Episode 26

8.3K 612 77
                                    

Jungkook duduk di kursi kebesarannya. Pria itu sedang memeriksa beberapa dokumen penting. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan Jungkook.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk."

Setelah mendengar kata masuk, pintu kerja Jungkook terbuka, terlihat wanita cantik bernama Bae Irene. Wanita itu adalah sekretaris Jungkook.

"Salam, Presdir," ucap Irene membungkukan badannya.

Jungkook membalas dengan dehemen.

"Ada apa?" tanya Jungkook.

"Ini dokumen yang anda minta, Presdir," jawab Irene memberikan map biru yang dibawanya.

Jungkook menerima map itu lalu membukanya dan mengangguk.

"Baiklah kau boleh pergi."

"Saya permisi, Presdir."

Irene membungkuk lagi lalu hendak keluar, tapi Jungkook menahannya.

"Irene-ssi, tunggu."

Irene berbalik. "Ada apa, Presdir?"

"Kapan rapat yang akan diadakan dengan Victory Corp?" tanya Jungkook.

"Lusa, Presdir. Kata sekertarisnya, Tuan Victor akan berangkat nanti malam dari Paris ke Korea," jelas Irene.

Jungkook mengangguk lalu menyuruh Irene untuk keluar. Setelah Irene keluar Jungkook menyenderkan punggungnya di kursi dengan menutup mata. Tangannya memijat pelan pangkal hidungnya.

Beberapa menit kemudian mata Jungkook kembali terbuka, tangannya membuka laci di meja kerjanya, lalu mengambil sebuah bingkai foto.

Jungkook tersenyum tipis sambil mengelus bingkai itu. Ia merindukan pria manisnya.

Kau dimana, Tae? Aku merindukanmu. Batin Jungkook.

Sampai sekarang Jungkook tidak bisa melupakan Taehyung. Walaupun ia sudah hidup bahagia dengan Eunha dan Eunki. Namun, nyatanya hatinya masih mengharapkan Taehyung kembali.

Jungkook bersikap layaknya seorang suami dan ayah yang baik itu semata-mata hanya untuk bisa menghilangkan Taehyung dari pikirannya. Namun nyatanya tidak. Semakin lama hatinya semakin menginginkan Taehyung.

Jungkook memang sudah memberhentikan pencariannya mencari Taehyung. Itu atas permintaan orang tanya sendiri.

Sungguh Jungkook masih mencintai Taehyung. Nama Eunha sudah lama terhapus dari hatinya. Setiap malam ia akan menangis sendirian tanpa sepengetahuan Istri dan anaknya, Jungkook juga mengonsumsi obat penenang untuk menghilangkan bayang-bayang wajah Taehyung yang tersenyum, sedih, marah, kecewa dan terluka. Jungkook tersiksa akibat rasa rindu dan penyesalan yang bergabung menjadi satu.

"Aku rindu padamu Tae." isak Jungkook memeluk bingkai itu.

Keseharian Jungkook hanya menangis sendirian. Tanpa ada seorangpun yang tahu, hanya dia dan Tuhan yang mengetahui itu semua. Bahkan orang tuanya pun tidak tahu jika Jungkook mengalami masa-masa yang sulit semenjak menghilangnya Taehyung. Yang mereka tahu hanya Jungkook hidup bahagia bersama keluarga kecilnya.

***

Jika Jungkook sedang menangisi nasibnya, maka berbeda dengan Eunha. Wanita itu saat ini tengah ketakutan, terlihat dari sorot matanya yang bergerak gelisah dan juga raut wajahnya yang kentara sekali sedang menahan takut.

"I- itu tidak a- akan terjadi Eunha, ka- kau tenanglah. It- itu ha- hanya sebuah Surat ya- yang ditulis o- oleh o- orang iseng sa- saja," gumam Eunha bergetar.

RETALIATION (Kookv) [End]Where stories live. Discover now