BAB 22

22.2K 3K 110
                                    

"Bagaimana? Apakah sudah lengkap?" Tanya Hugo, ia sedang membaca beberapa berkas yang diberikan oleh Theo.

"Belum semuanya, Yang Mulia," Jawab si Theo.

Mereka berdua sedang sibuk menyelesaikn dokumen-dokumen Kerajaan. Sejak tadi pagi, Raja sedang berkunjung ke kerajaan tetangga. Ada banyak pekerjaan yang diabaikan oleh Raja.

"Dasar! Sebenarnya apa pekerjaan bapak tua itu selama ini?" Ucap Hugo dengan nada tinggi. Dia memijat keningnya. Theo hanya mengeleng-geleng lalu tersenyum

"Apa jadwal hari ini?" Hugo kembali duduk tegap. Theo mengecek agenda beberapa saat sebelum akhirnya ia membuk suara.

"Akan ada rapat bersama dengan Dewan Kerajaan siang nanti."

"Setelah itu?"

Theo pun menjelakan jadwal hari dengan panjang lebar. Hugo hanya mendengus malas. Ia paling tidak suka dengan urusan politik. Namun itu adalah tidak ada pilihan lain. Ia adalah Raja selajutnya. Bagaimana dengan Ratu? Tentu saja dia punya pekerjaan yang tidak boleh diganggu gugat.

"Baiklah, bagaimana dengan penyelidikannya?"

Setelah mendengar perkataan Hugo, Theo memberikan beberapa berkas kosong.

"Hmm."

Hugo menatap Theo dengan tatapan yang tajam dan mengintimidasi.

"Kau bercanda 'kan?" Dengan senyum iblis nya itu, Theo hanya bisa tersenyum masam dan tertawa canggung.

"Maaf yang mulia, saya salah."

Hugo menghembuskan napas pasrah lalu berdiri dari kursinya. "Lanjutkan penyelidikan, aku akan menunggu laporan darimu."

Theo mengangguk pelan, Hugo berjalan keluar ruangan tanpa pengawaan. Theo pun segera keluar. Dengan mata emas seperti api yang panas bagaikan nerka. Theo sudah memasuki mode seriusnya.

"Ayo, Yang Mulia sudah memberi perintah.

Bagaikan sebuah angin, beberapa sosok dengan jubah hitam datang berjalan di belakang Theodor dalam sekejap mata.

***

"Hmm, tidak ada yang menarik."

Jarinya yang lentik menyentuh satu persatu buku yang tersusun rapi di dinding. Ia berhenti pada salah satu buku lalu mengambil nya dengan perlahan.

"Dia biasanya membaca buku ini."
Hugo menarik kursi lalu mendudukinya. Di halaman pertama, dia sudah melihat tulisan yang begitu asing dimata Hugo.

"Hah ... "

Dia membuka halaman selanjutnya. Dengan tenang, Hugo membaca kata demi kata buku tersebut. Ia membaca buku sejarah yang Alyena selalu baca.

Itu adalah sejarah tentang kerajaan Grissham, yang awalnya hanya sebuah desa kecil yang terkucilkan. Dan akhirnya menjadi kerajaan yang sangat berkuasa.

"Kenapa dia membaca buku yang membosankan seperti ini"
Hugo menyenderkan tubuhnya dikursi, menikmati suasana tenang di perpustakan.

ASRAR [TERBIT]Where stories live. Discover now