Episode 25

7.7K 302 39
                                    

"..........."

"APA?!" teriak Alice.

*****

WARNING, INI HANYA FIKSI BELAKA KARYA AMATIR.

TINGGALKAN COMENT ATAU BINTANG (VOTE) UNTUK MENAMBAH SEMANGAT

*****

Jack Pov.

"Bukan urusan lo." jawab Alice skartis lalu berlalu pergi setelah mengambil kunci mobil.

Aku bingung, tidak tahu kenapa dia bersikap sebegitu dinginnya. Sekalipun dulu, tidak sedingin ini, biasanya dia pasti mengeluarkan emosinya, tapi sekarang malah seperti di tahan dan memilih untuk melarikan diri. Itu apa yang selalu aku lihat semenjak hidup bersama dia. Tiba-tiba Bella kembali memangut bibirku. Tapi dengan perlahan aku melepaskannya.

"Sorry Bels, i gotta go." kataku pada Bella langsung ke kamarku dan mandi lalu berpakaian. Saat aku turun, langsung di sapa dengan sapaan manis Bella. Entah kenapa, aku tidak bergairah lagi dekatnya. Mungkin karena aku sudah pernah merasakannya ya? Jahat juga.

"Mau kemana honey?" tanya Bella mesra, bahkan terlihat dari baju super minim itu dia tidak memakai apapun dalamnya, sepertinya dia sudah mempersiapkannya dari jauh, batinku.

"Nyusul Alice, kenapa? Mau ikut?" tanya ku masih menatap tubuhnya ngeri. Segitu kuatkah pesona gua sampai seorang gadis lugu berubah jadi slut? Tapi kenapa Alice enggak? batinku, tapi sayangnya tatapan mataku di salah artikan Bella, karena dia mulai menurunkan sedikit demi sedikit. Belajar dari mana dia? Aduh, Mama bisa ngebunuh gua kalau sempet dia tau Bella bakalan jadi gini karena gua.

"Ngapain nyusul Alice? Mending kita senang-senang di sini? Leluasa tanpa Alice, biasanya kan cuman bisa di kamar, sekarang kita bisa di kamar mandi, dapur, ruang tengah, ..." "Stop! Gua mau nyari dia karena dia istri gua, apa kata orang pas gua biarin dia sendirian? Image yang udah gua tanamin kan hancur." kata ku tajam, penyakit jijik mulai tumbuh melihat Bella.

"Selalu aja soal image, kenapa sih?" decak Bella kesal, mulai possesifnya keluar. Kadang-kadang Bella gak sadar posisi.

"Karena itu yang tujuan utama, kalau engak, udah dari dulu elo gak akan main sama gua lagi." kataku tajam. Dia tersikap dengan kata-kata tajamku.

"O-oh," jawabnya gugup.

"Bisa diam di sini? Gua mau cari dia dulu, jangan buat yang aneh-aneh!" perintahku lalu pergi menyusul Alice.

Ku ambil kunci mobil sport koleksiku secara acak, dan langsung aku menuju mobil sport hitam metalik [bisa liat di media, tapi yang aslinya lebih panjang, soalnya di media wattpad (khususnya komputer) di kecilin.]

Beruntung Alice tipikal orang modern, dalam arti dia mempunyai handphone yang ada GPS nya, dan pernah aku sambungkan, kalau kalian tanya kapan, nanti aja aku ceritanya, lagi sibuk cari Alice soalnya, oke?

Jadi, aku nyari dia pake GPS, awalnya bingung karena dia memakai mobil merah Chevrolet Coverette Stringray ku yang memang jujur jarang aku pakai, dan sekarang di alihkan hak milik, karena memang lebih sering Alice pakai. Ya aku relain aja sih, karena toh aku punya yang lain dan memang aku tidak terlalu suka modelnya, plus warnanya. [Cek media episode 28 kalau mau liat gambar mobilnya]

Yang aku bingungkan itu karena dia hanya berputar-putar di jalanan yang sama. Aku menepikan mobilku dengan kesal. Menunggu sampai dia jelas arah tujuannya. Tapi sayangnya, aku malah lupa dengan kerjaanku. Iya, kunjungan rakyat.

Drrtt.. Drttt..

From Mark.
Yang Mulia Raja, jadwal anda hari ini kunjungan rakyat. Mohon mempersiapkan diri.

What Is The Meaning Of LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang