DUA PULUH DUA - KEDATANGAN ANAK SEOKJIN

9.9K 1.1K 306
                                    

Siang ini, rumah Jungkook sedang kedatangan si tamu-tamu kecil yang berisik luar biasa sejak satu jam mereka berkumpul bersama keempat anak Jungkook di ruang santai.

Jihye dan Jungkook yang ada di dalam kamar ikut merasa pusing sebab sejak tadi Jef dan Jess tak berhenti berteriak seolah memenuhi seisi rumah.

"Bagaimana bisa Seokjin bekerja di rumah jika anak-anaknya seperti itu, Mom," kata Jungkook yang sedang menatap Jihye telanjang setelah mandi. "Bahkan kita tidak bisa mendengar suara anak-anak kita."

Jihye terkekeh seraya memgeringkan tubuhnya. Mengenakan celana dalam, Jihye kemudian berjalan ke arah Jungkook saat ponselnya berdering.

Jihye duduk di bibir ranjang—tepat di sebelah Jungkook. Menerima panggilan dari istri Kim Seokjin hanya dengan celana dalam yang menjadi kain satu-satunya yang menempel di tubuhnya.

"Kau tenang saja. Mereka tidak nakal sama sekali, kok." Jihye menoleh ke arah Jungkook saat tangan pria itu meremas payudaranya. "Tidak. Mereka sudah makan dengan anak-anakku setengah jam yang lalu. Mereka sama sekali tidak merepotkan. Jangan cemas begitu," kata Jihye.

Tangan Jihye menggenggam tangan kiri Jungkook yang sejak tadi menggerayangi tubuhnya. "Ah, tidak usah! Biar aku yang mengantar mereka pulang nanti. Kebetulan anak-anakmu ingin berenang di sini. Biarkan saja. Jangan melarang kesenangan anak-anakmu. Mereka butuh banyak teman." Jihye mencubit tangan Jungkook yang berhasil lolos dari genggamannya, lalu kini mengusap vagina Jihye di balik celana.

"Kau tahu Jef dan Jess suka berbicara kotor. Mereka juga pasti sangat berisik. Aku takut anak-anakku membuatmu kerepotan atau malah mengganggu."

Jihye terkekeh. "Tidak, tenang saja. Mereka baik di sini. Anak-anak sedang bermain bersama. Kau tahu, anak-anakku terlihat sangat senang karena kedatangan teman."

Lalu Jihye dan Jungkook mendengar suara pintu terbuka dengan kasar. Tangan Jungkook segera menjauh dari tubuh Jihye, lantas muncul Gyeom di sana sembari membelalakkan mata. "Ih, Mommy! Malu!" pekiknya saat mendapati sang ibu tidak berpakaian.

Jihye menempelkan jari telunjuk ke atas bibir sembari menatap Gyeom. "Sudah, jangan melarang anak-anakmu untuk main ke sini lagi. Lagi pula, mereka selalu sendirian di rumah karena kau dan suamimu selalu bekerja. Sudah dulu, ya? Aku harus mengurus rumah."

Ketika panggilan telah diputus oleh Jihye, Gyeom kemudian mendekat saat sang ibu berdiri dan sibuk mengenakan bra serta kemeja sepanjang lutut.

"Mommy, kenapa Jess nakal sekali, ya? Dia 'kan kalah bermain game, tapi Iyel Hyung yang dipukul-pukul. Kasihan hyungie." Gyeom naik ke atas ranjang seraya menatap sang ibu yang sibuk mengancingkan kemeja. "Iyeom tidak mau main lagi. Kalau kalah pasti marah-marah. Tidak asyik!"

Jihye menggeleng. "Tidak boleh begitu, Yeom. Kalau nakal, minta tolong pada Goo Hyung untuk menegur."

"Hyungie saja masuk ke kamar karena tidak suka dengan Jess!"

"Memang iya?" tanya Jihye memastikan. Gyeom segera mengangguk, lalu melihat sang ibu melangkah menjauhi ranjang sambil membawa handuk.

Setelah kepergian Jihye, Jungkook dan Gyeom kini saling menatap. "Mommy pasti akan mengomeli Goo Hyung. Iyeom jangan suka mengadu pada mommy."

Mendengar perkataan ayahnya membuat Gyeom mengerucutkan bibir, lalu mengernyitkan kening. "Habisnya mereka nakal, sih. Berisik lagi," adunya dengan nada kesal. Kedua lengan Gyeom terlipat di depan dada seraya menunjukkan ekspresi tidak sukanya di hadapan sang ayah. "Tadi Iyeom juga dicubit dan ditendang karena Jef kalah. Lihat!"

Euphoria IIWhere stories live. Discover now