DUA PULUH DELAPAN - WEJANGAN UNTUK GUKIE

6.6K 1K 132
                                    

Seperti malam biasanya. Setelah memastikan keempat anaknya memasuki kamar masing-masing dan memberikan pelukan serta kecupan hangat sebelum tidur, waktunya bagi Jihye dan Jungkook untuk mesra di dalam kamar.

Jungkook duduk di atas ranjang sembari bersandar pada headboard, sedangkan Jihye merebahkan tubuhnya dengan kepala berada di paha sang suami lalu tangannya memeluk paha Jungkook.

Sebelah tangan Jungkook mengusap punggung Jihye, sesekali meremas pantat istrinya atau mencoba masuk ke dalam gaun tidur bagian atas untuk meremas payudara sang istri.

"Bagaimana sekolah Chloe, Mom?" tanya Jungkook setelah fokus menonton serial drama di televisi.

Gukie sudah masuk SMA, lalu Chloe masuk kelas 1 SD. Gail kelas 6 SD dan Gyeom kelas 4 SD.

Jihye tidak menunggu Chloe di sekolahnya karena larangan dari para guru. Ketiga putranya juga sama. Jihye tidak bisa mengawasi karena sekolah melarang hal itu. Akan tetapi, Jihye cukup bisa bernapas lega saat Chloe bercerita bahwa ia memiliki tiga teman baru yang sangat baik dan sangat membuat Chloe senang.

"Aku rasa Chloe cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya," jawab Jihye. "Chloe bilang sudah memiliki tiga teman di kelas. Saat aku tanya, tidak ada anak yang nakal, kok. Lagi pula, ada Gail dan Gyeom yang bisa mengawasi adiknya."

Jihye dan Jungkook sengaja memasukkan Chloe ke sekolah yang sama dengan ketiga putranya. Selain sekolahnya bagus, Jihye atau Paman Go tak perlu kerepotan menjemput anak-anak di sekolah yang berbeda sebab hal itu akan memakan banyak waktu. Jihye juga bisa lebih tenang karena ada sang kakak yang akan mengawasi adik-adiknya.

"Hanya Gail yang sulit beradaptasi. Itulah kenapa aku mau dia berada di SMP yang sama dengan Gukie," lanjut Jihye membuat Jungkook mengangguk setuju.

Karena SMP Gukie adalah SMP Internasional juga, maka Jihye bisa lebih menjamin bahwa murid-murid di sana tidak akan mempengaruhi hal-hal yang tidak benar untuk Gail. Berbeda dengan Gukie yang memang sangat mudah terpengaruh.

Itu juga menjadi alasan kenapa Jungkook menjuluki anak ketiganya sebagai 'Si Tengil'. Karena Gail yang paling sulit beradaptasi, sulit akrab dengan orang lain, irit bicara, dan paling kaku di antara anaknya yang lain.

Gyeom bahkan sering menggoda sang kakak yang satu itu karena Gail jarang berbicara atau tertawa. Niatnya adalah untuk membuat Gail tertawa lepas atau cerewet. Namun, yang ada justru marah dan tertawa.

Jungkook juga heran dengan Gail. Kenapa anaknya itu bisa sangat dingin seperti es.

Jungkook setiap malam selalu mengecek ponsel anak-anaknya. Kecuali Gukie sebab anak itu sudah ada di masa-masa anak remaja.

Pria itu selalu membaca pesan-pesan dari teman Gail yang selalu dijawab singkat oleh anaknya. Padahal teman-temannya banyak yang mengetik panjang. Pun banyak pula gadis-gadis yang mengirim pesan hanya untuk menanyakan kegiatan Gail di rumah. Namun, hanya berujung dibuka tanpa dibalas, atau dibalas tapi dengan balasan singkat.

Namun, Gail memang sama seperti Jungkook saat pria itu masih SD dan SMP. Sulit sekali bergaul dan cocok dengan orang. Tapi jika sudah menemukan orang yang cocok, pasti akan selalu diingat.

"Tidak jadi pasang IUD, Mom?" tanya Jungkook.

Jihye menggelengkan kepala. "Tunggu dulu. Aku belum siap," jawabnya. "Sakit tahu, Dad."

"Tapi kau sudah tiga kali pasang IUD," timpal sang suami.

"Iya, tapi tetap saja sakit. Derita seorang istri. Makanya kau harus sangat mencintaiku dan memanjakanku." Jungkook memukul kening Jihye dengan telapak tangannya. "Aw—sakit, Daddy!"

Euphoria IIWhere stories live. Discover now