Episode 50

7.1K 537 42
                                    

Keadaan Eunha jauh dari kata baik. Bekas tamparan Yoona dan yang lain membekas di kedua pipinya. Bahkan darah di keningnya sudah mengering. Sudut bibirnya sobek, dan rambutnya sudah acak-acakan tak berbentuk.

Taehyung menyeringai senang melihat tampilan Eunha. Dia berjalan mendekati Eunha yang terkapar tak berdaya.

"Bagaimana rasanya? Enak bukan?" ucap Taehyung.

Eunha hanya bisa menatap tajam Taehyung yang tersenyum mengejek ke arahnya. Mau membalas ucapan Taehyung pun percuma. Bibirnya sakit saat ia menggerakannya untuk bicara.

Mereka masih di Mansion Jeon, para maid juga masih ada di sana. Menikmati pemandangan Eunha disiksa seperti itu. Kapan lagi mereka bisa melihat Eunha yang biasanya berteriak marah sekarang terkapar tidak berdaya seperti itu?

Sedangkan para pria juga diam. Mereka tidak berniat melarang para wanita dan uke itu lagi. Cukup diam dan nikmati, kata Taehyung pada mereka saat berniat menghentikan aksi Yoona dan yang lainnya.

"Kau senang, sayang?" tanya Yoona.

Taehyung berbalik menatap Yoona dan mengangguk semangat. "Ya! Taetae sangat senang!!" ucap Taehyung semangat.

"Tapi Tae belum puas. Bolehkah Tae memberinya pelajaran lagi?" tanya Taehyung polos.

"Tentu saja boleh. Bermainlah sampai kau puas," balas Baekhyun tersenyum.

Taehyung ikut tersenyum, dia beralih melihat Eunha. Taehyung berjongkok dan berbisik di telinga Eunha.

"Mari kita bersenang-senang lagi, jalang," bisik Taehyung.

Taehyung menyeret rambut Eunha tanpa perasaan menuju area dapur Mansion Jeon. Semua mengikuti Taehyung. Eunha memberontak, tapi tubuhnya sudah terlalu lemas saat ini.

Jika kalian tanya dimana Eunki, jawabannya adalah anak itu tidak ada di rumah. Dia ada di rumah orang tua Jungkook. Sedangkan Jungkook sendiri, dia masih belum pulang dari kantor.

Taehyung melepaskan jambakannya pada rambut kusut Eunha. Dia mengambil pisau buah yang tidak terlalu tajam.

Taehyung menatap ke arah Bogum seakan mengatakan 'suruh mereka keluar, dan jangan ada yang mengganggu kesenanganku' Yang diangguki mengerti oleh Bogum.

Bogum menggiring mereka keluar dari dapur. Keluarganya juga termasuk. Karena Taehyung memang tidak suka bila kesenangannya diliat orang lain. Itu akan mengganggu konsentrasinya, begitu kata Taehyung.

Sekarang tinggal Eunha dan Taehyung saja di dapur. Kenapa Taehyung membawa Eunha ke dapur? Karena di sini ada berbagai macam bentuk pisau. Ya walaupun tidak lebih banyak dan lebih cantik dari koleksinya, tapi cukup bukan untuk menyiksa nenek cabe ini?

Taehyung menggoreskan ujung pisaunya ke pipi Eunha, membuat sang empu menjerit kesakitan. Bagaimana tidak sakit, bila Taehyung menggores pipinya dengan sangat lambat, belum lagi pisau ini tidak lah tajam.

Taehyung menikmati suara jeritan Eunha. Sudah lama dia tidak mendengar jeritan kesakitan seperti ini setelah pindah ke Korea.

"Be- berhentih siala--- akhh!" Eunha mengerang kesakitan.

Tangan dan kakinya diikat dengan kuat oleh Taehyung. Tentu saja supaya Eunha diam. Tadi dia kewalahan menangani Eunha yang banyak bergerak. Karena terlalu geram akhirnya Taehyung mengikat Eunha dengan tali yang dia temukan di lantai dapur.

"Berhenti? Yang benar saja! Ini itu sangat menyenangkan, tidak mungkin aku berhenti. Jarang-jarang loh aku memberikan mangsaku hukuman kecil seperti ini," balas Taehyung dengan polosnya.

