Chapter 19

222 23 1
                                    


Esok pagi menjelang. Mark membuka pintu apartemennya. Dia mendapati Heechan dan jaehyun  terlelap tidur di sofa. jaehyun  memeluk Heechan yang terlelap di dadanya. Keduanya masih terlelap dalam kehangatan tanpa ditutupi selimut.

Mata Mark sekilas berubah warna khas merah darah. Namun dia berusaha mengendalikan diri mengingat dia baru saja sembuh dari ketidaksadarannya. Helaan napas kasar keluar dari mulutnya. Mark melangkah menuju dapur dan mengambil segelas air. Tanpa ragu dia menyiramkannya pada wajah Jaehyun.

Byur!

Jaehyun terkejut dan matanya terbuka. Dia mendapati dirinya basah kuyup. Di depan matanya kini tampak Mark dengan tatapan memendam amarah. Sementara di sampingnya Heechan turut terbangun karena terkena percikan air.

“Bangun, Bung. Sudah pagi. Mungkin leadermu sedang mencari,” ucap Mark.

“Bagaimana kabarmu, Mark? Kau baik saja?,” tanya Jaehyun sembari mengibaskan bajunya yang basah.

“Tidak usah basa basi,”

“Tadi malam Heechan sendiri, jadi aku menemaninya. Pagi ini kau baru kembali dan menunjukkan sikap yang tak sepantasnya padaku,” ucap Jaehyun dengan tatapan dan nada yang datar pada Mark.

“Cihh,”

“Ha ha.. sudahlah. Aku akan kembali ke dorm. Baik-baik, sayang,” Jaehyun mengelus kepala Heechan dan mengecup keningnya.

 Baik-baik, sayang,” Jaehyun mengelus kepala Heechan dan mengecup keningnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mark memutar matanya melihat tingkah Jaehyun. Heechan bahagia melihat kedatangan Mark yang dalam kondisi baik-baik saja. Mark tersenyum melihat Heechan. Dia mendekat dan memeluk erat Heechan.

“Aku akan buatkan ayam pedas kesukaanmu. Hyung pasti lapar, kan?,”

Heechan dengan tingkah ceria dan manja menggandeng Mark menuju dapur. Mark mengacak-acak rambut Heechan dengan gemas. Betapa dia sangat merindukan kesayangannya itu.

Meskipun bersedia membuatkan ayam pedas untuknya, Mark tak segan untuk membantu Heechan. Mereka bersama melakukan hal yang sudah lama tak mereka rasakan. Itu dikarenakan Mark sibuk dengan praktiknya, begitu juga dengan Heechan yang juga sibuk dengan kegiatannya bersama member NCT.

“Biar aku potong ayamnya. Hyung potong bawangnya,” kata Heechan.

Mark mengambil bawang merah dan pisau. Dia mengupas kulit bawang dan berusaha memotongnya. Namun Mark tak bisa memotong bawang.

“Aku tak bisa memotong bawang, sayang,”

“Heh? Sini kubantu,”

Heechan mendekat dan membantu Mark untuk memotong bawang. Dia datang dari belakang dan memegang tangan Mark, berusaha untuk membimbingnya memotong bawang. Mark menoleh tepat di depan Heechan, matanya tak berkedip.

“Kenapa?,” tanya Heechan.

Mark masih menatap Heechan. Yang ditatapnya mulai menunjukkan rona merah pada pipinya.

5 Dost (Hiatus)Where stories live. Discover now