TIGA - GARA-GARA ROKOK ELEKTRIK

9.8K 1.4K 251
                                    

Kediaman Jeon selalu ramai setiap harinya sebab diisi oleh suara-suara serta tingkah lucu Gukie, Gail, Gyeom, dan juga Chloe. Sore ini selagi Bibi Han membersihkan taman di halaman belakang, Gukie ditugaskan untuk menjaga ketiga adiknya bermain Play Station—Chloe ada di pangkuan Gukie memainkan stik yang tidak digunakan—sebab sang ibu sedang membersihkan ruang kerja ayah mereka.

"Hyung, ini bagaimana cara memukulnya? Iyeom curang!" Gail bersuara dengan raut wajah menunjukkan kejengkelan. Kemudian tangannya memukul pelan kaki sang adik yang duduk di sebelahnya. "Hyung pukul kalau Iyeom curang lagi!" ancam Gail dengan kedua mata melotot.

"Iyel tidak boleh nakal," kata Gukie menengahi. "Kalau tidak mau kalah, Iyel main dengan komputer saja. Iyeom 'kan tidak curang." Anak sulung Jeon itu lantas mengusap puncak kepala Gyeom yang terdiam karena takut dengan Gail.

Gyeom kemudian meletakkan stik yang ia pakai sebelum menjauh dari Gail dan mendekat pada Gukie seraya memeluk lengan sang kakak. "Iyeom mau susu," ujarnya lirih. "Tidak mau main Play Station lagi."

Mengerti dengan suara sengau sang adik yang mengartikan bahwa Gyeom takut dengan Gail, membuat Gukie lekas menyingkirkan Chloe dari pangkuannya dan membawa Gyeom ke dapur untuk membuatkan anak itu susu.

"Iyeom mau susu apa? Hyung tidak tahu cara membuatnya." Gukie mengambil kaleng susu rasa cokelat setelah Gyeom menunjuk. Kemudian lelaki itu segera membaca panduan yang ada di belakang kaleng.

Gyeom berjinjit untuk melihat apa yang sedang kakaknya lakukan. Kedua tangannya memegangi bibir meja pantri dengan bulu mata lentik yang mengedip lucu. "Hyung, mau naik!" Gukie berakhir mengangkat tubuh adiknya agar bisa duduk di atas meja pantri. "Malam ini Iyeom boleh tidur dengan mommy daddy tidak ya, Hyung? Iyeom takut dengan Iyel Hyung," bisiknya ke telinga sang kakak.

"Tidur dengan Goo Hyung saja, mau?" tawar Gukie. Memang di antara tiga adiknya, Gail adalah yang paling sulit diatur dan egois. Bahkan anak itu berani melawan sang kakak meskipun tetap menghormati ayah dan ibunya. "Nanti tidur dengan Baby Chloe juga," tambah Gukie membuat Gyeom mengangguk antusias.

Gyeom diturunkan setelah susu selesai dibuat. Lantas Gukie membawa Gyeom ke ruang makan, duduk di kursi dan menunggu adik menggemaskannya kini menghabiskan susu cokelat buatan sang kakak.

Setelah itu mata bulat keduanya teralihkan pada anak tangga manakala Jihye turun dengan senyum cantik yang dipancarkan. "Anak Mommy minum susu lagi?" Gyeom mengangguk semangat. "Nanti perutnya bisa tambah bulat."

"Ada gajah di dalam perut Iyeom, Mommy!" seru anak itu membuat Gukie dan Jihye terkekeh gemas. "Mommy, nanti Iyeom tidur dengan Goo Hyung, ya? Iyel Hyung nakal. Lihat, kaki Iyeom sakit karena dipukul Hyungie." Gyeom mengadu seraya menunjukkan pahanya yang sakit namun tidak meninggalkan bekas apa pun.

Jihye mengambil gelas bekas susu milik Gyeom, lantas berjalan ke arah dapur dan membersihkan meja pantri yang kotor lantaran serbuk susu berceceran. Sementara Gyeom masih di area ruang makan bersama Gukie dan Chloe kini sibuk bermain Harvest Moon dengan Gail di ruang keluarga.

"Hyungie, Iyeom mau topi Captain America seperti milik Ten Hyung." Gyeom memindahkan tubuhnya ke atas paha sang kakak, lalu kedua lengannya memeluk leher Gukie dengan pandangan memohon. "Boleh, ya? Belikan Iyeom topi Captain!"

"Hyungie 'kan tidak punya uang. Minta daddy atau mommy," jawab Gukie kemudian.

"Mau minta apa, Iyeom?" Jihye datang lagi usai dapur dipastikan bersih. Wanita empat anak itu duduk di sebelah Gukie. "Apa ini, Oppa?" tanya Jihye sembari menyentuh luka kecil di sudut bibir Gukie.

Euphoria IIWhere stories live. Discover now