DUA PULUH TUJUH - MOMMY INGIN DADDY

9.6K 1.1K 230
                                    

Jeon Jungkook memiliki hobinya yang baru. Pria itu mendadak menyukai olahraga golf. Sejak sore pria itu keluar, dan kini Jungkook melewatkan makan malamnya sebab masih asyik bermain bersama teman-teman bisnisnya.

Seperti biasa, Park Jihye akan menyuruh salah satu anaknya untuk ikut dengan sang ayah sebab akan banyak caddy yang menggoda Jungkook nantinya.

Tentu saja Jihye tahu bagaimana penampilan seorang caddy, atau bahkan wajahnya yang cantik. Untuk menghindari hal tersebut terjadi, Jihye kali ini menyuruh Gail mengikuti sang ayah. Namun, Chloe rupanya tak mau ditinggalkan. Jadi, Jihye juga menyerahkan Chloe pada sang suami.

Makan malam di rumah baru saja selesai. Jihye dibantu oleh anak sulungnya untuk mencuci piring dan gelas kotor sebelum keduanya memasuki kamar sebab Gyeom sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar dan tidur lantaran tidak ada Gail dan Chloe yang bisa ia ajak bermain.

"Good night, Mommy. Love you!" Setelah mendapat pelukan dari anaknya, serta mendapat kecupan sayang, Jihye melihat Gukie mulai masuk kamar sebelum Jihye menyusul ke kamar utama.

Meraih ponsel yang sudah ia anggurkan selama masak dan makan malam, Jihye sejenak membaca pesan dari sang suami.

[Daddy 💜: Aku sudah selesai. Ini sedang makan malam dengan Iyel dan Uwi. Bersama teman-temanku juga.]

Jihye tersenyum saat sang suami mengirim foto berupa jepretan kedua anaknya serta Jungkook yang memangku Chloe.

Wanita itu merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Menggigit bibir bawahnya saat bayangan tubuh atletis sang suami kini memutari kepalanya.

Sial. Jihye mendadak terangsang.

Dia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mungkin hal ini terjadi sebab ia dan Jungkook sudah lama tidak memiliki waktu berdua terlalu intim. Memilih untuk beristirahat karena Jihye juga sudah mulai sibuk di kantornya sendiri.

Menekan nomor sang suami, Jihye lantas mengulum bibir sembari menunggu suara Jungkook terdengar di seberang sana.

"Halo, Mom. Ada apa?"

"Cepat pulang," jawab Jihye. Tangannya meremas ujung gaun tidurnya sendiri. "Mau Daddy ..."

Terdengar suara kekehan dari Jungkook. "Kirim fotonya. Aku tidak percaya."

Berdecak jengkel, Jihye kini menggunakan nada merengek, "Cepat pulang. Ingin sekarang!"

"Baiklah, baiklah. Ini sudah selesai. Kami akan segera pulang. Tunggu sebentar. Aku harus membayar makanannya."

Jihye mengernyit. "Tunggu!" Wanita itu mengeraskan rahangnya—seakan lupa dengan nafsunya sendiri. "Kau yang membayar makan malam teman-temanmu?"

"Iya," jawab Jungkook polos.

"Kau sudah membayar penyewaan lapangan golf. Sekarang kau juga yang membayar makanan mereka?!"

Jungkook sejenak mengembuskan napas pelan. "Sudah lama tidak bertemu, Mom. Biarkan saja."

"Biarkan saja? Sudah lama tidak bertemu? Jarang bertemu tapi kau selalu membayar semuanya!" Karena jengkel, Jihye menghela napas panjang. "Aku malas. Cepat pulang."

Saat Jungkook hendak berbicara, Jihye sudah lebih dulu menekan tombol merah. Sambungan mendadak terputus begitu saja.

Barangkali Jihye tidak sepantasnya marah sebab uang yang Jungkook keluarkan adalah uangnya sendiri. Namun, Jihye kelewat kesal lantaran banyak teman suaminya yang hanya memanfaatkan Jungkook karena terlalu royal dan loyal.

Euphoria IIDonde viven las historias. Descúbrelo ahora