20. BINGUNG

44 23 3
                                    

diam dan terus termenung, Zahra seperti merasa bersalah dan juga sedih  dia merasakan semuanya bercampur aduk di dalam hati dan pikirannya, dia berharap ada Alia di sini yang selalu menjadi teman curhat dirinya, namun apa daya jika Alia memang saat ini tidak bersama Zahra.

setelah matahari terbit Zahra pun bangun dan keluar dari tendanya dengan sinar matahari yang belum terlalu menujukkan pancaran cahaya yang begitu terang. 

Zahra pun duduk  di bawah pohon sambil membaca buku dan sedikit menulis sesuatu dan entah apa yang ia tulis, kemudian dari kejauhan Teresadan Sasha melihat Zahra di sana, lalu mereka berdua pun menghampiri nya.

" Hay Ra " sapa Teresa lalu duduk di samping Zahra begitu juga dengan Sasha

" gimana... sudah heppy sekarang? " tanya Sasha 

" ya... lumayan sekarang aku sudah agak enakkan dan juga aku ingin berterimaksih buat kalian berdua makasih ya... Sudah Semangati aku dan nemani aku di sini" ucap Zahra dengan perasaan yang sangat membuat orang tersentuh.

Sasha dan Teresa lalu memeluk Zahra hingga Zahra kemudian membalas pelukan itu juga, kemudian datang lah Yuda dengan Kevin.

" di sini ternyata kalian. gih kesana sudah mau ada kegiatan baru di lapangan nanti ada orang dari kantor kepala desa " seruh Yuda pada mereka bertiga

lalu mereka bertiga pun berdiri dan mulai berjalan pergi namun saat Zahra ingin melangkah pergi ia lalu di tarik oleh Kevin.

" tunggu sebentar Zahra. ada  yang ingin aku katakan pada mu sebentar " ucap Kevin sambil memegangi tangan Zahra.

" ya baik kak. oh ya kalian bertiga duluan saja nanti aku nyusul " pinta Zahra dengan menoleh ke arah Teresa, Sasha dan Yuda.

setelah Teresa, Sasha dan Yuda pergi Zahra pun duduk kembali di tempat itu, Kevin seperti memegang sesuatu di tangannya dan ia merasa sedikit canggung dan bingung, kemudian kevin memberikan benda yang ia pegang itu yang ternyata adalah setangkai bunga mawar merah

" nih buat kamu " ucap Kevin sambil memberikan bunga itu.

" loh... kok tumben? ada apa kak? " tanya Zahra dengan bingung lalu mengambil bunga itu

" untuk membuat hati mu tidak sedih lagi " jawab Kevin

" terus kaka hanya ingin memberi ini saja " tanya Zahra kembali dengan sedikit bingung

" emm... gimana bilangnya ya. begini Ra jujur aku sudah lama memerhatikan mu sejak pertama kali aku lihat kamu di kampus, namun saat itu aku hanya ya... mencoba biasa saja dengan apa yang ku rasakan. namun setelah begitu lama mungkin ini saatnya aku bilang pada mu " ucap Kevin lalu terdiam sejenak

" bilang apa kak " tanya zahra sambil melihat Kevin dengan serius

" jujur kaka suka pada mu ya... bisa di katakan kaka jatuh cinta pada mu, namun kaka tau kau seperti nya memiliki perasaan sesuatu pada Zayn, namun ini semua keputusan mu bagaimana, tetap memendam perasaan mu pada Zayn atau memberikan ku kesempatan untuk mendapat cinta dari mu juga " ungkap Kevin dengan penuh perasaan sambil menatap Zahra dengan tulus.

Z ahra lalu terdiam sejenak lalu bangkit dari duduknya dan melihat ke arah tenda mereka lalu kembali menoleh ke arah Kevin.

" gimana ya kak, jujur aku bingung ingin menjawab apa namun. aku hanya bisa mengatakan aku sungguh benar-benar mencinta Zayn. walau aku tidak tau akhir dari perasaan aku itu bagaimana. namun aku tetap percaya kalau Zayn pasti suatu saat nanti akan memiliki perasaan yang sama terhadap ku  " jawab zahra dengan perasaan yang sedikit tidak enak

" baik lah begini saja nanti saat kita mau pergi kembali ke kota, berikan jawaban mu dengan cara jika kau masuk dari pintu bus di belakang yang biasanya ada Zayn di sana maka artinya kau menolak ku, namun jika kau menerimanya datang lah ke pintu depan dan masuk bersama ku ke dalam bus " ucap kevin dengan tulus menatap Zahra

" baik lah kak akan ku coba memikirkannya namun tetap aku sampai kan jika aku benar-benar mencinta Zayn " balas Zahra sambil tersenyum sedikit.

kemudian Kevin pun berjalan dan pergi meninggal kan Zahra menuju lapangan, Zahra hanya terdiam dan setelah itu lalu memasukkan buku yang sedang ia tulis tadi namun saat ia memasukkannya ternyata ia menjatuh kan beberapa lembar kertas bekas tulisannya dan ia tidak menyadari hal itu lalu Zahra pergi

Zayn yang ternyata berada di balik pohon itu mendengarkan semua pembicaraan itu Zayn hanya terdiam dan kemudian berjalan ke arah belakang pohon itu tepatnya di tempat Zahra menjatuhkan selembaran kertas tadi

Zayn kemudian memijak kertas itu dengan tidak sengaja lalu ia melihat ke arah kertas itu kemudian mengungutnya kemudian ia menyadari bahwa itu milik zahra. ia pun kemudian membaca sesuatu yang ada di kertas itu yang bertuliskan.

  'Teruntuk Zayn Athar Mirza'

aku tau aku memang tidak berani mengatakannya  seperti para wanita yang selalu mengejar-ngejar diri mu hingga mempermalukan diri mereka sendiri di depan orang banyak, namun sama seperti perasaan mereka pada mu begitu juga lah perasaan ku pada mu

entah mulai dari mana dan kapan aku merasakan ini, namun saat pertama kita berjumpa di malam itu sungguh aku merasakan kau sepeti bukan lah pria biasa yang akan aku temui namun aku merakan hal berbeda di mulai dari malam itu.

canda tawa saling cerita dan berbagi pengalaman melalui telfon hingga aku tidak sadar telah tertidur sambil mendengarkan cerita mu pada ku.

ya.. entah apa lagi yang harus aku katakan namun jika aku berani mengatakannya aku hanya akan mengatakan terimakasih untuk semua momen itu yang kau berikan pada ku, karena aku tau begitu sangat sulit bagi mu menerima cinta di hati mu namun aku hanya berpesan, berikanlah aku sedikit waktu untuk mengisinya dan juga aku terimakasih atas bantuan mu terhadap teman ku Alia, karena dengan bantuan mu kini ia menjadi wanita yang akan selalu menjadi arti hidup bagi kaka ku.

jujur saat di hari itu aku merasa cemburu pada Alia, andai saja kau yang melakukannya pada ku maka sungguh berartinya diri ku saat itu, karena berhasil mengisi lubang yang telah lama ada di hati mu.

andai jika kau memang mendengar hal ini maka aku hanya berpesan untuk mu, coba lah mengerti sedikit kebutuhan mu yaitu cinta yang akan melengkapi diri mu

                                                                                                                                         by, Zahra Malik Idriz 

setelah membaca tulisan zahra itu kemudian zayn sedikit mengeluarkan air mata karena ia teringat kalimat yang dulu pernah ibunya sampaikan padanya waktu kecil sebelum ibunya meninggal dunia, yaitu ibunya pernaH berpesan, walau diri mu sendiri dan merasa kosong ingat pasti akan ada seseorang yang akan memberikan cinta yang begitu besar untuk menemani mu dari segala proses rintangan hidup yang membuat diri mu tidak lagi kesepian.


TERIMAKASIH TELAH MAMPIR

JANGAN LUPA VOTE

DAN NANTIKAN KELANJUTTANYA  


FOR YOU ZAYN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang