SEMBILAN - GUKIE MEROKOK LAGI? [M]

11.5K 1.3K 405
                                    

Jihye mendesah lega. Ini adalah pertama kalinya di hari Sabtu ia dapat menyelesaikan aktivitasnya membersihkan rumah tidak lebih di atas jam sepuluh malam setelah makan malam selesai.

Masih pukul sembilan malam saat ini. Jungkook sedang di kamar Gail dan Gyeom—bermain Play Station milik Gail yang baru saja tiba sore ini sebagai hadiah karena nilai mata pelajaran yang sangat memuaskan.

Sementara itu, Gukie berada di dalam kamarnya; sibuk bermain game dengan teman-teman online-nya. Itulah yang kadang membuat Jihye jengkel dengan anak pertamanya. Setelah SMP, Gukie jarang sekali memiliki banyak waktu dengan Jihye, Jungkook, dan adik-adiknya. Terlalu asyik dengan teman-teman sampai beberapa waktu Jihye mengomel karena Gukie tidak mau keluar kamar setelah pulang dari sekolah.

Mengenakan tanktop cokelat yang menunjukkan dada sintalnya serta celana rumahan yang hanya menutupi seperempat pahanya, Jihye kemudian berjalan memasuki kamar Gukie.

Di sana ada Chloe yang duduk di pangkuan kakaknya. Manik bulat itu sama-sama menatap pada layar ponsel—pun tidak mengetahui kehadiran sang ibu sebab terlalu fokus.

"Oppa, push!" seru Chloe manakala melihat game tersebut. Satu tangannya memainkan rambut yang digerai, lalu tangannya yang bebas kini memeluk lengan kiri Gukie dengan kepala bersandar pada dada sang kakak. "Kill him!"

"Kill her, Chloe," koreksi Gukie karena sang adik salah dalam penyebutan kata.

Jihye tersenyum melihat kedekatan anak-anaknya itu. Tungkainya kemudian melangkah menuju meja belajar Gukie. Merapikan meja anaknya karena buku-buku pelajaran berceceran di mana-mana. Lalu saat tangannya menarik salah satu laci untuk memasukkan buku tulis, keningnya mengernyit manakala ada bungkus rokok di sana.

Jihye meraih bungkus rokok tersebut sebelum memasukkan buku-buku tulis Gukie. Membuka bungkus tersebut, kemudian mendapati 7 batang rokok yang tersisa.

"Goo ..." Gukie dan Chloe refleks mendongak. Sempat terkejut sebab secara tiba-tiba ada suara sang ibu sedangkan Gukie dan Chloe tidak mengetahui kapan ibu mereka masuk ke dalam kamar. "Jelaskan pada Mommy!"

Jantung anak berusia 14 tahun tersebut berdetak kencang sekali. Kendati wajah sang ibu terlihat santai tanpa menunjukkan ekspresi marah seperti yang ayahnya lakukan, tapi nada bicara yang begitu dalam dan penuh penekanan itu mampu membuat Gukie menciut dan ketakutan.

Chloe mengerjap. Maniknya otomatis menatap ke arah bungkus rokok yang ada di tangan sang ibu. "Chloe, sini. Dengan Mommy."

Chloe menurut. Turun dari atas pangkuan sang kakak dan berjalan menuju sang ibu yang duduk di kursi belajar Gukie. "Ini apa, Mom?" tanya Chloe. Jihye tidak menjawab, membuat anak itu penasaran. Namun, Chloe segera menemukan jawabannya manakala melihat isinya yang seperti milik sang ayah. Itu rokok, dan Chloe tahu namanya sebab Jungkook selalu bilang akan merokok di halaman belakang, lalu melarang Chloe untuk menghampirinya.

"Mommy menemukan rokok di laci meja belajar. Jadi, masih belum jera setelah daddy yang mengamuk waktu itu?" Gukie menatap sang ibu dengan kedua tangan saling meremas di atas paha. "Jelaskan pada Mommy atau Mommy akan beri tahu daddy masalah ini, Goo."

Karena takut sang ibu memberitahunya kepada sang ayah, Gukie sontak menggeleng. "Jangan beri tahu daddy," ucapnya lirih. "Iya, Goo merokok. Sudah lama—sebelum mengenal rokok elektrik. Bukan teman-teman Gukie yang mengajari Goo, tapi kemauan Goo sendiri."

Jihye memijat pelipisnya. Wanita itu menyalahkan dirinya sendiri. Bagaimana bisa aku tidak mengetahui hal ini sejak lama? Bahkan aku tidak tahu bahwa selama ini anakku menyembunyikan sesuatu dariku.

Euphoria IIWhere stories live. Discover now