Episode 24

7.9K 277 1
                                    

"Tunggu tanggal mainnya, vampire tampanku." bisik Grace pelan.

Dan detik yang sama setelah Grace berkata seperti itu, Jack menoleh dan menatap Grace penuh perhitungan. Sedangkan yang di tatap hanya tersenyum jahat lalu menghilang.

_______

WARNING! TYPO BERTEBARAN DI MANA-MANA, DAN FIKSI HASIL KARYA AMATIR, HARAP MAKLUM.

_______

Episode 37

Alice Pov.

Aku mengambil cup cake dan berjalan perlahan ke arah balkon. Tempat pertama kalinya aku bertemu dengan Jack dan dimulainya permainan pernikahan gila ini. Sudah 4 bulan aku tinggal bersama makhluk alien itu. Suka duka sudah aku alami, yah, sedikit banyak sih aku sudah hafal dengan tabiat buruknya, apalagi menyangkut wanita. Ahh, sudahlah.

Headset putih dengan setia menempel di telingaku. Dikarenakan handphoneku habis baterai dan lupa bawa power bank (istilah gaulnya 'PB') jadi dengan rajukkan dia meminta handphone suami sekaligus musuhnya. Michael Jacob.

I don't need a dozen roses

You ain't gotta wine and dine, no

I don't need a pretty poet

Ooh, gettin' all emotional

You gotta beg for it, beg for it

I wanna see you lokkin' up

Baby I'ma need you to beg for it

Aku memandangi langit Negri Perbatasan, termenung sesaat. Berfikir jika saat itu, dia melarikan diri dari permintaan Bunda untuk menggantikan Tasya yang sedang 'ngapel' bersama pacarnya, mungkin permainan gila ini tidak akan di mulai. Sekiranya di mulai, pasti dengan cara yang lebih manusiawi. Mungkin dia bisa jatuh cinta pada pesona Jack yang di luar nalar manusia?

Atau bahkan dia akan masih jomblo di kelilingi rakyat yang menyayanginya beserta 2 pengawal yang sangat keren dan tampan pastinya. Dan pasti dia akan bahagia.

"Kenapa ya? Sampai sekarang gua masih benci sama Jack? Kenapa gua gak tergila-gila sama kayak yang lain? Mungkin aja bisa buat Jack mempercepat surat perceraian? Kenapa juga pesona dia gak mempan? Haah~ jadi gila ngomong sendiri kayak gini." gumamku sendiri.

Lagu Nicki Minaj - Get On Your Knees (ft. Ariana Grande) mengalun terus. Tanpa terusik aku memakan cup cake sampai habis, meratapi nasib mungkin itu yang bisa kalian deskripsikan apa yang sedang aku lakukan sekarang.

"Kalau Jack cerain gua sekarang, jadi janda muda dong? Aahhh! Dari awal emang pernikahan ini kesalahan!" geramku kesal. Lalu aku membuka hanband lebar cream dengan lambang Es dan mengeluarkan kalung kecil petir yang sekarang aku pergunakan untuk gelang dari ibuku.

"Moom,, kenapa nasibku gini ya? Pengennya nikah sama pangeran kuda putih, tapi dapetnya pangeran ular putih. Huuaa!!" aku terkadang jadi gila kalau sedang sedih, semuanya aku tumpahkan kepada kalung kecil ini.

Lalu sambil masih berkonsentrasi dengan percakapan gaje dengan kalung, aku merasakan kehadiran seseorang, dan mendorong tubuhku dengan keras ke pembatas balkon. Grace, Putri Utara yang sangat amat gencar mendekati Jack dan tak pernah dapat perhatian se cuil pun dari Jack. Perlakuan yang miris, bahkan putri lainnya saja masih dapat di lirik Jack, tapi tidak dengan Putri Utara.

"Aaaa!" pekikku kecil saat dengan kekuatan yang tidak normal bagi kaum wanita menekanku ke pembatas balkon yang dingin ini.

"LO GAK PANTES BERSANDING SAMA JACK!" desis Grace penuh kekejian. "TAMARA! JANGAN KASIH ORANG LAIN MASUK SELAIN JACK!" perintah Grace dan Tamara, Putri Barat yang notabenya bagus dalam tanah pun menurut. Atau lebih tepatnya takut, itu yang aku liat.

What Is The Meaning Of LOVE?Where stories live. Discover now