EMPAT BELAS - DADDY YANG SEBENARNYA

13.2K 1.4K 472
                                    

Pukul sebelas malam. Gukie sudah masuk ke dalam kamarnya bersama Chloe, sedangkan Gail dan Gyeom berada di dalam kamar yang sama dan sudah terlelap sejak pukul sepuluh setelah keduanya sempat diberi wejangan oleh sang ayah soal saling minta maaf dan memaafkan.

Saat ini Jungkook dan Jihye berada di dalam kamar. Televisi menyala menyiarkan sebuah berita di mana ada artis wanita yang diidolakan oleh banyak orang kini terjerat kasus narkoba. Jihye menunjukkan ekspresi terkejut sebelum naik ke atas ranjang kemudian duduk di sebelah Jungkook yang sedang bermain game di ponselnya.

"Woah, mantan selingkuhanmu tertangkap polisi karena narkoba," kata Jihye menunjukkan nada bergurau. Wanita itu menoleh ke arah sang suami yang menyandarkan punggung dan kepala pada headboar dan nampak tidak menghiraukan ucapan Jihye. "Dad, lihat itu mantan selingkuhanmu."

"Ck. Aku sudah dengar," jawabnya malas dan terdengar tidak suka.

Jihye kemudian terkekeh dn tidak ingin mengingat kembali masa di mana Jungkook berselingkuh sebelum hamilnya Chloe.

Wanita itu menarik selimut saat menyadari suhu AC sudah mulai dingin. Tangannya meraih ponsel dan membuka aplikasi obrolan. Grup yang berisi dirinya, Seolbi, Sora, dan Kara kini ramai membuat Jihye mengernyit lantaran sudah telat untuk bergabung.

Saat membaca isi pesannya, wanita itu membelalakkan mata dan membuka mulutnya sebelum berujar, "Kau masih ingat ibu dari teman Gukie yang aku ceritakan dulu?" Jungkook menggeleng. Pandangannya masih tetap fokus pada layar ponsel, membuat Jihye berdecak jengkel. "Ibu-ibu yang pernah meludahi salah satu murid karena anaknya tidak sengaja kena pukul."

"Kenapa?" tanya Jungkook saat mengingat cerita Jihye satu bulan yang lalu.

"Grup sedang ramai membahas ibu itu. Seolbi bilang dia bekerja di kelab dan menemani para pria-pria tua yang memesan meja VIP. Sora juga mengatakan kalau dia sering melihat ibu dari teman Gukie itu masuk hotel di tempatnya bekerja bersama pria yang berbeda."

Jungkook mendengarkan cerita sang istri dengan baik. Namun, pandangannya tidak bisa lepas dari layar ponsel meskipun Jihye sudah sangat serius bercerita. Bagi seorang wanita, tentu saja berita ini sangat hangat dan asyik untuk dibicarakan secara langsung. Tapi, Jungkook justru berujar dengan ancaman tanpa menatap istrinya, "Kalau sampai kau ikut bergosip, jangan harap kau bisa keluar lagi dengan teman-temanmu."

Jihye lekas mengulum bibir. "Aku tidak ikut bergosip, kok."

"Mereka tidak mungkin mengetahui dan menggosipkan orang itu kalau bukan dari mulutmu, 'kan? Jujur padaku sekarang!" Jihye tersenyum, lalu memeluk tubuh Jungkook saat pria itu menurunkan ponselnya. "Sudah kubilang tutup mulutmu. Aku tidak suka kau menggosipkan orang lain!"

"Iya, iya ... maaf." Jihye kemudian menggigit puting Jungkook sebab pria itu tidak mengenakan kaosnya.

"Aku serius, Jiy. Apa untungnya kau membicarakan dan membuka aib orang lain? Jangan pernah mengurusi urusan orang lain selama kau tidak ditarik untuk ikut campur. Makanya Gukie sulit sekali diatur. Sifatmu juga seperti itu." Jungkook menampar pelan pantat Jihye sebelum mengusap dan meremasnya.

Sementara itu, Jihye tetap memeluk Jungkook dan meletakkan kepalanya di dada sang suami. Telapak tangan Jungkook tak berhenti mengusap dan meremas pantat Jihye. "Mana ponselmu?"

Jihye menyerahkan ponselnya dan kembali memeluk Jungkook. Tangan kiri Jungkook memainkan ponsel Jihye, matanya fokus membaca rentetan percakapan di grup Jihye yang masih membahas mengenai wanita seumuran Jihye yang anaknya juga sekelas dengan Gukie. Sedangkan tangan kanan Jungkook terus bergerak mengusap pantat Jihye dan sesekali meremasnya.

Euphoria IIWhere stories live. Discover now