3.TERBANGUN🌃

98 31 1
                                    

Sinar matahari yang cerah menembus permukaan bumi memancarkan cahayanya menandakan iya telah menerangi dunia kembali dari gelapnya malam

pantulan cahaya yang menembus jendela kamar Zahra membangunkan Zahra, Zahra pun terbangun dari tidurnya, saat ia bangun ia baru sadar ternyata semalaman ia tertidur dengan menemani Zayn yang hingga pagi pun tiba tidak kunjung sadar juga dari pingsan nya.

Zahra pun memandangi wajahnya Zayn yang cukup tampan itu kemudian seketika Zayn pun membuka matanya, Zahra pun langsung terkejut dan ia tersentak berdiri lalu pergi dari kamarnya.

Zayn pun lalu membuka seluruh matanya dan dia langsung duduk dan melihat kesekitar, ia merasa kebingungan dan mencoba mengingat sesuatu namun ia masih sangat cukup pusing, kemudian setelah begitu serius Zayn memperhatikan kamarnya Zahra, datang lah Zahra beserta Ayah, ibu dan kakanya.

Zayn pun kemudian menoleh ke arah mereka semua dan ibunya Zahra pun langsung berjalan mendekati Zayn.

"gimana nak apakah kamu sudah enakan" tanya Ibu Zahra sambil menatap Zayn dengan penuh perhatian

"tunggu dulu... sebenarnya aku ini di mana ya....? karena seingat ku aku sedang bergegas mau kesuatu tempat, tapi kenapa aku malah bisa jadi ada di sini??" tanya Zayn dengan penuh kebingungan

Zahra pun lalu langsung duduk di sebelah Zayn dan menatap Zayn dengan sangat cemas

" kamu serius tidak ingat sama sekali tentang kejadian tadi malam" tanya Zahra pada Zayn

"oh iya aku baru ingat sekarang... tadi malam kalau tidak salah kamu menabrak ku kan? dan aku lalu mencoba menghadapi segerombolan begal yang memang sedang mengejar mu" jawab Zayn dengan ucapan yang bertahap karena ia masih merasa pusing.

"sukur lah kalau kamu ingat aku sudah kawatir kalau kamu jadi amnesia tadi" ucap Zahra dengan perasaan lega

"yasudah... kalau begitu karena kamu sudah sadar dan saya lihat juga sedikit baikan lebih bagus kamu hubungi orang tua mu dulu biar mereka tidak kawatir mencari mu" ucap Ayah Zahra pada Zayn yang berdiri di samping Zahra

"oh kalau itu tidak perlu om karena saya juga sudah ijin sebenarnya tidak pulang semalam karena cukup kemaleman semalam jadi niatnya saya mau nginap di rumah teman tapi ternyata malah begini" ucap Zayn dengan masih merasa sedikit kesakitan

"ya sudah... kalau gitu kami tinggal kamu dulu di sini untuk istirahat kalau ada yang di perlukan Zahra akan membantu keperluan mu, jadi kamu Zahra tetap temani dia ya..." pinta Ayah Zahra

"baik yah"

kemudian ayiah, Ibu dan kakaknya pun pergi meninggalkan Zahra dan Zayn berdua dia kamar, agar Zayn bisa istirahat.

Zahra pun lalu menoleh kearah Zayn  kemudian Zahra terdiam saat melihat ke arah Zayn karena Zayn ternyata terus menatapnya dari tadi.

"kenapa kamu melihat ku begitu serius... ada yang salah ya dari penampilan ku" tanya Zahra dengan polosnya kepada Zayn.

" tidak kamu hanya sedikit berantakan saja, kamu belum ganti baju ya dari tadi malam?" ucap Zayn dengan sedikit tersenyum melihat seluruh pakaian Zahra.

"oh iya aduh aku lupa.. yah sudah tunggu sebentar aku mau membersikan diri ku dulu, pasti kamu dari tadi risih ya lihat nya ya sudah aku ganti pakaian dulu" ucap Zahra lalu dia langsung keluar dari kamarnya itu.

Zayn pun kemudian tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian Zahra masuk kembali dan tersenyum kecil dengan malu melihat kearah Zayn karena dia lupa mengambil bajunya dari lemari nya, dia pun lalu membuka lemarinya dan mengambil bajunya namun karena terburu-buru dia menjatuhkan pakaian dalamnya melihat hal itu Zahra langsung menoleh pada Zayn.

