Happy reading!
05 :Ayam kecap buatan bunda.
Moza duduk di meja pantry sembari melihat Bundanya yang sedang memasak ayam saus kecap kesukaannya, wanginya sungguh mengunggah selera, rasanya perut Moza kembali berdisko ria.
"Anak perawan tuh harus bisa masak bukan cuma galau tiap malem gara-gara putus sama pacarnya!" Ujar Bunda Salamah sambil membawa satu piring ayam kecap yang sudah matang.
Moza berbinar menatap paha ayam menggugah selera itu, diambilnya satu kemudian ia makan secara hati-hati, "Moza gak galau tuh" balas Moza.
Salamah mendelik tajam lalu duduk di depan Moza dia ikut memakan ayam kecapnya di tambah dengan dua centong nasi yang ia bawa masing-masing untuk Salamah dan anaknya, "Bunda tau kok kamu suka ngelamun sambil ngelihat jendela kamar, berharap si Agra nongol kan di jendela kamarnya kaya di sinetron-sinetron gitu," sindir Salamah.
"Bunda salah lihat kali ah" elak Moza, padahal memang benar adanya seperti yang di ucapkan Salamah tadi, saat malam-malam Moza sering membuka jendela sebari melihat kearah rumah Agra lebih tepatnya kearah jendela kamar Agra, siapa tahu Agra nongol! Hehe.
"Sebenarnya Bunda gak rela sih Moza putus sama Agra, tapi ya gimana lagi yang minta putusnya juga Agra, bosen kali dia sama kamu atau kamu selingkuh ya Za?" Tuduh Salamah sambil menatap tajam anaknya.
Moza tersedak kaget mendengar pertanyaan terakhir dari Bundanya, ia mengambil air minum lalu di teguknya hingga tandas, "Astagfirullah jangan su'udzon dosa! Moza gak pernah selingkuh Bund kalo soal Agra bosen apa engga sama Moza ya Moza juga gak tau. Udah ah apaan jadi bahas hubungan Moza yang udah kandas!" Kesal Moza
Salamah mengangguk lalu membawa piring bekas makannya ke westafel kemudian mencucinya setelahnya ia mengambil satu piring berisikan lima ayam kecap bagian paha semua, "Tolong kasihin ke Mama Lina tadi dia minta di buatin ayam kecap sama Bunda" ucap Salamah lantas menyerahkan piring berisikan ayam kecap tersebut.
"Kenapa gak Bunda aja?" Tanya Moza yang sebenarnya malas ke tetangga rumah disampingnya itu, lebih tepatnya malas bertemu dengan anaknya Mama Lina yaitu Agra.
"Halah bilang aja gak mau ketemu mantan, udah ah sana abis makan tolong kasihin ke rumah Agra, Bunda mau nyetrika dulu" ucap Bunda Salamah lalu melenggang pergi begitu saja.
Moza membuang nafasnya kasar kemudian menyimpan piring bekasnya di westafel tak lupa juga di cuci terlebih dahulu, setelahnya Moza keluar rumah dan membawa satu piring ayam kecap di tangannya.
Hanya butuh beberapa langkah untuk sampai rumah Agra yang memang tepat ada di sampingnya, dengan harap-harap cemas Moza memencet bell kediaman Mama Lina, "Assalamualaikum Mama Linaaa ini Moza" teriak Moza memencet bell tanpa jeda.
Pintu terbuka memperlihatkan Agra yang baru selesai mandi dengan rambut yang masih basah dan pakian tanpa atasan yang tanpa sengaja Moza melihat perut sixpack milik Agra.
YOU ARE READING
Salah Mantan (End)
Teen Fiction"Brengsek lo gra!" Geram Moza "Za maaf" Semuanya selalu bermula dari mantan. Pahit, manis, senang, susah, selalu terjadi karna mantan. Lantas hubungan yang sudah kandas ini apa masih pantas di pertahankan?