Episode 2

11.9K 438 11
                                    


Karena keputusan Bunda adalah perintah dan mutlak, dan walau protes sampai mendemo-pun tidak akan di hiraukan. Jadi Alice harus memutar otak atau memeras ide sampai kering untuk memikirkan cara membunuh sesuatu yang tidak kelihatan tetapi sangat menentukan "waktu", itu maksud Alice.

Sesuatu yang hidup, dan sekaligus yang tidak hidup. Tetunya tidak bisa di bunuh menggunakan barang tajam. Akhirnya Alice memutuskan untuk mencari sesuatu ke kota. Saat ia ingin menaiki mobil-nya, ia tidak jadi karena di panggil salah seorang pelayan istana.

"Tuan Puteri!! Tuan Puteri!! Tunggu sebentar!" pelayan itu berlari-lari mengejar Alice sambil meneriakinya untuk menunggunya.

"Ada apa? Aku hanya ingin jalan-jalan, jika itu yang ingin kamu tanyakan" ucap Alice santai.

"Mohon maaf, bukan itu maksud saya. Anda di panggil oleh raja dan ratu di ruang meja makan, dan anda belum sarapan kan? Mohon pergi setelah sarapan" ucap pelayan itu sopan.

"Ayah dan Bunda manggil? Baik-baik aku ke sana. Terima kasih, um... fe ... mmm... op..." ucap Alice berusaha mengeja nama pelayan tersebut.

"Fern, Snowdrop Fern, yang mulia. Yang artinya pelindung harapan"jelas Fern.

"Bahasa dari mana itu? Aneh sekali" tanya Alice bingung.

"Bahasa Bunga yang mulia Alice." Jelas Fern.

"Akh, keren juga. Terima kasih atas pemberitahuannya".

"Dengan senang hati yang mulia." ucap Fern sopan sambil menunduk memberi hormat dan menuntun Alice ke ruang makan -yang walau sebenarnya Alice sudah hafal-. Dengan berlari-lari kecil Alice menuju meja makan untuk memenuhi panggilan Ayah dan Bundanya itu.

"Ada apa memanggilku?" ucap Alice penasaran.

"Tidak terlalu penting sebenarnya. Hanya menyuruhmu sarapan agar tidak ada alasan untuk menghindar pesta nanti malam karena sakit maag, dll." ucap Bundanya pendek

"Kalau Ayah?" tanya Alice dengan memandang Ayahnya penuh -bisa di bilang 'tolong ijinkan aku tidak datang'-.

"Tidak banyak. Sama seperti Bundamu" ucap Ayahnya tak acuh dan kembali berkutat dengan korannya lagi.

"Oh ... tidak" ucap Alice mengekspresikan kekececwaannya.

Alice hanya bisa menurut dan memakan sarapannya. Sarapannya adalah roti panggang isi daging dengan susu putih. Ana (kakak Alice) masih tidur walau ini sudah jam 07.24 AM. Setau Alice, Ana akan pergi bersama 'pacarnya' kira-kira jam 9 AM. Belum dandan Ana, mandi, memilih baju, dan mempersiapkan hati (?). Itu memakan waktu kira-kira 1 jam. Cukup lama dan memang identik dengan kriteria puteri kerajaan dan sangat berbanding terbalik dengan Alice. Saya akan menekankan lagi pada kata 'SANGAT' karena memang jauh berbeda. Layaknya langit dengan bumi.

Lanjut ceritanya. Alice akhirnya menyelesaikan sarapan paginya dan menuju arah kota. Setelah berfikir benda apa yang dapat membunuh waktu di pesta, akhirnya Alice memutuskan untuk membeli CD lagu yang sedang populer untuk di pindahkan ke HP Alice. (Kan bisa download dari internet, Alice kan punya laptop?? Iya, tapi membeli CD aslinya sama dengan mendukung artis tersebut.)

Alice memilih lagu yang bertempo slow tetapi tidak melow. Dan ada juga yang beat. Setelah memilih CD yang diinginkan, Alice masih ingin berjalan-jalan walau sudah menghabiskan 1 jam hanya karena memilih CD. (kok lama banget? Gak tau juga sih, ribet milih CD yang mau di beli kali, atau banyak yang corrupt. Corrupt? Maksudnya gak bisa di buka.)

What Is The Meaning Of LOVE?Where stories live. Discover now