Hukuman kecil katanya?! Jika ini disebut hukuman kecil, lalu bagaimana siksaan yang bisa disebut dengan hukuman besar?!

"Ka- kau gila!! Daripada ka- kau menyiksaku, lebih baik bu- bunuh saja aku!!" kata Eunha sambil menahan sakit dan perih saat Taehyung menggores kembali di kulit pahanya.

Taehyung tertawa lepas. Tawa yang terdengar menyeramkan di telinga Eunha. Bahkan orang yang berada di luar dapur pun merinding mendengar tawa jahat Taehyung.

"Membunuhmu? Aku tidak mau. Jika aku membunuhmu itu tidak lah menyenangkan. Aku lebih suka menyiksa orang daripada membunuh seseorang," jawab Taehyung santai.

"Iblis!! Ju- jungkook akan membencimu, Taehyung!!!" teriak Eunha.

Taehyung menekan pisaunya yang tertancap di paha Eunha, membuat Eunha menjerit untuk kesekian kalinya. Mata Taehyung menajam. Jungkook membencinya? Dia tidak peduli! Biarkan saja Jungkook benci padanya! Lagipula, itu mustahil! Jungkook sudah berada dalam kendalinya!

"Aku tidak peduli! Mau Jungkook membenciku pun akan ku terima!" desis Taehyung.

"Tapi ku rasa dia tidak akan membenciku," lanjutnya bersmirk.

"DIA AKAN MEMBENCIMU!! KAU IBLIS!! JUNGKOOK PASTI AKAN MEMENJARAKANMU KARENA SUDAH MENYIK---"

Plak!!

Taehyung menampar pipi Eunha. Tangannya menjambak kembali rambut Eunha. Dia berbisik rendah di telinga Eunha.

"Jungkook, tidak akan membenciku, Eunha. Yang akan dibenci olehnya adalah-- kau!" bisik Taehyung.

"BICARA APA KAU!! LEPASKAN TANGANMU DARI RAMBU-- AKH!"

Taehyung mengeratkan jambakannya saat Eunha berteriak padanya. Dia tidak suka diteriaki oleh orang. Apalagi orang rendahan seperti Eunha.

"Dengarkan ini baik-baik, jalang!! Jungkook tidak akan pernah membenciku! Sebaliknya, dia akan membenci dirimu! Kau tau kenapa?" Taehyung menjeda ucapannya, dia melirik ke arah Eunha yang diam seolah menanti ucapan selanjutnya.

Taehyung menyeringai, dia melanjutkan ucapannya. "Karena Jungkook sudah tau bahwa Eunki bukan anak kandungnya. Dia juga sudah bertemu dengan ayah kandung dari Eunki. Wang Jackson, bukan?"

Mata Eunha membola terkejut. Dia menatap Taehyung yang menyeringai menyeramkan dengan tatapan menusuk.

"Kau!!!" teriak Eunha. Dia semakin memberontak berusaha melepaskan tali yang mengikat tangan serta kakinya. Namun, tidak bisa. Semua hanya sia-sia, yang ada tangan dan kakinya semakin sakit.

"Aku sudah pernah bilang padamu. Jangan pernah mengusik diriku lagi, atau kau akan kena akibatnya. Tapi kau malah menganggap ucapanku hanya angin lalu saja," kata Taehyung.

"Tinggal satu rahasiamu yang masih belum diketahui oleh, Jungkook."

Eunha menatap Taehyung. Dia tidak mengerti ucapan pria cantik itu. Rahasia apa lagi maksudnya?

"Ini soal pembunuhan waktu itu," lanjut Taehyung begitu melihat tatapan bingung Eunha.

Jantung Eunha berdegup kencang. Apa Taehyung tau soal pembunuhan itu?! T- tapi tau darimana?! Dirinya sudah menutup semua bukti yang ada! Lalu bagaimana bisa Taehyung mengetahuinya?! Pikir Eunha.

Baru saja Eunha hendak berucap, dia dikagetkan oleh suara dingin yang menusuk dari seseorang.

"Pembunuhan? Apa maksudnya?"

Tbc.

RETALIATION (Kookv) [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt