Ekstra part

4.4K 148 62
                                    

Hari kian berjalan dengan cepat, beberapa waktu lalu gadis dengan rambut panjang yang dibiarkan tergerai indah ini masih menginjakan kakinya dengan seragam khas SMA Menara. SMA elit yang selalu disanjung-sanjung kepopulerannya. SMA yang selalu jadi pilihan pertama anak-anak untuk melanjutkan sekolahnya. Tapi hari ini pakaian khas berwarna biru itu telah berganti dengan dress elegan yang dibaluti oleh jas almamater ternama, salah satu logo Universitas Gadjah Mada terlihat di bagian dada sebelah kanan.

Hari ini akan ada kelas pagi, gadis yang mempunyai nama panjang Aindah Moza Pratiwi tengah menyesap kopi hitam menghilangkan rasa kantuknya. Tadi malam ia tidak bisa tertidur hanya karna mengerjakan beberapa tugas dari dosennya. Tinggal menghitung hari maka masa koas akan segera dimulai, dan Moza harus bersiap mental lahir dan batin untuk menjadi asisten para dokter-dokter senior yang terkadang galaknya mengalahkan bunda Salamah dirumah.

Ah bunda Salamah, tak sengaja mengingat nama bundanya Moza kembali tersenyum sambil menatap gelas kopinya yang tinggal sedikit, ia rindu Jakarta ia rindu masakan Bundanya, ia rindu Bundanya yang sering teriak berkali-kali hanya untuk membangunkannya tidur.

Moza juga merindukan dia...

Seseorang yang berhasil membuatnya berhenti mencari cinta dan fokus menata masa depannya.

Agraham Brilian

Bagaimana kabar laki-laki yang satu itu? Terakhir kabar yang ia dengar Agra menjalin hubungan dengan seorang anak fakultas psikologi universitas Indonesia. Dan beberapa hari lalu Moza mendapatkan undangan pernikahan yang diberikan secara langsung oleh mama Lina.

Moza mengotak-atik tasnya dan menemukan undangan berwarna putih tertutup, Moza mengusap perlahan kertas undangan tersebut lalu membukanya.

Pealle Aramira & Agraham Brilian

Nama tersebut tercetak jelas di depan undangan yang kini ia pegang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nama tersebut tercetak jelas di depan undangan yang kini ia pegang. Dulu Moza sempat berangan nama dialah yang terpampang disetiap undangan yang akan Agra sebarkan dan hanya dialah yang pantas bersanding dengan Agra. Tapi angan kini hanya tinggal harapan angan yang takan pernah terwujud sampai kapanpun.

Agra hanya salah satu dari sekian banyak cerita cinta yang pernah ia lalui, Agra bukan yang menetap tapi hanya sekedar mampir sama seperti yang lainnya. Dan siapa pemilik rumah ini yang aslinya? Perihal itu Moza sendiri tidak bisa untuk menjawabnya, hatinya masih kaku perihal mencari si pemilik baru untuk diajak menetap bukan sekedar singgah lagi.

Ponsel berdering menampilkan satu nama yang akhir-akhir ini selalu kerap hadir di hidupnya, laki-laki yang berusaha mencairkan kutub hati yang terlanjur beku tanpa penawarnya.

Rafael

Pria seumurnya yang beberapa tahun lalu tak sengaja bertemu dengannya di puncak Bogor, dan pria pertama yang mengantarkan nya pulang dari pesta promnight dengan keadaan hati Moza yang kala itu sedang tidak baik-baik saja.

Salah Mantan (End)Where stories live. Discover now