BAB 32

17.5K 2.3K 42
                                    

Semua orang di Grissham mulai mencemooh Raja Istvan dan istrinya. Mengatakan bagaimana bejatnya mereka berdua. Banyak juga yang tidak percaya akan kelakuan mereka yang rupanya seperti itu. Sama seperti, Alyena.

Gadis itu tengah duduk diam merenung di kamar Finn sambil menunduk menatap bukunya. Alyena sangat terkejut saat Hugo mengatakan kepadanya bahwa Ratu mencoba untuk membunuh Finn secara perlahan agar Finn terlihat meninggal karena sakit.

Alyena menangis sejadi-jadinya malam itu. Ibu macam apa yang tega membunuh anaknya sendiri.

Alyena menutup bukunya dengan kencang, mengejutkan Finn yang sedang melamun.

"Eh, maafin kakak," Alyena berucap dengan gelagapan.

Finn tak membalas Alyena. Ia fokus menatap langit-langit. "Aku ingin bermain bersama kakak lagi," Kata Finn.

Alyena bergeming. Matanya mulai terpejam. Meresapi rasa sakit di relung hatinya.

"Kalau Finn sembuh, kita main lagi, oke?" Ucap Alyena penuh perhatian. Tangan Alyena terulur ke bahu Finn, mengusapnya beberapa kali dengan pelan.

Finn menatapnya sekilas, Alyena tersenyum kecil.

"Memangnya Finn bisa sembuh? Aku bahkan tidak bisa mengerakkan kakiku lagi," Ungkap Finn dengan suara yang bergetar.

Alyena tak tega, ia tak berani menatap Finn balik. "Ternyata benar ... " Lirih Finn, mengalihkan pandangannya.

"Tidak Finn, percaya padaku! Aku yakin kau pasti bisa sembuh!" Alyena mencoba untuk mengembalikan semangat Finn. Menggenggam tangan Finn penuh kepastian.

Finn tersenyum seadanya. Dirinya sendiri tidak yakin.

"Ibu ... akan dieksekusi?" Dengan ragu Finn bertanya.

Lagi-lagi Alyena terdiam. Menggigit bibir bawahnya agar tidak berbicara. Sungguh, ia tidak mau mengangkat pembicaraan ini.

Alyena menundukkan kepalanya. Ia menarik napas dalam-dalam sebelum menghembuskan napas perlahan agar rasa gugupnya itu hilang.

"Tidurlah, sudah malam," Bisik Alyena sembari menutup mata Finn menggunakan tangannya.

Finn menarik tangan Alyena menyingkir dari wajahnya. "Aku sudah banyak tidur, kak," Sanggah Finn tak setuju.

"Baiklah, kau ingin apa?" Tanya Alyena diselingi deheman.

"Aku ingin coklat."

Tangan Alyena merogoh saku yang ada di gaunnya. Setelah mendapatkan beberapa buah coklat kecil, ia memberikannya kepada Finn.

"Sekarang tidurlah, aku harus pergi."

"Baiklah. Kakak ingin kemana?"

"Aku ingin menemui Eugene, sedari kemarin aku tidak melihatnya," Kata Alyena sembari merapikan selimut Finn.

"Baiklah ... " Finn memberengut. Alyena menggelengkan kepala diakhiri tawa kecil. Alyena melangkah keluar dari kamar Finn.

"Mencariku?" Alyena dikejutkan oleh suara Eugene. Lelaki itu tiba-tiba berada di depannya. Alyena menabok lengan Eugene.

"Ngagetin tau!" Eugene menahan tawanya. "Merindukanku, Putri?" Tanya Eugene dengan nada yang meledek.

"Tidak sama sekali." Alyena memutar bola matanya malas.

"Ah ya, kirim surat ke kediaman Mislav. Aku ingin menemui putri keluarga mereka, besok," Perintah Alyena.

"Sophia, ya? Kudengar dia menghilang sejak minggu lalu."

Alyena berhenti melangkah, menolehkan kepalanya menatap Eugene dengan menyerngit tak percaya. Mata Alyena membulat sempurna, mulutnya ternganga lebar.

"Hah?!"

ASRAR [TERBIT]Where stories live. Discover now