"hey kamu menunduk jangan lihat itu"seruh Zahra dengan tersipuh malu

Zayn pun kemudian tertawa kecil sambil menunduk kan kepalanya lalu Zahra langsung sigap mengambil pakaian dalamnya yang terjatuh lalu dia bergegas pergi keluar, setelah keluar Zayn pun tertawa kecil sambil tersenyum melihat tingkah Zahra itu.

setelah Zahra selesai merapikan dirinya dia lalu kembali ke kamar melihat keadaan Zayn namun dia jadi sedikit canggung karena pristiwa tadi, dia pun jadi hanya terdiam di depan pintu kamarnya sambil mondar mandir gak karuan, Zayn yang menyadari Zahra di depan pintu dengan ekspresi seperti malu itu langsung memanggilnya.

"oy... kenapa di situ terus sini masuk kan ini kamar mu bukan!?" seruh Zayn pada Zahra yang lagi berdiri di dekat pintu

Zahra lalu makin tersipu malu mendengar perkataan Zayn lalu ia pun masuk secara perlahan dan canggung kemudian dia mengambil bangku belajarnya dan duduk agak jauh dari Zayn, Zayn pun kembali tersenyum kecil melihat tingkah Zahra itu, kemudian Zahra pun melihat ke arah Zayn.

"eh... kenapa kamu senyum-senyum ada yang lucu emangnya" ucap Zahra dengan sedikit marah

"kamu lagian lucu dari tadi tingkahnya kulihat, terus kamu ngapain juga jauh begitu sini dekat " ucap Zayn dengan begitu ramahnya.

"yah gk apa-apa sih... yah cuman gak enak aja sekamar berdua gini apa lagi kita baru kenal juga... dan bahkan belum kenal nama masing-masing " ucap Zahra pada Zayn dengan groginya.

Zayn lalu mengeluarkan kaki nya dari tempat tidur lalu langsung duduk menatap Zahra dan ia pun kemudian mengulurkan tangannya.

"Zayn Athar Mirza itu nama ku sekarang kamu sudah kenal kan" ucap Zayn sambil menunggu uluran tangannya di balas oleh Zahra

"eemm... yahh kalau gitu kenalin juga aku Zahra Malik Idris" jawab Zahra lalu membalas uluran tangan Zayn itu. kemudian mereka berdua pun terdiam sejenak dan Zahra pun melihat-lihat sekitar kamarnya karena canggung.

Zayn pun terus memerhatikan Zahra yang sepertinya sangat tidak nyaman berdua begitu dengannya di kamar itu, kemudian Zayn pun berdiri dengan sedikit kesakitan.

"eh kok kamu berdiri sih kan masih sakit" ucap Zahra lalu memegangi Zayn yang kesakitan

"aku lihat kamu begitu tidak nyaman di sini.. kalau gitu kita lebih baik keluar, aku pun ingin berjumpa lagi dengan orang tua mu dan kakak mu itu" seruh Zayn pada Zahra dengan posisi di mana Zahra memegangi tangan Zayn

" oh yasudah kalau gitu aku bantu kamu berjalan ya sepertinya kaki mu sedikit sakit" ucap Zahra pada Zayn sambil melihat kearah kaki Zayn

"baik lah kalau gitu tolong bantu aku ya berjalan, dan aku juga meminta maaf telah merepotkan kamu dan orang rumah mu" ucap zayn sambil menatap Zahra

"ehmmm ya sudah tidak masalah.. lagi pula kamu begini kan karena aku" ucap Zahra kembali padanya dengan wajah yang memerah karena di tatap Zayn begitu

lalu Zahra pun membantu Zayn berjalan dengan memegangi tangannya sambil berjalan menuju ruang tamu mereka.

kalimat yang kau ucapkan pertama kali pada ku memang begitu indah namun makna dari kalimat itu bahkan lebih indah lagi untuk ku ingat

.
.
.
.
.
.
.
Stay terus ya
Salam sehat dan cinta 😉

FOR YOU ZAYN (COMPLETED)Where stories live. Discover now