BAB 12

30.9K 4.5K 120
                                    

"Satu, dua, satu, dua, empat. Yak! Sempurna!" Guru Dansa itu berhenti mengayunkan tangannya. Tak ada ekspresi apapun yang ia perlihatkan, membuat Alyena menggigil ketakutan. Dalam Agenda milik Alyena, hari ini ia harus latihan dansa.

Sebulan sekali, akan ada kelas dansa khusus Berhubung Debutante Alyena akan segera datang, ia akan latihan dansa lebih sering lagi. Alyena membungkukkan badannya seraya berterima kasih kepada gurunya.

Guru dansa itu sama sekali tidak menoleh dan hanya melewai Alyena begitu saja. Alyena berdecak sebal, ia tidak menyukai guru satu ini.

"Wah, Grace bawakan aku air minum," Pinta Alyena. Napasnya tidak beraturan, keringat bercucuran di sekitar pelipisnya. Alyena harus memakai korset guna menjaga bentuk tubuhnya. Sangat menyiksa dirinya.

Lama ia menunggu Grace kembali, Alyena mengerutkan keningnya.

"Kemana dia? Kenapa lama sekali, argh!" Alyena membalikkan badan menghadap ke jendela, membiarkan udara sejuk mendatanginya.

Alyena menggeram kesal, berjalan menuju pintu sambil menghentakkan kakinya. Sebelum ia sampai di depan pintu, pintu itu terbuka dengan sendirinya, bersamaan dengan suara decitan yang khas.

Alyena menatap kaki orang yang baru saja masuk keruangannya, sepatu hak tinggi berwarna biru, dengan pita putih menutupi sebagian dari kakinya. Alyena mengangkat kepalanya dengan perlahan.

Gaun mengembang yang menutupi seluruh kakinya, dipenuhi renda dan hiasan lainya. Sadar orang ini bukanlah Grace, melainkan Yang Mulia Ratu, Alyena sedikit membungkukkan badannya sembari memberi salam.

"Selamat siang, Yang Mulia. Ada gerangan apa anda datang menemui saya?" Ceplos Alyena.

Ratu tersenyum. "Apakah kamu sibuk, Alyena tersayang?" Tanya sang Ratu dengan lembut. Alyena menggelengkan kepala, tetapi ia sudah tahu maksud kedatangan Ratu di siang bolong ini. Melihat respon Alyena, Ratu mulai tertawa girang.

"Baguslah kalau begitu, aku bermaksud untuk menitipkan Finn kepadamu." Alyena tersenyum kecut, benar saja.

"Kakak!" Anak laki-laki berumur lima tahun melompat dari balik gaun Sang Ratu, berlari memeluk gaun Alyena dengan erat. Alyena memandangi anak itu kemudian mengangkat tubuh kecilnya. Finn terus tertawa, digendongan Alyena, ia memeluk lehernya. Anak itu adalah adik Hugo.

Finn Jonas de Grissham, Pangeran kedua dari Kerajaan Grissham. Ia anak yang sangat lemah, Finn sangat mudah sakit dan kelelahan. Walaupun begitu, ia seorang anak yang ceria, Finn juga seorang yang penurut, terlebih pada Alyena dan ibunya.

Tahun kedua Alyena tinggal di Istana, ia mendapat kabar bahwa Yang Mulia Ratu baru saja melahirkan seorang Putra. Alyena yang saat itu sedang duduk menulis di kasurnya, terkejut setengah hidup. Bagaimana ia tak terkejut, sepengetahuannya, Ratu tidak bisa memiliki anak lagi. Dan, kejutan apa itu. .

Pertama kali melihat sosok bayi Finn, Alyena terkagum-kagum. Parasnya begitu menawan walaupun masih bayi. Rambut hitam legamnya mirip seperti rambut milik Raja dan juga Hugo. Matanya berwarna biru laut, tidak jauh berbeda dengan kepunyaan Ratu. Alyena sempat mengira Finn itu perempuan. Dan sekarang, Finn sangat akrab dengan Alyena.

"Bersenang-senanglah, Finn." Ratu mengusap kepala Finn dengan lembut sebelum ia berbalik dan berjalan pergi meninggalkan Alyena dan Finn dalam ruangan tersebut. Finn tersenyum sambil menunjukkan dua gigi kelincinya yang begitu menonjol.

ASRAR [TERBIT]Where stories live. Discover now