Chapter 5

815 88 4
                                    

Lucas merasa api yang berada di dalam dirinya membara hebat. Bahkan bisa membuat apa yang ditatapnya terbakar.

Lucas menghampiri keberadaan Haechan. Radarnya mengendus keberadaan Haechan bersama Mark di sebuah apartmen. Itu adalah apartmen Mark. Lucas segera menuju apartmen Mark. Secara kebetulan, Lucas melewati sebuah pom bensin. Sepeda motor yang sedang mengantre pengisian bahan bakar mendadak mengeluarkan asap. Secara otomatis membuat semua orang yang berada di sekitarnya panik. Mereka berusaha menghindari asap itu, tapi terlambat. Pom bensin terlalu peka untuk bereaksi pada asap sehingga terjadi ledakan tak terelakkan. Seorang karyawan bergegas menelfon pemadam kebakaran.

Lucas tetap fokus menuju apartmen Mark, membiarkan apa yang menjadi akibat dari kemarahannya. Begitulah sedikit kekacauan yang bisa disebabkan oleh seorang master.

Lucas berhenti di depan apartmen Mark. Dengan emosi amarah yang menguasai dirinya, tanpa berpikir Lucas membuka pintu masuk. Namun tak bisa. Mark sudah membuat pelindung kuat yang sulit ditembus oleh seorang master. Terutama seperti Lucas. Pelindung yang dibuat oleh tingkatan Magi seorang Mark yang lebih tinggi akan sulit ditembus oleh seorang master. Bahkan hampir tidak mungkin. Kondisi paling beruntung hanya menyebabkan pelindungnya retak.

Itulah yang terjadi. Kemarahan Lucas membuat aura hangat yang tercipta oleh Mark dan Haechan menjadi buyar. Bentrok energi terjadi. Udara panas tercipta oleh energi yang bentrok itu.

Meski Lucas belum juga bisa menembus pelindung dari Mark, dia tetap keras kepala untuk membuat pelindungnya hancur. Untuk apa lagi? Selain mendapatkan Haechan, Magi yang membuatnya mabuk oleh aroma hutan tropisnya.

Namun percuma, sekuat apapun tingkatan master seorang Lucas tak akan mampu membobol pelindung yang dibuat oleh Magi. Benar saja, hanya retakan yang mampu ia ciptakan.

"Aaarrgghh.. sial! Keluar! Siapapun kau, jangan menyentuh milikku!! Dia mateku! Keluar bajingan!!!,"

Mark yang mengetahui ada pengganggu di luar, akhirnya terpaksa membuat Heechan tertidur. Amarah yang berusaha dikendalikannya, Mark menemui pengganggu di luar apartmennya. Mark membuka pintu. Tanpa persiapan dari Mark, Lucas langsung saja mendorong Mark hingga kilatan merah apinya terlihat.

Mark dengan kelihaiannya sebagai Magi, mampu mengendalikan serangan dari Lucas. Sekalipun itu adalah serangan dadakan. Tubunya hanya mundur selangkah. Wajahnya yang tertunduk, diangkatnya perlahan. Mark tak lagi mampu mengendalikan amarahnya. Mata merah darahnya terlihat begitu jelas. Dengan kecepatan sepersekian detik, Mark mendekat pada Lucas dan mencengkeram kerah bajunya. Mark melemparkannya ke dinding. Retakan terjadi. Lebih parah dari retakan yang diciptakan Lucas saat membobol pelindung Mark.

"Siapa kau?!," teriak Lucas dengan geram.

Mark mendekat dan berbisik, "Jangan berteriak padaku. Kau tahu sedang berhadapan dengan siapa ? Jaga sopan santunmu, biadab !," kata-kata awal dengan nada datar, dan berakhir dengan nada yang keras tepat di telinga Lucas.

Lucas bertambah geram. Tangannya mengeluarkan senjata miliknya. Red Velvet Sword. Kilatan merah api terpancar terang dari pedangnya. Lucas berusaha melukai Mark dengan Red Velvet Sword miliknya. Namun siapa sangka bahwa Mark hanya goyah seperti goyahnya air tertiup angin. Kegeraman Lucas bertambah dahsyat hingga ia kembali mengarahkan pedangnya kembali ke arah Mark. Namun dengan hentakan dan fokus mata Mark, pedang Lucas berhasil terlempar.

Lucas terkejut. Gelagapan. Dalam hatinya, "Magikah dia?,"

"Jangan buang tenagamu untuk melawanku. Pergilah, berlatihlah menari dengan teman-temanmu untuk acara opera besok," kata Mark sambil sibuk memperhatikan kukunya. "Huff," Mark meniup kukunya.

"Kau siapa?! Jawab saja tanyaku, bajingan!," Lucas masih tak menyerah dengan pertanyaannya.

Pandangan Mark yang masih berkutat dengan kukunya, kemudian menatap tajam Lucas begitu mendengarnya berteriak. Lagi. Matanya bersinar. Itu adalah tandanya yang mulai benar-benar marah.

5 Dost (Hiatus)Where stories live. Discover now