Episode 39

7.3K 537 48
                                    

"Bogum Hyung?!"

"Hai, Taeby."

Orang yang dipanggil Bogum Hyung itu menyapa Taehyung yang masih terkejut. Tersadar dari rasa terkejutnya, Taehyung langsung memeluk Bogum erat.

"Bogum Hyung aku rindu sekali denganmu~" gumam Taehyung manja.

Bogum tertawa pelan. "Hyung juga merindukan Taengie."

Taehyung melepas pelukannya, dan menatap kesal Bogum. "Kenapa Hyung tidak memberitahuku jika akan ke sini?!"

"Ini suprise untukmu, Taeby," balas Bogum.

Taehyung mempoutkan bibirnya imut. Para tamu yang melihat Taehyung seperti itu memekik gemas. Ini adalah satu kejadian langka yang dapat mereka lihat.

Taehyung itu datar, jadi ketika ia bertingkah imut tidak ingat tempat seperti ini adalah suatu keberuntungan bagi yang melihatnya. Meskipun mereka tidak terlalu mengenal Taehyung, tapi melihat dari nada bicara dan wajah datarnya tadi mereka langsung tau bila Taehyung adalah pribadi yang dingin terhadap orang lain dan manis kepada orang terdekatnya saja.

"Hei, kemana perginya Taehyung yang dingin tadi? Kenapa sekarang sifat manjamu muncul kembali, hm?" goda Bogum.

Taehyung langsung tersadar akan tingkahnya barusan. Ia kembali menampilkan wajah datarnya dengan mata yang menyorot tajam. Ia berdecak kesal mendengar goda'an Hyung-nya.

Tiba-tiba seorang wanita cantik datang menghampiri keduanya. "Hai, Tangie, apa kabarmu?" Sapa wanita itu.

"Irene Noona!" pekik Taehyung senang.

Taehyung menghampiri Irene dan memeluknya. "Kabarku baik, Noona. Bagaimana denganmu?" jawab Taehyung begitu pelukan terlepas.

Irene tersenyum manis. "Kabarku juga baik."

"Ais, kalian ini jahat sekali denganku! Ke sini tidak bilang-bilang!" kesal Taehyung.

Sekarang ia tidak mempoutkan bibirnya lagi, hanya nada bicaranya saja yang kesal, tapi wajahnya tidak berubah, tetap datar.

Kedua pasangan kekasih itu terkekeh pelan. Bogum mengusak surai Taehyung. "Aku kan sudah bilang bahwa ini suprise untukmu. Kalau aku memberi tahumu ini bukan suprise namanya."

Irene mengangguk membenarkan perkataan Bogum. "Bogum benar, Tae. Sudah lah jangan merajuk, apa kau tidak rindu pada kami?"

"Baiklah, baiklah. Aku tidak merajuk, hanya saja sedikit kesal," balas Taehyung malas.

Setelah itu mereka sibuk berbincang dengan sesekali melempari candaan yang membuat mereka tertawa.

Park Bogum adalah Hyung dari Jimin. Bogum dan Jimin adalah anak dari Park Suho dan Park Jennie. Suho merupakan kakak kandung dari Appa Taehyung, Park Chanyeol.

Sedangkan Bae Irene adalah kekasih dari Bogum. Ketiga orang itu begitu menyayangi Taehyung. Mereka akan melakukan apapun agar orang yang mereka anggap adik kandung itu merasakan kebahagiaan. Tidak akan mereka biarkan orang yang membuat adik tersayangnya itu menangis.



Jungkook masih setia dengan posisinya. Hingga sebuah tepukan di pahanya membuat dirinya menoleh menatap Eunki si pelaku penepuk pahanya.

"Ada apa, sayang?" tanya Jungkook pada Eunki.

"Appa, Eunki mau Appa dan Eomma berdansa seperti mereka," ucap Eunki antusias sembari menunjuk beberapa pasangan yang memang sedang asik berdansa.

