s a t u

485 65 0
                                    

Aku menggeliat perlahan begitu melihat matahari menengok di celah jendela kamarku. Sudah agak siang rupanya. Aku mendudukkan diriku bersandar di kepala ranjang, mengatur napas sebentar sebelum akhirnya aku beranjak untuk segera membersihkan diriku.

Tak ada yang spesial pagi ini, begitupun dengan kicauan burung yang biasanya menemani pagiku, kini hilang entah kemana saat ku buka jendela perlahan.

Setelah lima belas menit waktuku habis untuk membersihkan diri dan memakai pakaian, aku segera keluar kamar untuk membuat sarapan. Hanya sarapan sederhana, sepotong roti dengan selai stroberi diatasnya. Aku juga tidak lupa untuk membuatkan sarapan dan juga teh hangat untuk suamiku yang saat ini akan pergi bekerja.

Kalau kalian tanya pekerjaan suamiku apa? Dia sama denganku. Seorang Polisi yang kadang dipanggil Detektif. Baru saja dia pindah ke tempatku beberapa hari yang lalu dan bergabung dengan Tim Satu, alias tim paling hebat untuk memberantas Kasus Kejahatan Berat.

Di tempat kami bekerja, tak ada satupun yang tahu kalau kami adalah pasangan suami istri. Kecuali kedua sahabatku, Sakura dan Hoshi yang juga merupakan pasangan suami istri. Mereka berdua satu tim dengan suamiku, Tim Satu. Tapi, Sakura sahabat dekatku, jadi dia sering menemaniku saat kami tidak mengerjakan kasus apa pun.

Setelah selesai membuat sarapan, baru ku ketuk pintu kamarnya. Membangunkannya tanpa melewati batas.

"Kak Wonwoo sudah bangun? Sarapannya sudah saya buatkan."

Jeon Wonwoo, itu suamiku. Dingin, kurang perhatian, dan jarang bicara. Ya, sebelas dua belaslah dengan kepribadianku sebenarnya. Untuk itu, apartemen ini sangat sepi.

Usia yang sama membuatku sulit untuk menentukan panggilan untuknya. Ingin ku panggil namanya saja, membuatku kurang sopan terhadapnya. Itu sama saja tak menghargainya sebagai seorang suami. Untuk itu, ku panggil ia dengan sebutan kakak meski pada dasarnya ia hanya tua beberapa bulan dariku.

Wonwoo membuka pintu kamarnya. Kulihat ia keluar dengan seragam lengkapnya, yang artinya ia sudah bangun dari tadi. Yang kami lakukan hanya saling menatap, seperti biasa. Kami memang tak terbiasa untuk hanya sekedar ngobrol, jadi kami memang tidak dekat. Bahkan, selama satu tahun pernikahan kami, bisa dihitung jari kami mengobrol panjang lebar. Itupun jika ada orang tua kami disebelah kami.

"Saya udah ada janji dengan Doyeon untuk sarapan bareng," Ucap Wonwoo.

Okay, sudah biasa terjadi.

"Oke kalau begitu." Ucapku kemudian melangkah kembali menuju meja makan dan memakan sarapanku dengan tenang. Ku dengar langkah kaki yang semakin jauh dan pintu yang terbuka lalu tertutup dengan cepatnya, pertanda bahwa Wonwoo sudah pergi.

Aku hanya menatap roti dan teh hangat yang sudah kubuatkan untuknya. Tak disentuh lagi olehnya, sehingga aku dengan cepat menghabiskan makanan itu meski sebenarnya aku tak menginginkannya. Daripada di buang, mending aku saja yang memakannya.

Kalian pasti penasaran kan siapa Doyeon yang dia sebut tadi? Kalau ada yang nebak itu pacar Wonwoo, yap! Kalian benar.

Wonwoo dan Doyeon itu sudah lengket bak kaki dan sepatu. Jika tak ada sepatu, maka kaki tak dapat berjalan dengan nyaman. Dan jika tak ada kaki, maka sepatu tak akan berguna.

Reaksiku biasa saja ketika Wonwoo mengatakan bahwa ia memiliki seorang kekasih. Toh, kita menikah bukan karena kemauan kita. Bahkan bisa dibilang, kita tidak pernah saling mencintai satu sama lain. Harus kuakui, dia cukup berani dengan tindakannya. Bahkan, saat aku tidak ada di rumah, Doyeon akan senang hari menemani Wonwoo disana. Maklumlah, orang dimabuk asmara semuanya jadi halal!

Aku sendiri tidak berniat untuk punya pacar dibelakang Wonwoo. Rasanya aneh saja, jika aku punya pacar, seperti tidak menghargai keberadaan Wonwoo sebagai suamiku. Aku pikir, bisa-bisa saja jika aku mau. Tapi kembali lagi soal harga diri, aku akan setia untuk menjadi seorang istri sampai Wonwoo melepasku. Tidak tahu kapan dia akan melepasku, karena itu sama saja cari mati. Orang tua Wonwoo sudah sangat percaya padaku, dan jika aku disakiti oleh Wonwoo, mereka yang akan maju sebagai orang pertama yang melawan Wonwoo.

The PoliceWhere stories live. Discover now