DUA PULUH - PERKARA TAS MOMMY

7.8K 1.1K 148
                                    

Karena kehamilannya, Jihye tidak dapat bergerak banyak kali ini. Dokter menyarankan pada Jihye untuk mengurangi aktivitas-aktivitas yang bisa menyebabkan wanita itu sangat kelelahan. Hal itu dikarenakan Jihye hamil di usia yang sudah menginjak kepala tiga.

Jadi, sejauh ini Jihye hanya akan memasak satu sampai dua menu saja setiap harinya. Sementara dua babysitter yang bartugas untuk mengawasi anak-anak harus lebih awas lagi karena Jihye tidak bisa sewaktu-waktu menemani anak-anaknya bermain.

Restoran dan pabrik yang biasa Jihye pantau setiap harinya pun kini telah ditangani oleh seseorang yang Jungkook pekerjakan untuk melihat kinerja para pegawai dan kualitas makanan.

Namun, Jihye meyakinkan Jungkook bahwa pria itu tak perlu berlebihan dalam menangani kehamilannya. Jihye bilang, "Aku sudah hamil dan melahirkan sebanyak empat kali. Jangan terlalu mengkhawatirkanku. Kau membuatku sangat tidak nyaman."

Sementara Jihye kini lebih menyibukkan diri memantau laptop karena beberapa bulan lagi ia dan Seolbi akan membuka bisnis fashion yang cocok untuk ibu-ibu rumah tangga maupun anak-anak remaja dan wanita karier.

Makan malam baru saja selesai. Gukie membantu Jihye mencuci piring dan gelas kotor sedangkan Jungkook bersama ketiga anaknya masuk ke dalam kamar Gail untuk menggosok gigi.

"Letakkan saja di situ, Goo. Biar Mommy yang mencucinya," kata Jihye saat mendapati Gukie berdiri sembari menunggu Jihye selesai mencuci gelas.

Gukie menggeleng. "Tidak. Goo saja yang cuci semuanya. Kata daddy 'kan Mommy harus banyak istirahat."

Jihye terkekeh. "Jangan dengarkan daddy-mu. Terkadang daddy memang berlebihan. Mommy baik-baik saja. Semuanya aman."

Gukie berdecak dan mengambil alih pekerjaan sang ibu. "Lebih baik Goo mendengarkan daddy daripada Mommy," putus anak itu sebelum menggantikan tugas Jihye.

Wanita Park itu terkekeh. Mengacak surai Gukie dan berdiri di samping anak itu sembari mengawasi Gukie. "Cucinya harus yang bersih, Goo. Jangan sampai masih meninggalkan noda atau bau amis."

"Iya, Mommy ... Goo juga bisa mencuci piring selain minta sepatu." Jihye tertawa. "Sudah, Mommy istirahat saja. Tadi siang 'kan Mommy sudah sibuk keluar rumah dengan Aunty Seolbi."

Jihye lalu mengecup pipi Gukie dan mngusap punggung anaknya. "Terima kasih, Oppa! Jangan lupa gosok gigi dan cuci muka sebelum tidur, ya! Love you, Goo!"

"I love you, Mommy!" jawab Gukie sambil berseru.

Setelah memasuki kamar, Jihye pun mulai membersihkan wajahnya dan memakai olive oil untuk wajahnya sebagai pengganti skincare yang selalu ia gunakan sebelum hamil. Saat keluar dari kamar mandi, Jihye mendapati Jungkook memasuki kamar dan naik ke atas ranjang usai menyalakan AC.

"Gyeom sudah mulai pintar menjawab sekarang," gerutu Jungkook ketika sang istri menaiki ranjang dan tidur telentang di samping Jungkook yang duduk menyandarkan punggung pada headboard. "Gyeom begitu juga saat denganmu?"

Jihye menggeleng. "Tidak," jawabnya.

"Jangan menutupi kesalahan anakmu. Kau harus menasehatinya apabila dia berani padamu. Kau terlalu halus—aku sudah mengatakannya berkali-kali padamu, 'kan? Kau terlalu menganggap sepele kelakuan anakmu yang bersikap tidak sopan denganmu. Kau pikir itu bagus untuk mereka?"

"Iya, Daddy ..." Jihye memeluk perut Jungkook sementara pria itu fokus menyaksikan berita di televisi.

"Jangan membenarkan sikap salah anakmu, Mom. Mereka akan tumbuh dengan perilaku yang salah jika kau mengabaikan sopan santun yang tidak anak-anakmu punya."

Euphoria IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang