Episode 26

7.2K 297 25
                                    

"Promise me, jangan nangis lagi." kata Christ serius. "And, thank - you." lanjut Christ terbata-bata sebelum dia meninggal. Alice menangis dengan keras di saat itu. Walau dia tidak mencintai Christ, dia sangat menyayangi Christ.

Tanpa Alice tau, dari jauh ada yang melihat adegan 'ciuman' itu dengan tangan terkepal menahan amarah.

****

WARNING! TYPO BERTEBARAN. PLEASE NO COPAS.

****

Episode 39.

Jack Pov.

"Gua ke sana dulu ya." sambil menunjuk ke arah kawananku dulu saat masih menjadi pangeran. Ya, Jason, dan James. Seharusnya ada Count, berhubung dia yang punya hajatan, jadi cuman bertiga. Dan bisa di juluki, 'trio JA'. JAcob, JAson, JAmes. cocok gak? "Jangan pulang duluan!" pesanku. Karena yang aku takutkan dia pulang sendiri dengan mobilnya. Kan ini negrinya, mana tau dia pake mobil pengawal sini kan?

Dia langsung mengganguk dengan patuh. Mungkin dia tau apa yang ada di pikiran gua. batinku lalu langsung ke arah genkan ku. Samar aku mencium bau darahnya menjauh, kayaknya Tasya bener, dia benci keramaian.

"Oii!!" teriak James lalu langsung memelukku. Aku diam saja, sudah biasa dengan tingkah ajaibnya James, walau tidak sampai 15 persennya tingkah ajaib si kembar 'Al' ALice dan ALex.

"Lepas, gua malu. Ntar di kira gua guy sama lo." kataku seolah membuat nada jijik.

"Kan kita mantan Jack. Kamu gitu sekarang." rajuk James. Oke fix, dia gila dan gua jijik.

"James, jangan malu-maluin!" geram Jason. Lalu James melepas pelukan tanganku saat melihat para petinggi Negri Es melihat dengan tatapan aneh.

"Hehehe," jawab James cengengesan.

"Jack, tadi serius. Gua liat mata Count pas gua ngucapin selamat itu kayak ngusir." kata Jason mulai ngossip.

"Maksudnya?" tanya James bingung.

"Udah gak sabar, wajar aja." jawab ku kalem.

"Cih, mentang-mentang yang udah pengalaman." decak Jason sebal.

"Eh, kalau pengantin baru kan harusnya mesra terus nempel kan? Kok elo engak sih Jack? musuhan?" tanya James bingung, dan Jason juga baru menyadarinya.

"Gak, Alice gak terlalu suka pesta beginian, jadi dia bilang mau cari angin." jawab ku santai. Sedikit banyak semenjak Alice serumah denganku, aku jadi tau sifat-sifatnya.

"Ooh, tapi di rumah pasti jarang turun." goda Jason dengan maksud tersirat. Mungkin karena memang James lemot, jadi bingung.

"Tangganya banyak ya?" jawab James bodoh. Sedangkan Aku tersenyum sendiri melihat kebodohan temannya ini. Cukup parah.

"Tapi kok yang gua liat 'bukti' kalian nikahnya belom keliatan?" tanya Jason, aku sudah ingin mengulangi kata-kata Alice sebelum James menyela.

"Kan ada di buku kawin, bego juga lo ya!" geram James. Dan aku tertawa kecil di situ. Benar-benar polos.

"Maksud gua, Alice kok gak hamil, itu kan bukti nyata selain buku! Jaammmeess!!!" geram Jason kesal.

"Ooh, gak usah pake tersirat kali, bingung gua." balas James kesal.

"Tugas lo buat ngajarin James tuh." ledekku dan hanya decakkan bibir Jason yang keluar.

"Gak, mending di ajarin lo dari pada James, dia jahat!" James sok genit.

"Najis!" balas Jason pedas, dan mulailah keduanya ribut. Sekecil apapu masalah, jika mereka berdua yang melakukannya, pasti menjadi besar. Dengan cara yang unik juga.

What Is The Meaning Of LOVE?Where stories live. Discover now