SEPULUH

1M 88.4K 25.2K
                                    



Suasana tak terlalu ramai disebuah masjid besar di Kota Jakarta ini. Perasaan bercampur aduk memenuhi isi kepala serta hati Kinaan. Hari ini hari dimana ia akan resmi menjadi suami Aliza. Lisannya tak berhenti berdoa meminta kelancaran serta berharap ini adalah jalan terbaik yang sudah disusun oleh sang Pencipta.

Kinaan menarik nafas dalam, melirik jarum jam yang menandakan acara akan segera dimulai.
Beberapa tamu sudah duduk rapi setelah mendengarkan sedikit khotbah nikah. Dengan Ayah Aliza sebagai wali nasab, dan seseorang lagi yang menjadi wali hakim.
Setelah penghulu bertanya kepada Kinaan atas kesiapannya sebanyak tiga kali, barulah acara inti alias ijab kabul akan dimulai.

Rakha dengan gagah menjabat tangan Kinaan. Hari ini gadis kecilnya akan menjadi seorang istri. Walau ini perjodohan tapi Rakha harap Kinaan dan Aliza bisa menjalani ini dengan baik dijalan Allah swt.

Kalian bertanya Aliza dimana? ia masih berada didalam. Setelah pengucapan ijab kabul selesai barulah ia akan menemui Kinaan dan para tamu.

Rakha bersiap, ia menutup mata perlahan-
"Aku nikahkan engkau, dan aku kawinkan engkau dengan pinanganmu. Puteriku Aliza Shaqueena Iqala dengan mahar hafalan surah Ar-Rahman dan uang tunai 125ribu dibayar T u n a i" ucapnya merasa lega setalah itu.

Sekarang giliran Kinaan yang akan menjawab itu-
"Saya terima nikah dan kawinnya. Aliza Shaqueena Iqala Binti Rakha Darmawan. Dengan maharnya tersebut dibayar T u n a i" ucap Kinaan tanpa terbata bata. Ia menghembuskan nafas lega lalu mengucap Alhamdulillah.

Penghulu ikut tersenyum melihat betapa lancarnya ucapan Kinaan.
"Para saksi sah?" tanya Penghulu.

Seluruh tamu menjawab "SAHH" diikuti kalimat syukur dari mereka semua.

Aliza keluar dengan dress sederhana berwarna putih dengan hijab panjang yang selaras dengan dress miliknya. Baju sederhana itu tampak luar biasa saat dikenakan oleh Aliza. Kinaan menatap Aliza lekat, kali ini ia tak menunduk karena Aliza sudah resmi menjadi miliknya. Kinaan mengukir sedikit senyum. "Aliza semakin cantik dengan hijabnya" batin Kinaan.

 "Aliza semakin cantik dengan hijabnya" batin Kinaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( contoh bajunya, tapi Aliza tetap pake hijab )

Mimpi bagi Aliza, hari ini ia akan resmi menjadi seorang Istri. Ia duduk tepat disebelah Kinaan. Aliza perlahan melirik Kinaan. Kalo dilihat lihat Kinaan sangat tampan dengan setelan putih serta peci hitam.

Bunda mencolet lengan Aliza, kebiasaan suka mencolet colet nih si Bunda hehe.
Aliza berbalik arah menatap Bunda.
"Salam itu suamimu" ucap Bunda membuat Aliza terasa merinding mendengar kata SUAMI.

Aliza ragu ragu, tapi ini kewajiban.
Ia mengambil perlahan tangan Kinaan, terasa dingin.
Sungguh ia juga gugup sekarang.
Ia mencium lembut punggung tangan Kinaan.

Seluruh tubuh Kinaan terasa kaku saat melihat betapa cantiknya Aliza tepat didepan matanya. Ia megusap lembut  kepala Aliza.
"Waṣṭana'tuka linafsi, Dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku" ucap Kinaan.
Aliza dibuat salting oleh suasana ini. Ia tidak mencintai Kinaan, tapi sikap Kinaan padanya berhasil membuat Aliza tak berkutik.

Setelah itu mereka membaca doa Nikah. Lalu menandatangan buku nikah.
Seluruh urutan acara selesai. Kini giliran acara penerimaan mahar. Kinaan segera mengambil mic yang sudah disiapkan tak jauh dari dirinya.
Kini waktunya ia membacakan Surah Ar-Rahman.

Kinaan memang sudah mempersiakan mahar ini jauh jauh hari. Bahkan sebelum ia mengenal Aliza. Ia berniat memberikan mahar ini kepada siapapun yang menjadi Istrinya nanti. Dan karena Aliza yang menjadi Istrinya, maka mahar ini ia serahkan setulus hatinya kepada Aliza.

Lantunan Ar-Rahman indah yang dibacakan Kinaan membuat siapa saja menatap kagum dirinya. Seluruh ibu ibu disana banyak mengharapkan seorang menantu seperti Kinaan. Gantengnya dapat Sholehnya pun Dapat, Insyaallah.

Aliza dibuat tak bisa berkata kata. Bacaan Kinaan benar benar merdu. Aliza pun tak menyangka, bahwa mahar yang akan diberikan Kinaan adalah surah yang sering ia dengarkan sebelum tidur, kadang kadang sih.
Aliza tersenyum menatap Kinaan. Apakah ia bisa mencintai Kinaan?

Jika boleh jujur, Aliza suka suara Kinaan. Suara lembut itu masuk halus kedalam pendengaran Aliza. Yang membuat dirinya menangis.

"Lihat dek, suamimu idaman banget pleaseee!"

Suara Rana membuat Aliza cepat cepat meghapus air matanya.
"tukeran posisi aja, aku juga nggak mau tuh."ucap Aliza. Ia hanya bercanda mengatakan ini. Walaupun dirinya dan Kinaan dijodohkan. Aliza tak akan mau jika ia dan Kinaan bercerai atau Kinaan memadu Aliza. Ia tak mau menjadi Janda muda dan juga ia tak mau miliknya dibagi dua.





Sampe sini aja dulu yaaaa.
Tenang aja aku ngak bakalan up lama lama kok hehe, insyaallah.

Mau tanggapannya dong, gimana pendapatnya tentang ceritanya sampe sini?
penasaran aku tuhh....

Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang