LIMAPULUHDUA

549K 53.6K 18.8K
                                    



Part ini harus agak tahan emosi ya>< ingat puasa^^

▪▪▪

Motor Angkasa berhenti pada sebuah rumah mewah, dengan gerbang putih yang terbilang cukup tinggi. Aliza yang melihat itu, dibuat tak mengedipkan mata beberapa saat. Rumah yang ia lihat, bukan seperti rumah pada umumnya. Ini lebih terbilang sudah seperti istana.

Langkahnya terhenti, Angkasa semakin mengeratkan genggamannya pada Aliza. Entah kenapa, kejadian menyakitkan itu kembali memutar memori lamanya.

▪▪▪

( BEBERAPA TAHUN LALU )

"Sa, panggil abangmu. Lihat apa dia sudah siap?" titah Mawar ibu kandung Angkasa.

"acaranya jam berapa ma?" tanya Zena, yang saat itu masih duduk dibangku SMP.

"mau nya jam berapaa?" goda Angkasa mengacak rambut Zena hingga berantakan.

Zena memasang wajah kesal, ia membalas mengacak rambut Angkasa hingga membentuk duri-duri. Setelah itu, ia tertawa puas mendapati wajah Angkasa yang mulai sebal.

"udah-udah, liat abang Bian dulu sana!" Titah Mama menengahi.

Angkasa lalu berjalan kelantai atas, tempat si anak sulung itu berada. Sambil beberapa kali mengejek Zena dibawah sana.

"bangg? udah siap?" pekiknya dari arah luar pintu kamar Bian.

Merasa tak ada jawaban, Angkasa membuka pintu Bian. Menoleh kesana-kemari mencari keberadaan pria berkulit putih itu. "bang?" panggilnya lalu melangkah perlahan.

Langkahnya terhenti seketika, wajahnya dibuat panik. Bian disana sedang menggoreskan kaca pada tangannya. Hingga darah sudah memenuhi lantai. Wajah Bian tanpa ekspresi, bahkan dengan santainya Bian malah terkekeh.

Bian Basakara Armaghan, anak sulung Mawar dan Kaisar. Bian sudah masuk jenjang perkuliahan. Tubuhnya tegap serta tinggi. Warna kulitnya putih, memiliki wajah yang tak kalah tampan dari Angkasa. Namun, trauma buruk pada masa lalunya. Membuat dirinya mengidap Suatu gangguan yang ditandai dengan adanya dua atau lebih status kepribadian yang berbeda. Gangguan identitas disosiatif ini, sebelumnya disebut gangguan kepribadian ganda. Biasanya merupakan suatu reaksi terhadap trauma sebagai cara untuk membantu seseorang menghindari kenangan buruk.

Alter ego ini biasanya muncul ketika Bian tertekan dan merasa tidak bisa melakukan hal yang ingin ia lakukan. Bian kemudian akan 'meminta bantuan' kepribadian lain dalam diri Baska untuk mewujudkan mimpi Bian tersebut.

Baska adalah keperibadian buruk dalam diri Bian. Baska seringkali merusak apapun yang berada didalam kamar Bian. Bukan hanya itu, Baska beberapa kali sudah membuat nyawa Bian terancam. Buktinya sekarang, melihat Baska dalam diri Bian sedang santai menggores pecahan kaca itu, hingga membuta tangan Bian penuh goresan luka.

Bian adalah anak yang keras kepala, tapi Bian juga adalah kakak dan anak yang baik. Mama selalu memaksa Bian untuk ke psikolog. Namun Bian beberapa kali menolak tawaran itu, ia selalu bilang dirinya baik-baik saja.

Angkasa kembali melangkah untuk mendekat pada diri Baska. "Baska?" panggil Angkasa lemah lembut. Karena jika Baska dikasari, ia akan lebih kasar.

Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang