kembali duduk di ruang sebelumnya.

"Saya sakit apa, Dokter?" tanya Eunha begitu mereka duduk.

"Anda tidak sakit Nyonya Jung, anda sehat, dan selamat," ucap Dokter Park seraya tersenyum manis.

"Selamat untuk apa?" tanya Eunha bingung.

"Anda dinyatakan positif hamil, Nyonya Jung."

"Ha- hamil? Sa- saya hamil?" kata Eunha tidak percaya.

Dokter Park mengangguk membenarkan. "Ya, usia kandungan anda sudah berjalan 3 minggu."

Dokter Park menyerahkan hasil pemeriksaan Eunha. Eunha langsung membuka Surat itu dan membacanya. Benar, Eunha positif mengandung.

"A- ah ka- kalau begitu saya permisi, Dok, dan terima kasih."

Eunha bangkit dari duduknya lalu sedikit membungkuk pada Dokter Park dan melenggang pergi dari sana.

Tbc.




RETALIATION (Kookv) [End]Where stories live. Discover now