DUAPULUHDELAPAN

717K 68.4K 16.6K
                                    



"udah?" tanya Nora menatap sop yang sedang Aliza racik.

Aliza mengganguk mantap, saat melihat sop buatannya berbau sangat menggoda. Ia dan Nora sama sama membikin masakan yang sama yaitu sop tapi dengan nama dan cita rasa yang berbeda.

Nora melirik sop Aliza, tampaknya buatan Aliza lebih enak daripada miliknya. Aliza sangat kreatif dalam membuat makanan, terbukti saat melihat sop buatan Aliza. Aliza mencampur bakso isi daging didalam sop tersebut, potongan sosis, wortel, sayur kol, kaki ayam, sedikit mi hun, dan taburan daun bawang dan tidak lupa lagi bawang goreng diatasnya.

Sedangkan Nora membuat sop kimlo, yang dimana bahan bahannya hampir sama saja dengan sup ayam Aliza. Yang membedakannya sup kimlo menggunakan jamur kuping dan kembang tahu.

Nora menyuruh Aliza untuk pergi menyiapkan piring yang akan diletakkan diatas meja makan. Aliza hanya mengganguk, walau hatinya kesal. Siapa Nora? berani beraninya memerintah Aliza. Kenapa tidak dia saja yang bergerak? apa tidak punya kaki! Tapi karena Aliza anak yang sabar ia hanya menurut.

Setelah melihat punggung Aliza yang perlahan menghilang dari dapur. Nora mengukir senyum jahat, ia mengambil sup buatan Aliza.

"cape cape gue nunggu Kinaan, taunya nikah sama lo" celotehnya kesal sendiri, sembari mengambil garam didalam lemari dapur. Dan mencurahkan 3 sendok garam didalam sop Aliza.

-

Aliza berjalan dengan membawa beberapa piring yang akan ia letakkan diatas meja makan. Matanya teralihkan, menatap Kinaan yang tampak asik bermain dengan Malia dan beberapa anak kecil lain. Tanpa sadar ia terkekeh kecil, dirinya baper melihat Kinaan yang sangat Ayahable.

-

Setelah itu Aliza kembali kedapur, untung saja ia sudah melihat niat busuk Nora. Ia sebenarnya sudah curiga saat Nora menyuruhnya mengambil piring, Aliza jadi berniat bersembunyi dibalik kulkas besar Kinaan. Dan adegan Nora mencurahkan garam kedalam supnya ia melihat itu semua. Tapi Aliza hanya diam karena Nora salah mencari lawan. Tak menyangka wajah sekalem dan selugu Nora bisa melakukan hal seperti itu.

"Nora, tuh dipanggil umi" ucap Aliza sengaja mengkibuli Nora.

Mendengar itu Nora segera berlari kecil, pergi meninggalkan dapur. Aliza terkekeh, saatnya membalas.

Aliza menyimpan sup asinnya kedalam lemari tersembunyi karena sudah tidak mungkin dimakan. Lalu, untung saja ia sengaja membuat banyak sop agar keluarga yang lain bisa menambah jika kurang. Ia lalu mengambil mangkuk baru, mencurahkan sup didalam panci diatas kompor. Lalu ia mengambil garam dan mencurahkan beberapa sendok kedalam sup Nora.

"main main lo ama gue ya anak belanda" oceh Aliza sembari menaburkan garam ala ala chef internasional.

Aliza membatin dengan mata terpejam.
"yaallah maafin Aliza, Nora sih nyebelin"

Setelah melihat langkah Nora, Aliza pura pura bersembunyi lalu berakting seakan akan ia baru datang.

"eh udah ayo pada nungguin tu" ucap Aliza tersenyum paksa.

Nora tak berjalan bersama Aliza, ia memasang wajah datar lalu pergi mendahulukan Aliza.

"deuh ade ade aje ni anak pondok modelan Nora kit ati gue" celoteh Aliza dengan aksen betawi.

▪▪▪

Mereka sudah sampai didepan meja makan yang sudah berisi ramai orang disana. Aliza dan Nora segera meletakkan masakan mereka masing masing diatas meja. Yang disambut senyum sumringah dari beberapa orang disana karena melihat dua gadis cantik didepan mereka.

Nora tampak percaya diri, matanya dari tadi seakan akan menjatuhkan masakan Aliza. Padahal tidak tau saja dia.

Aliza segera duduk disebelah Kinaan dan disebelahnya ada Malia. Sedangkan Nora nampaknya sengaja memilih kursi didepan Kinaan. Lagi lagi membuat Aliza berdecak kesal. Gatalnya ni betino..

"wahh akhirnya nih yang ditunggu tunggu" sambut Umi.

"hari pertama Aliza kesini ya?" tanya Abi yang duduk disebelah Umi. Aliza mengganguk mengiyakan.

"Pandainya Kinaan milih istri, cantik begini" beo seorang laki laki yang diperkirakan berumur 30 tahunan itu. Ia adalah Om Kris, pemilik perusahaan dagang terbesar dan memiliki cabang dimana mana. Dan Om tersebut adalah Ayah dari Malia. Malia biasa memanggilnya Appi.

"udah mulai ayo makan" potong Oma karena dari tadi sahut menyahut dari anak serta cucunya membuat acara makan semakin lama.

Nora segera mengambil sop buatannya, ingin mecedokkan sup buatannya kepiring Kinaan. Membuat beberapa pasang mata sana menatap heran Nora yang bertingkah laku seakan akan Ia adalah istri Kinaan.

Kinaan menolak tawaran Nora. Merasa tidak enak dengan beberapa pasang mata yang menatap mereka.
"gue mau coba punya Aliza dulu" ucap Kinaan, lalu mengambil sop Aliza yang berada didepannya.

Aliza menghangat, hatinya terasa mendesir hangat saat Kinaan memilih sopnya lebih dulu. Aliza tersenyum dengan semangat ia mengambilkan Kinaan nasi dan beberapa lauk pauk disana.

"Chop Akak Ora Aschinn bhgte" sahut Malia yang rupanya sudah lebih dulu mencoba Sop buatan Nora. Gadis kecil untuk memasang wajah masam kecut karena merasa sop yang ia telan sangat asin.

Mendengar itu Nora merasa jengkel. Lalu ia melotot tak percaya menatap Malia.
"masa sih?" tanyanya tak percaya.

"lacaa aja" ucap Malia mendekatkan sop itu kepada pemiliknya.

Nora segera mengambil sendok lalu menyuap kuah sopnya.
Dan alhasil, ia berpaku diam saat merasa kenapa sopnya yang terasa asin, bukan punya Aliza?

Melihat raut wajah kecut Nora, semuanya sudah tahu bahwa yang dikatakan Malia memang benar.

Terlintas tak tega didalam diri Aliza, apakah ia terlihat jahat? ia jadi tidak enak. Tapi kenapaa Nora duluan yang mencari masalahh kepada dirinya!!!! Aliza ingin teriak!!!

"udah gapapa, punya gue banyak kok Nor" ucap Aliza menenangkan.

"Jangan panggil gue Nor, Ra aja" ketus Nora tak terima dirinya dipanggil Nor.

Aliza mengganguk, lalu Nora segera mengambil sup buatan Aliza dan memakannya dengan terpaksa dan hati yang menggerutu kesal. Batinnya mengatakan "Ini sama saja dengan senjata makan tuan."



kasi saran dong, enaknya up malam atau siang sih?

jgn lupa 🌟💬🖎

















Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang