7 : Nakal ada batasanya

2.5K 169 13
                                    

Happy reading!

Note : kasih tau kalo ada typo, terserah kalian mau jadi pembaca bayangan atau pembaca aktif itu hak kalian cuma disarankan berpartisipasi dalam mengomentari cerita dan memberi vote di setiap cerita yang kalian baca, cerita siapapun itu.

Sayang readers🍍♥️

Sehat-sehat ya kalian pembaca "SalMa"(salah mantan), semoga rezekinya ngalir terus.

07 : Saat Moza bersikap bijak.

Selepas tadi pagi sampai siang menghabiskan waktunya fulltime bersama sahabat lamanya kini Moza duduk sendiri di pedagang jalanan dekat taman kompleknya, Moza menunggu sate ayamnya matang dan bisa di santap secepatnya.

Teman-temannya yang di Bandung sudah pulang sejak jam empat sore alasannya takut kemalaman dan mereka juga ada hari besok untuk kembali bersekolah.

Moza duduk di kursi panjang memainkan ponselnya dan seketika wangi khas sate ayam yang di panggang masuk kedalam indera penciumannya, Moza menghirupnya dalam-dalam aroma sate yang di panggang dengan arang lalu di campuri dengan bumbu kacang selalu menjadi candu makanan favoritnya.

Moza duduk di kursi panjang memainkan ponselnya dan seketika wangi khas sate ayam yang di panggang masuk kedalam indera penciumannya, Moza menghirupnya dalam-dalam aroma sate yang di panggang dengan arang lalu di campuri dengan bumbu kacang selalu...

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Mang cepetan!" Sahut Moza tak sabaran saat melihat pesanannya masih di panggang sebari dikipasi.

"Atuh sebentar neng Moza belum mateng satenya" ucap pedagang sate tersebut sebari membalik-balikkan tusuk sate.

Moza mengerucut bibirnya kemudian kembali duduk kebosanan di taman, mengantri dua puluh menit lamanya hanya demi makanan favoritnya yang belum jadi-jadi membuat Moza kesal setengah mati.

Tak lama dari itu tempat duduk di sisi Moza di tempati oleh seseorang remaja laki-laki seusianya, dia tersenyum pada Moza lalu menyapanya.

Moza melirik kearah lelaki tersebut lalu terkejut membulatkan matanya, "A-Adit?! Ngapain ke daerah komplek gue?" Tanya Moza terheran melihat Adit yang ada di daerahnya, pasalnya lelaki itu tidak punya teman akrab di daerah sini.

Adit tersenyum lalu mengangguk, "Tadinya mau ke rumah lo eh taunya lagi nangkring disini orangnya"

"Mau ngapain?"

"Ngajak keluar, mau ga?" Tawar Adit

Moza menimbang-nimbangnya sejenak lalu mengangguk, toh dirumah pun ia sendiri bundanya sedang aslik dengan mamanya Agra, "Boleh" sahut Moza sambil mengangguk

"Yaudah sate lo bawa aja kita makan disana, kita ke basecamp Dirlan" ucap Adit kemudian berjalan menuju motornya

Moza menuruti perintahnya kemudian berjalan menyusul Adit, tak ada salahnya bukan ia ikut ke basecamp Adit? Lagi pula Anak-anak itu meskipun urakan tapi masih bisa menghormati Moza mungkin karna ia yang merupakan mantan Adit yang paling ramah.

Salah Mantan (End)Место, где живут истории. Откройте их для себя