DUA PULUH SATU - CHLOE SAKIT

9.8K 1.1K 240
                                    

Mulanya Jungkook sudah memakai jas kerjanya setelah selesai mandi. Namun, saat sang istri memberi tahu bahwa Chloe sedang demam, Jungkook pun memutuskan untuk tidak bekerja hari ini.

Melepaskan kembali jas kerja dan dasinya, Jungkook lalu menuju kamar Gukie sementara ketiga putranya sudah menyantap sarapannya. Jungkook dan Jihye justru berada di kamar Gukie untuk melihat kondisi sang anak.

Jungkook menarik lengan kemejanya sebelum membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Memiringkan posisinya dengan satu tangan terlipat untuk menopang kepala dan satu tangan lainnya mengusap surai Chloe.

"Cepat sembuh, Princess Daddy." Chloe kemudian memeluk Jungkook sementara Jihye yang duduk di bibir ranjang segera tersenyum melihatnya. Pria itu mengecup puncak kepala anaknya dan merasakan suhu badan Chloe yang panas. "Kan sudah Daddy bilang kalau hujannya nakal."

"Tapi 'kan Uwi pakai jas hujan," jawab anak itu serak. Kemarin hujan sangat deras, Chloe untuk pertama kalinya ingin hujan-hujan karena ketiga kakaknya sibuk dengan les masing-masing. Sang ayah melarang Chloe, sementara Jihye menyetujuinya hingga wanita itu mengambil jas hujan untuk Chloe kenakan dan membiarkan anaknya bermain dengan hujan di halaman depan bersama Paman Go.

Jihye merangkak menaiki ranjang untuk mengecek suhu tubuh Chloe. "Makan dulu, ya? Uwi mau makan apa?" Chloe menggeleng dan terus memeluk sang ayah seraya menenggelamkan kepalanya di dada Jungkook. "Kalau tidak mau makan, nanti disuntik lagi di pantat seperti dulu. Mau?"

Chloe menggeleng lagi, kini lebih keras. Meremas kemeja sang ayah, anak itu kembali membayangkan saat ia pernah disuntik karena batuk yang tak kunjung sembuh setelah liburan di Pulau Jeju.

"Sudah enam tahun, lho. Tidak boleh ngeyel, ya?" kata Jihye lagi. Wanita itu membaringkan tubuhnya di belakang Chloe dan mengusap surai anaknya. "Yuk, makan dulu."

Chloe mengeratkan pelukan. "Tidak mau. Mau daddy," jawabnya.

Jungkook kemudian menggelengkan kepalanya sembari menatap sang istri. "Ya sudah, biarkan saja. Tidak apa-apa."

Mengembuskan napas dalam, Jihye lekas mengangguk dan buru-buru turun dari ranjang untuk bergabung dengan putra-putramya di ruang makan.

Jungkook mengusap lembut dan sesekali menepuk punggung Chloe. Mengecupi puncak kepala sang putri sambil merasa sangat sedih karena mendapati putrinya yang sakit.

"Janji dengan Daddy, setelah ini makan, ya? Kalau cepat sembuh, nanti Daddy belikan banyak boneka barbie. Bagaimana?" Chloe lekas mengangguk. Anak itu kemudian kembali terlelap sebelum Jungkook melepaskan pelukan.

Pria itu membetulkan posisi tidur Chloe dan menarik selimut hingga sebatas dada anaknya. Jungkook selalu menunjukkan kegelisahannya ketika mengetahui keempat anaknya sakit, berbeda dengan Jihye yang bersikap jauh lebih tenang tanpa merasa panik sedikitpun.

Pria itu keluar dari kamar tanpa menutup pintu. Melirik arloji, kemudian berkata pada ketiga putranya, "Ayo, Daddy antar sekolah. Sudah pukul tujuh."

Anak-anak Jungkook mengangguk dan buru-buru meneguk susu yang sudah disiapkan untuk masing-masing anak. Sejenak menghampiri Jihye ketika anak-anak sedang memasuki kamar untuk mengambil tas sekolah, Jungkook lalu meminta Jihye untuk memberikan satu suapan.

"Aku belikan Chloe vitamin dan obat sirup, ya? Lalu apa lagi yang harus aku beli untuk Chloe?"

Jihye menggeleng. "Itu cukup. Kita akan tetao bawa Chloe ke dokter anak. Jadi, kau tidak perlu membeli obat sirup, sebenarnya."

"Chloe 'kan tidak mau diperiksa," ujar Jungkook.

"Dia tidak mau disuntik, bukan diperiksa." Jihye lalu mengusap punggung Jungkook. "Cukup belikan vitamin saja." Setelah itu Jungkook menuju basemen karena anak-anaknya sudah keluar dari kamar dan siap untuk bersekolah.

Euphoria IIWhere stories live. Discover now