DUAPULUHTUJUH

787K 64.8K 13.8K
                                    



"Sorry ni gue nggak bisa, ada acara soalnya" keluh Aliza sembari menggengam ponsel ditangannya berbicara dengan Kanaya dan Zena disebrang sana.

Sebenarnya Aliza ingin pergi menonton bersama kedua sahabatnya. Tapi, karena Kinaan yang mendadak mengajak Aliza untuk makan bersama keluarganya, jadi rencana menonton ia batalkan. Walau ia sangat ingin menonton film yang sudah ia dan kedua sahabatnya janjikan beberapa hari lalu.

Untung saja Kanaya dan Zena tak marah karena Aliza membatalkan ini. Ia bilang akan pergi lain kali saja, bertiga bersama Aliza. Tidak enak jika hanya berdua, berasa ada yang kurang kata mereka.

▪▪▪

Acara makan malam telah tiba, Aliza menggunakan pakaian plain T-shirt warna hitam sebagai atasan, dan rok plisket midi serta hijab hitam dan tas selempang kecil.

Acara makan malam telah tiba, Aliza menggunakan pakaian plain T-shirt warna hitam sebagai atasan, dan rok plisket midi serta hijab hitam dan tas selempang kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia dan Kinaan sudah sampai tepat didepan rumah besar milik Umi dan Abi Kinaan. Jujur saja ini pertama kalinya Aliza datang kesini, dan rumah ini benar benar mewah.

Halaman yang benar benar luas, dengan suasana rumah dengan warna putih cerah yang terbuat dari kaca yang tak sembarang kaca memperlihatkan betapa mewahnya isi dalam tersebut jika dilihat dari luar. Dihalaman depan terdapat kolam renang dengan hiasan lampu warna biru yang berada didalam air. Rumah 3 tingkat itu menampakkan betapa indahnya suasana didalam sana.

Aliza melangkah perlahan, Kinaan dari tadi selalu menatap dirinya. Membuatnya heran apa ada yang aneh dari wajah atau outfit yang ia kenakan.

"cantik" ucap Kinaan menggandeng tangan Aliza untuk masuk bersama kedalam rumah.

Aliza hanya diam, namun bibirnya mengukir senyum yang begitu indah. Ucapan Kinaan menembus halus didalam pendengarannya membuat dirinya seakan melayang dipenjuru langit hingga planet.

Saat didepan pintu masuk, Aliza menghela nafas dalam. Ia gugup, takut, tangannya dingin. Ini pertemuan pertamanya dengan keluarga Kinaan.

"takut" lirih Aliza menatap manik mata indah Kinaan yang memancarkan cahaya ketampanan disana.

Kinaan terkekeh.
"mereka masih manusia, jadi nggak bakalan makan manusia" ucap Kinaan yang kurang dipahami Aliza.

Kinaan membuka pintu, berjalan memasuki rumah yang disana sudah menampakkan beberapa orang yang sedang berkumpul. Serta suara heboh dari beberapa anak kecil yang sibuk bermain berbagai boneka serta robot robotan.

Aliza tersenyum kikuk, saat seluruh mata menatap kedatangannya dan Kinaan. Ralat, ini bukan keluarga tapi keluarga besar. Ini benar benar ramai, disudut manapun sudah ada orang disana. Dan mereka menatap Kinaan dan Aliza dengan ekspresi yang sulit diartikan.

Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang