Episode 45

7K 527 64
                                    

Jackson sampai di perusahaan milik Jungkook. Dia melangkah masuk dan mendekati meja resepsionis.

Jackson bertanya pada orang yang betugas sebagai resepsionis. "Apakah Tuan Jeon ada?"

"Apakah anda sudah membuat janji dengan Presdir, Tuan?" tanya resepsionis itu.

"Sudah. Saya Wang Jackson."

"Oh, Tuan Wang. Mari saya antarkan ke ruangan Presdir Jeon."

Resepsionis itu mengajak sang tamu menuju keruangan Jungkook. Tadi pagi Presdir Jeon sudah berpesan padanya untuk mengantar tamu yang bernama Wang Jackson.

Tok tok tok

Resepsionis itu mengetuk pintu ruangan Jungkook. Terdengar sahutan dari dalam. Tangannya membuka pelan pintu ruangan itu. Lalu menyuruh Jackson masuk.

"Silahkan masuk, Tuan."

Jackson masuk ke dalam. Resepsionis memberi hormat pada Jungkook, lalu berucap, "Tuan, tamu anda sudah datang."

"Ya, baiklah, kau boleh pergi," kata Jungkook.

Resepsionis itu membungkuk sekilas pada Jungkook dan Jackson. "Saya pamit undur diri, Presdir, Tuan."

"Terima kasih."

"Ya, Tuan." Setelah mengatakan itu dia berlalu pergi dari sana.

"Silahkan duduk Tuan Wang." Jungkook mempersilahkan tamunya untuk duduk.

Tanpa membalas ucapan Jungkook, Jackson duduk di depan pria itu.

"Ada apa anda datang ke sini, Tuan Wang?" Jungkook bertanya setelah pria itu duduk.

"Saya hanya ingin memberitahu sesuatu pada anda, Tuan Jeon." Jackson membalas ucapan Jungkook.

"Memberitahu apa?" bingung Jungkook.

Jackson memberikan map yang ia bawa kemari dari rumahnya, dan memberikannya kepada Jungkook.

"Ini apa?" Jungkook menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Buka dan bacalah." Jackson meminta dengan nada memerintah.

Jungkook berdecak kesal, tapi tetap membuka map itu. Mata tajamnya membaca setiap kata yang berisi di kertas tersebut. Setelah membaca itu, Jungkook terkejut. Matanya menatap Jackson dengan nyalang.

"Apa-apa'an kau ini!!" Jungkook berteriak dengan marah.

Jackson hanya menampilkan wajah datarnya. "Aku apa? Itu sudah jelas bahwa Eunki adalah putri kandung saya."

"Haha, jangan mengada-ngada!! Kau pasti berbohong, kan?!!" desis Jungkook.

"Untuk apa aku membual. Itu adalah kenyataannya! Berhubung kau sudah tau, sekarang berikan anakku padaku!"

"Aku masih tidak percaya padamu!!" Jungkook menatap Jackson tajam.

"Tidak percaya itu bukan urusanku. Yang ku ingin adalah anakku, bukan kepercayaanmu!" sinis Jackson.

"Tidak!! Eunki putriku!"

"Putrimu? Dulu saja saat dia masih di kandung Eunha, kau tidak menganggapnya anakmu! Sekarang saat semua itu terbukti benar kau malah tidak terima kenyataan bahwa itu adalah anakku!" Jackson menatap tajam sekaligus sinis pada Jungkook.

Jungkook membisu mendengar ucapan Jackson. Dia memang tidak menerima anak Eunha sebelumnya. Dan menganggap bahwa itu bukanlah anak kandungnya. Tapi setelah bertahun-tahun lamanya dia menemani pertumbuhan Eunki, rasa sayang itu terbit.

"Jika kau masih tidak percaya, tanyakan pada Taehyung. Kau tidak percaya padaku, tapi kau percaya pada Taehyung, bukan?" Jungkook menatap Jackson saat orang itu membawa nama dari orang yang dicintainya.

"Apa hubungannya dengan Taehyung? Memangnya dia tau?" Pertanyaan Jungkook membuat senyum remeh terbit di bibir Jackson.

"Katanya cinta, tapi begini saja kau tidak tau apapun tentang Taehyung," ejek Jackson membuat Jungkook menggeram marah.

"Ku tanya padamu apa ini ada hubungannya dengan Taehyung?! Kenapa kau membawa Taehyung dalam urusan ini!"

"Taehyung memang tau segalanya, karena yang memberi tahu ini semua adalah dirinya. Dia juga yang menyuruhku untuk memberitahumu, dan juga memintamu untuk segera menceraikan Eunha. Lalu menikahinya. Jika dalam waktu seminggu kau dan Eunha belum cerai, jangan salahkan Taehyung bila nanti dia menikah. Tapi bukan denganmu." Jackson menjelaskan dengan tenang.

"Apa?! Tidak akan ku biarkan Taehyung menikah dengan orang selain aku!! Tidak akan pernah!!! Kalau pun iya, akan ku buat orang itu tewas sebelum menikah!!" marah Jungkook.

"Kalau begitu cepatlah. Taehyung tidak suka menunggu!" bisik Jackson.

"Itu saja yang ingin ku katakan padamu. Kalau begitu aku pamit dulu, Tuan Jeon. Jangan lupakan ucapanku tadi, oke?"

Jackson bangkit dari duduknya dan berjalan mendekat ke arah pintu. Tapi kemudian dia berbalik menghadap Jungkook kembali.

"Oh ya, nanti malam aku akan menjemput anakku, sekaligus menjemput calon istriku." ucap pria itu sebelum hilang di balik pintu.

Jungkook menjatuhkan punggungnya pada sandaran kursi. Kepalanya tiba-tiba merasa pening. Ini adalah kabar membahagiakan sekaligus sedih.

Ternyata dugaannya benar selama ini, bahwa Eunki bukanlah anaknya. Tapi tetap saja, Jungkook sudah menganggap Eunki sebagai putri kandungnya. Mau bagaimana pun dia lah yang merawat dan membesarkan Eunki selama delapan tahun ini.

Rasanya tidak rela melepaskan Eunki pergi bersama ayah kandungnya. Namun, Jungkook tidak ingin egois. Biarlah Eunki pergi bersama ayah kandungnya. Asalkan dia dan Taehyung tetap bersama.

***

"Bagaimana?" tanya Taehyung begitu melihat Jackson datang.

"Semuanya berjalan lancar. Ku rasa Jungkook percaya. Nanti malam aku akan menjemput anakku dan juga calon istriku," balas Jackson.

"Jangan menjemput Eunha dulu, aku masih belum puas membalaskan dendam ku padanya," kata Taehyung.

Jackson menatap Taehyung. "Tidak. Sudah cukup kau membalasnya, biarkan aku membawanya pergi."

Taehyung terkekeh sinis. "Kau pikir aku akan membiarkanmu? Tidak Jackson! Ingatlah, jika aku tidak memberitahu mu kau tidak akan pernah bertemu dengan putrimu. Jadi jangan menahanku!! Anggap saja itu sebagai balas budimu padaku," ujar Taehyung.

Jackson diam, lalu menghela nafas pendek dan mengangguk. "Baiklah. Aku tidak akan menahanmu, karena itu pantas didapatkan oleh Eunha. Asalkan kau tidak menyakiti Eunki," ucap Jackson menyetujui.

"Kau kira aku bodoh melukai anak kecil yang tak berdosa?! Aku ini pecinta anak-anak tau!" kesal Taehyung.

Jackson pikir dirinya ini tega melukai anak kecil hanya karena balas dendam?! Ck, yang benar saja! Taehyung masih waras.

"Mungkin saja kau khilaf."

"Enak saja!! Aku tidak akan khilaf hingga melukai Eunki! Sudahlah, aku mau pulang dulu. Sepertinya keluargaku sudah sampai."

Taehyung berdiri dari duduknya dan melirik ke arah arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

Jackson ikut berdiri dan mengangguk. "Hem, baiklah. Aku juga akan pulang."

Mereka berpisah dan pulang ke rumah masing-masing.

Tbc.

RETALIATION (Kookv) [End]Where stories live. Discover now