Chapter 7

676 57 7
                                    

Keesokan harinya, Jisung pergi ke apartmen Mark untuk menjemput Haechan. Tepat pukul 7 pagi sampai di tempat Haechan berada. Jisung sudah memberikan pesan sebelum datang agar Haechan sudah berisap. Jadi saat Jisung sampai, mereka segera berangkat menuju dorm NCT.

Flashback on semalam...

Pesan Jisung telah dibaca oleh Haechan. Butuh waktu seperempat jam untuk Haechan berteriak berjingkrak ria. Imajinasinya tak karuan untuk bertemu dengan idolanya.

Lalu Haechan membalas pesan Jisung..
Sung, kita pilih NCT saja yaa.. Kau tahulah, yaa. Aku pasti akan bersungguh-sungguh untuk menyelesaikan penelitian dengan hasil yang selalu menjadi tujuanmu haha..

Jisung..
Tidak!

Haechan..
Lah kenapa? Aku berbaik hati menawarkan kesungguhanku lho, Sung

Jisung..
Chan, mereka boyband sedang hits. Pasti banyak yang mengincar. Lagipula kenapa kita tidak memilih SM? Leadernya Suho, mereka memiliki poin yang tak kalah bagus, koq. Mereka solid, selalu menang kompetisi atau menduduki posisi atas lagu yang disukai, visual para membernya oke pula, fansnya jangan tanya lagi. Mereka dari kalangan atas yang punya hobi beramal. Aduhh, kurang apa mereka?

Haechan..
Hey, kamu bilang seperti itu karena itu idolamu. Haishh, jadi karena NCT sedang hits dan kemungkinan banyak yang mengincar mereka untuk tugas, kamu merasa minder? Padahal kukira ajakanmu yang gercep itu adalah keoptimisanmu buat kompetisi sama mereka yang juga suka NCT.

Jisung..
Okelah.. aku menyerah dengan argumenmu.
Flashback off

Haechan membuka pintu apartmen begitu Jisung membunyikan bel.

Haechan membuka pintu apartmen begitu Jisung membunyikan bel

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Haechan sudah siap untuk berangkat bersama Jisung. Rautnya begitu bersemangat. Haechan berpamitan pada Mark yang sedang sarapan. Wajah Mark datar saja. Jelas saja dia cemburu pada Haechan. Selain karena akan bertemu dengan lelaki lain, Mark juga mengkhawatirkan hal yang berhubungan dengan kedatangan mereka ke apartmennya. Tapi Mark tak mungkin mengatakannya pada Haechan. Maka, dengan sangat amat terpaksa sekali dia harus melepas Heechan.

Tapi..
"Sung, sebentar..," Chan merogoh tasnya.

"Ketinggalan? Ponselmu?,"

"Aaa, betul itu..,"

"Haishh,"

Sementara Haechan masuk untuk mengambil ponselnya, Jisung menunggu di luar sambil bermain ponsel. Satu menit, dua menit berlalu. Terlalu lama untuk seorang mengambil ponsel yang tertinggal. Maka dari itu, Jisung memaksa diri untuk masuk.

Flashback on

Saat Haechan masuk ke dalam kamar untuk mengambil ponselnya yang tergeletak di meja rias dengan manjanya, Mark turut masuk ke dalam kamar. Namun pintu sengaja tak ditutupnya. Aura dingin menguar saat Mark masuk. Haechan menoleh dengan sikap seperti biasa, dia tersenyum.

5 Dost (Hiatus)Where stories live. Discover now