Chapter 15

293 32 0
                                    

Jeno yang terkapar tak berdaya telah berada di ruang rawat. Jungwoo berusaha menangani dengan cepat. Dia memeriksa nadi Jeno. Pergerakannya terus melambat dan dapat dipastikan akan terus melambat.

"Dia bisa tiada, Win!," teriak Jungwoo mulai panik.

"Kita harus bagaimana?"

"Kita hanya punya waktu sampai nanti malam untuk memulihkan kondisinya. Jika tidak..ah aku benci mengatakannya. Kau kabari sajalah pada Johny, biar aku periksa kondisi Lucas"

Win win bergegas menemui Johny. Hanya sekejap saja dia telah sampai di ruang istirahat. Masih begitu ramai di sana. Beberapa dari mereka ada yang sedang meluruskan pinggang untuk performance berikutnya. Yang lain menghabiskan waktu untuk bergurau dan saling lempar barang. Bagi mereka, kapan lagi bisa melakukan hal itu sementara mereka selalu disibukkan dengan latihan dan konser. Ketika Jaemin sedang melempar boneka pemberian penggemarnya pada Johny, Win win datang dengan aura kepanikan. Dia membuka pintu dengan keras.

Doyoung menarik napas keras dan panjang demi melihat pintu yang telah diperbaikinya. Perlakuan tak sewajarnya dari Win win membuat pintu itu kembali rusak. Doyoung membuang napasnya dengan lemas.

"Pak Leader!," teriak Win win dengan tak mengindahkan posisinya.

Johny menoleh dan menghampiri Win win. Wajahnya menunjukkan heran penuh tanya. Tak pernah dia melihat wajah Win win begitu panik, mengingat dia adalah sosok master penyembuh yang notabene memiliki karakter tenang walau dalam kondisi genting sekalipun.

"Ada apa?," tanya Johny berusaha tidak goyah dengan ekspresi panik lelaki di depannya.

"Huhh, Jeno mungkin.. aish, dia akan tiada," Win win tertunduk.

Semua member serentak terdiam dan menoleh pada Jungwoo. Jaehyun mendekat dan menggoyangkan tubuhnya oleh karena dirinya telah terduduk lemas.

"Win, apa maksudmu? Jeno tak mungkin tiada! Kau pasti salah periksa! Coba ayo periksa dia lagi," Jaehyun menarik tangan Win win secara paksa.

Johny berusaha menghentikan tindakan Jaehyun. Dia menenangkannya dengan memegang bahunya. Sementara tatapannya kembali pada Win win.

"Apa yang terjadi? Mengapa kau mengatakan hal yang demikian berbahaya?"

"Dada Jeno yang diserang telah mengalami kelumpuhan dan terakhir kali Jung periksa, aliran darah di nadinya melemah. Itu berarti jantungnya mengalami masalah serius. Ini tidak bisa dibiarkan sampai malam ini. Pertahanan seperti itu sulit dilakukan master biasa seperti Jeno," jelas Win win.

"Lalu, apa yang harus kita lakukan? Apa kau sudah menemukan obatnya?," tanya Johny.

Win win menggeleng. Penuh putus asa dan tanpa daya. Dia pun bangkit namun masih dengan kepala tertunduk. "Belum ditemukan obat yang bisa menangani masalah seserius ini."

"Baiklah, aku akan menghadap Tuan Kim Suho," Johny mengambil keputusan.

Berat bagi Johny untuk mengambil keputusan yang maha membingungkan itu. Namun bagaimana lagi jika masalahnya segenting ini? Sebuah pertimbangan dia lakukan agar setidaknya mendapatkan titik terang dari Tuan Kim Suho yang merupakan seorang pemimpin master pengendali air.

Win win menengadah mendengar ucapan Johny. Begitupun Jaehyun, Taeyong yang sedang terduduk dengan ponselnya dan semua member. Seketika itulah Jaehyun menoleh tajam pada Taeyong. Matanya berubah warna begitu ia menatap sepasang manik Taeyong.

Tak peduli pada kastanya yang hanya seorang master dibanding Taeyong. Tak peduli mungkin dia akan bernasib sama dengan Jeno saat itu. Tak peduli. Dia benar-benar dikuasai amarah.

5 Dost (Hiatus)Where stories live. Discover now