"Ah, Appa tidak bisa Eunki," tolak Jungkook halus.

Jungkook memang tidak bisa, karena ia tidak mau berdansa dengan Eunha, yang ia mau adalah Taehyung.

Eunki yang mendengar jawaban sang Appa melunturkan senyumnya. Matanya berkaca-kaca siap menangis.

"T- tapi kenapa, Appa?" lirih Eunki.

Jungkook jadi kalut sendiri kalau begini jadinya. "Emm, it- itu karena..." Jungkook bingung mau menjawab apa. Tidak mungkin bila ia mengatakan yang sejujurnya alasan ia tidak mau berdansa dengan Eunha. Bisa-bisa nanti Eunki bertanya ini itu lagi.

"Apa Appa tidak mencintai Eomma dan mencintai orang lain?" ujar Eunki sekali lagi, masih dengan mata yang berkaca-kaca.

Jungkook semakin panik. "Tidak, sayang, apa yang kau ucapkan? Tentu saja itu tidak benar, Appa mencintai Eomma-mu tapi Appa lebih mencintai orang lain." Ucapan terakhirnya ia lanjutkan dalam hati.

"Jika Appa memang mencintai Eomma kenapa Appa tidak mau berdansa dengan Eomma?!" kesal Eunki, alisnya menukik tajam menatap wajah sang Appa.

"Appa hanya lelah saja, sayang," ucap Jungkook beralasan.

"Pokoknya Eunki tidak mau tahu! Jika Appa tidak mau, Eunki akan marah sama Appa! Dan Eunki tidak akan mau bicara dengan Appa!" ancam Eunki.

Jika sudah begini apa yang bisa Jungkook lakukan? Ia hanya bisa mengiyakan permintaan sang putri yang menginginkan dirinya berdansa dengan Eunha. Di depan umum! Dan di depan Taehyung-nya!!

***

Taehyung mendengar semua pembicaraan Eunki dan Jungkook. Ia menyeringai sinis. Jangan kalian kira Taehyung bodoh, ia tidaklah bodoh untuk mengetahui pemikiran licik Eunha saat melihat dirinya datang kembali ke Korea.

Makanya ia telah menyiapkan ini semua dengan matang, karena ia yakin Eunha akan melakukan rencana apapun agar Jungkook tidak berpaling padanya. Termasuk menggunakan kepolosan sang putri.

'Dasar wanita gila!! Dia itu Ibu atau apa?! Mana ada Ibu yang memanfaatkan anak kandungnya untuk kepentingan dirinya sendiri! Dan apa dia pikir aku akan cemburu melihatnya berdansa mesra dengan Jungkook begitu? Lalu setelahnya aku akan menyerah begitu saja? Cuih! Jangan harap! Kau salah karena sudah mengibarkan bendera perang saat permainanku belum dimulai, Eunha! Tapi, kau tenang saja, aku akan mengikuti alur permainanmu, dan ku harap kau tidak menyesal setelah ini HAHAHA.' batin Taehyung tertawa jahat.

'Oh, kalau boleh jujur aku kasihan dengan Eunki. Ck ck, Eunki yang malang karena mempunyai Ibu gila seperti itu! Hah, tenang saja Eunki, kau akan terbebas dari Ibu gilamu itu setelah aku bersama dengan Jungkook. Itu pun kalau kau ingin ikut bersamaku dan Jungkook hehe.' lanjut Taehyung.

Bagaimana caranya Taehyung mendengar percakapan antara Jungkook dan Eunki? Jawabannya adalah, karena ia memasang penyadap suara yang terhubung dengan jam tangannya.

Tidak ada yang tahu bahwa jam tangan itu mengeluarkan sebuah suara, karena alat itu terhubung dengan kaca mata yang ia kenakan saat ini. Dan orang-orang tidak akan mendengarnya, kecuali dirinya sendiri.

Tbc.

RETALIATION (Kookv) [End]Where stories live. Discover now