4.MENGENAL😉

82 27 0
                                    

Duduk dengan penuh kecanggungan dan juga ketidak enakan yang di rasakan Zayn juga zahra, disisi lain Zayn yang tidak enak karena sudah di bantu dan di obati serta di berikan tempat untuk tidur di malam itu, dan Zahra yang masih tidak enak karena telah menyebabkan Zayn yang menjadi seperti itu kondisinya.

zahra, Zayn dan kakanya Zahra duduk di meja makan untuk sarapan pagi, sesaat suasana terlihat canggung di sina, hingga sampai ayahnya Zahra pun datang dan langsung duduk di depan Zayn kemudian ayahnya Zahra langsung menanyakan kondisi Zayn.

"gimana kamu nak sudah baikkan badannya" ayah Zahra memperhatikan seluruh tubuh Zayn.

"iya om, ini sudah lumayan sedikit, namun kayaknya kaki yang masih agak nyeri sedikit" jawab Zayn

kemudian ibunya Zahra pun datang dan membawakan sop buatannya, lantas Zahra pun langsung berdiri dan membantu ibunya menyiapkan piring untuk ayahnya, kakaknya juga kepada Zayn, sesaat Zahra sedang menghidangkan sop di piring Zayn, Zayn pun langsung menatap wajah Zahra yang saat itu sedang menaikkan rambutnya ke atas daun telingnya sambil menuwangkan sop ke piringnya zayn, kemuadian Zahra langsung menoleh ke arah Zayn

" di makan tuh sopnya biar cepat sembuh" ucap Zahra dengan ucapan lembutnya itu

di saat mereka semua sedang asik menikmati makanannya ayah Zahra pun menerima telfon, lalu ayah Zahra langsung bergegas buru-buru dan langsung pergi ke kantornya, Zayn pun lalu menoleh ke arah Zahra setelah ayahnya Zahra itu pergi.

"itu ayah mu kenapa kok buru-buru sekali tiba-tiba " ucap Zayn lalu menyeduh minuman hangatnya.

Zahra pun langsung menoleh ke arah Zayn dengan sendok yang masih di mulutnya.

"yah begitu lah.. semenjak ayah naik jabatan dia menjadi lebih sibuk sekali, tapi terkadang aku juga kasian melihat nya karena terkadang ayah kalau sudah pulang dia sangat kelelahan sekali" ucap Zahra dengan penuh perasaan

"terkadang memiliki orang yang kita cintai pasti harus siap untuk lelah dan juga letih memperjuangkan mereka " ucap Zayn

mereka pun selesai sarapan Zayn pun lalu duduk di kursi rotan di halaman kolam renangnya Zahra, lalu zahra pun datang membawakan secangkir teh pada Zayn.

"nih minum... biar lebih sehat..." Zahra memberikan teh itu pada Zayn.

" oh makasih..." Zayn mengambil secangkir teh itu dari tangan Zahra

Zahra kemudian duduk di samping Zayn lalu menoleh ke arah Zayn yang di mana Zayn seperti sudah sangat segar kondisinya

" aku minta maaf sekali lagi, karna ku kamu jadi begini" ucap Zahra

" ah sudah lah lupakan yang terjadi.. karena masa pasti akan selalu berputar terus, dan setiap pristiwa di masa itu akan jadi pemanis di dalam sepanjang perjalanan putaran masa itu " jawab Zayn dengan ekspresi wajah yang datar

setelah Zayn berkata seperti itu dia lalu meneguh tehnya kembali sambil memandangi bunga-bunga yang ada di sekitar kolam renang Zahra itu.

Kemudian Zahra pun menoleh lagi ke arah Zayn lalu bertanya kembali pada Zayn

" oh iya... lagian kamu kenapa semalam buru-buru sekali semalam hingga tidak sadar ada mobil yang berjalan kencang"

" emm yah.... kalau itu sih karena sudah kemaleman saja dan juga ada sedikit pikiran jadi ya... begitu lah agak sedikit tidak memerhatikan jalan" ucap Zayn dengan santai menikmati teh nya itu

Kemudian ibunya Zahra pun datang menghampiri mereka berdua.

" Ra.. bisa nemenin ibu ke supermarket sebentar" seruh ibunya Zahra.

Zahra lalu berdiri dari duduknya dan bergegas mengambil kunci mobil

di saat Zahra pergi mengambil kunci, ibu Zahra pun duduk di samping Zayn, lalu memerhatikan Zayn yang sedang asik melihat indahnya bunga yang ada di halaman kolam renang itu

"baguskan ya bunganya... begitu lah Zahra, kalau dia sudah jatuh cinta pada satu hal ia pasti akan merawatnya dengan baik dan teratur" ucap ibunya Zahra

" oh begitu ka...? dia ternyata yang menanam semua ini... tidak kusangka ternyata dia memiliki hobi yang sangat bermanfaat " ucap Zayn memandangi bunga itu terus

Zahra kemudian datang dengan kondisi sudah bersiap-siap berangkat ke supermarket

"baik lah bu yuk kita berangkat"

ibu Zahra pun berdiri lalu menoleh kearah Zayn sebelum melangkah pergi

"tunggu sebentar ya... tante dan Zahra pergi dulu... jika ada yang perlu, tanyakan saja pada bibik di dapur" geming ibu Zahra lalu pergi.

Zayn pun menjawab dengan senyuman indahnya kemudian Zahra dan ibunya pun pergi, saat di perjalanan pergi ibu Zahra pun bertanya pada Zahra.

" oh ya kalau di perhatikan Zayn itu cukup tampan ya ibu lihat, apakah kamu tidak naksir melihatnya?"

" kok ibu bilang begitu sih.. yah emang dia ganteng tapi aku belum tentu suka sih bu..." ucap Zahra dengan tegas sambil menyetir

"jangan terlalu percaya diri... jika nanti kamu suka baru bingung" balas ibu Zahra

" sudah lah bu mending kita cepat kasian dia menunggu kita" ucap Zahra.

Zahra dan ibunya pun berbelanja cukup lama di supermarket sesaat mereka sampai di rumah kembali, Zahra pun tak melihat ada motor Zayn lagi di situ lalu Zahra pun pergi menghampiri supir rumahnya

" pak kemana anak itu sih Zayn" tanya Zahra

" oh dia baru saja pulang" jawab supir Zahra itu

ibu Zahra pun lalu menghampiri Zahra

" sekarang nyesel kan karena lupa menanyakan kontak dan alamatnya" canda ibu Zahra

" ih bukan begitu bu... cuman aku kasian aja dia kan belum pulih seutuhnya.. nanti kalau dia kenapa-kenapa kan kita juga yang repot karena kita yang udah buat dia kecelakaan" ucap Zahra

" sudah-sudah dia pasti aman kok sampai rumahnya... ibu yakin dia kuat nanti ibu cobak selidiki alamatnya di mana" jawab ibunya sambil mengelus bahunya Zahra.

Zahra dan ibunya pun kemudian masuk ke dalam rumah dengan perasaan di mana ia sangat cemas atas kondisi Zayn yang belum enakan.

Terkadang perasaan khawatir adalah sumber langkah pertama menuju jalan kata cinta yang membuat rasa peduli terhadap seseorang
.
.
.
.
.
.
😉

FOR YOU ZAYN (COMPLETED)Where stories live. Discover now