Episode 7

7.5K 357 3
                                    

Malam itu Alex tidak bisa tidur. Mendengar sang tuan putri akan menikah, bukannya senang malahan dia merasa gelisah. Bukan karena cinta apalagi cemburu. Tapi, bayangan buruk tentang Alice dan Jack berkejar-kejaran di kepalanya. Itu membuatnya pusing. Bayangan masa lalu yang kelam membuat Alex stres.

Sudah jam 9.45, tapi Alex masih belum bisa memejamkan mata. Rasa kantuk sama sekali tidak menyerangnya, walaupun sudah di undang dengan susah payah. Akhirnya dia memutuskan untuk mencari udara segar. Alex mengambil pedangnya -buat jaga-jaga- lalu berjalan ke taman belakang kerajaan.

Yang biasanya, sinar bulan yang remang-remang dapat menetralkan hatinya, tapi sepertinya, hari ini magic dari bulan itu tidak dapat mempengaruhinya. Karena tempat ini belum banyak yang tahu -termasuk Alice dan selain pengurus taman- di sini jadi sepi dan tenang.

Alex menjatuhkan dirinya ke rumput-rumput. Dia mengadah ke langit dan menatap bulan. Lalu, klise masa lalu yang menyeramkan muncul, peperangan yang sangat besar dan hebat. Darah di mana-mana dan para wanita menangis karena kehilangan. Anak-anak kecil histeris karena keluarganya pergi. Dan kesedihan lainnya.

Alex sendiri waktu kejadian tersebut masih berumur 5 tahun. Dia sedang menggendong adiknya yang masih berumur 1 tahun. Dia menunggu dengan khawatir kedatangan ibu dan Ayahnya. Dia memeluk adiknya erat-erat, dan ajaibnya, adiknya tidak ada menangis sedikitpun. Dia malah tersenyum dengan mata bulat berwarna biru terangnya. Itu membuat Alex kecil tenang.

3 hari Ayah mereka tidak kembali, ibunya datang dengan keadaan lusuh. Saat itu Alex kecil sedang memberi makan adiknya. Dia melihat kedatangan ibunya sangat senang, lalu dengan cepat menghambur ke arah ibunya. Ibunya sangat senang karena Alex kecil menjaga adiknya dengan baik.

Sedangkan adiknya sendiri masih memegangi botolnya. Masih berkutat dengan susunya. Ibundanya datang dan memeluk adik Alex dengan erat serta isakan. Seperti akan ada hal buruk yang terjadi. Alex kecil melihat itu dan merasakan kepedihan Ibunda yang di sebarkan oleh auranya.

"Bun, ada apa? Ayah di mana?" tanya Alex kecil memberanikan diri.

"Maaf Alex, mulai sekarang, kamu harus menjaga adikmu ini dengan baik." Kata Bunda Alex serius.

"Memang kenapa bun? Ada apa sih? Kok Bunda ngomongnya gitu!" kata Alex kecil mulai khawatir dengan nada Bundanya.

"Karena Ayahmu,.. Ayah ... " Bunda menangis dalam diam sampai tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

"Ayah kenapa? Bunda jangan bikin aku takut dong!" kata Alex kecil mulai ikut-ikutan menangis.

"Ayahmu, .. tumbang dalam perang. Dan kemenangan sudah ada di tangan Negri Selatan. Mereka mengincar Bunda sekarang. Karena itu, Bunda memintamu untuk menjaga baik-baik adik perempuanmu ini." Kata Bunda sambil menatap dalam mata Alex kecil.

"Ayah? Tidak mungkin! Ayah adalah raja yang paling hebat sedunia! Apalagi dalam hal bertarung! Ayah juga pintar menyusun rencana! Tidak mungkin! Bunda bohong! Ini bukan April Mop, bun! Tolong jangan bercanda, ini tidak lucu!" kata Alex kecil terisak dan histeris.
"Itu yang terjadi sayang. Tolong pergilah sekarang juga. Bawa adikmu dengan keranjang bayi itu, dan taruh di depan Kerajaan Es. Pesan Bunda yang terakhir, tolong jaga adikmu baik-baik untuk Bunda dan Ayah. Lindungi dia dengan kekuatan yang di turunkan Ayah padamu. Berjanjilah!" kata Bunda serius.

"Aku janji, tapi kenapa harus Negri Es?" tanya Alex kecil ragu.

"Kalian akan tahan dengan suhu di sana. Biarkan adikmu menjadi wanita yang kuat dan hebat, kamu hanya perlu mengawasinya dari jauh." Kata Bunda mengetahui kekhawatiran Alex kecil.

What Is The Meaning Of LOVE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang