BAB 21

22.3K 3.1K 95
                                    

Suara tetesan air dari atas meggema ditambah dengan bunyi sepatu flat milik seorang gadis. Dengan susah payah, ia membopong sebuah keranjang  rotan berisikan gaun-gaun kotor.

“Berat sekal,” Keluh perempuan itu. Kakinya menendang pintu kayu dengan kuat, membuka pintu masuk ke sebuah ruangan yang lembab.

Terdapat beberapa perempuan lainnya, mereka terlihat sedang mencuci baju sembari berbincang-bincang.

“Oh Linda!” Panggil salah seorang pelayan lain. Target pun menoleh, ia memasang wajah masam sembari memanyunkan bibir.

Temannya itu tertawa terbahak-bahak.

Linda berdecih, ia meletakan keranjang tadi di dekat tempat pencucian. Menyeka keringat yang ada di pelipisnya, gadis itu kembali tersenyum.

Beberapa perempuan lain ikut terkekeh melihat cepatnya perubahan suasana hati pelayan termuda itu. Linda melihat kearah jendela, di luar sana masih terlihat gelap.

Mereka, para pelayan harus bangun pagi buta untuk mengerjakan tugas dengan sangat was-was. Akhir-akhir ini ada beberapa pelayan dan kesatria yang menghilang seolah di telan bumi. Itu lah mengapa pihak kerajaan memperketat keamanan.

“Ah, aku merindukan Putri Alyena. Aku ingin menyentuh rambutnya yang halus itu lagi!” Damba salah satu seorang pelayan.

“Bukankah Putri Alyena akan kembali ke istananya hari ini? Wah aku tidak sabar!” Tambah pelayan yang lain.

Linda menyatukan kedua alisnya. Linda bisa terbilang seorang pelyan baru, ia baru saja bekerja di istana selama dua bulan. Dan selama itu, Linda belum pernah ditugaskan untuk melayani Alyena.

Dari rumornya, Putri itu memiliki paras yang elok. Kulitnya bagaikan porselen yang dibuat dengan sangat hati-hati dan telit. Rambut perak mengkilap dan halus bagaikan kain sutra. Bahkan suaranya lembut sama seperti rambutnya.

Linda menggelengkan kepala, itu hanya rumor. Banyak orang yang membesar-besarkan bahkan mengecilkan fakta, ia tidak boleh terlalu percaya dengan rumor.

“Kalian tau tuan Aaron Dwight Jagger itu? Si penyihir muda itu,” Sahut seorang perempuan. Pelayan yang lain serempak membalas dengan ‘Ya’

“Tuan Jagger terlihat sangat dekat dengan Putri Alyena. Apakah mungkin mereka menjalin sebuah hubungan tanpa sepengetahuan Pangeran Hugo?”

Para pelayan terkesiap, menatap tidak percaya dan mulai berbisik.

“Ya, mereka sudah bersahabat sejak kecil,” Celetuk Grace, pelayan pribadi Alyena dari pintu masuk.

“Kepala pelayan!” Pelayan yang lain mulai memberikan hormat mereka. Perempuan yang tadi bercerita tentang Alyena mulai meremas roknya dengan kuat.

Siapa yang tidak tahu, Grace adalah pelayan Alyena yang paling setia. Sekalinya seseorang membicarakan tentang hal yang tidak-tidak tentang nonanya itu, Grace akan bertindak.

“Habis Sudah.” Linda menggelengkan kepala dari kejauhan. Ia sangat mengagumi Grace. Linda menjadikan Grace sebagai panutannya karena sosok itu sangatlah royal dan juga berani.

Grace berjalan mendekat ke perempuan tadi, menepuk pundaknya. Pelayan itu tersentak kaget. “Jaga ucapanmu.” Grace kemudian pergi meninggalkan ruangan itu dengan hawa yang dingin.

ASRAR [TERBIT]Where stories live. Discover now