LIMAPULUHLIMA

585K 54.5K 12.7K
                                    



"tiga hari aja za" lirih Kinaan membiarkan Aliza menangis sedari tadi dalam pelukannya.

Kinaan meminta izin untuk pergi ke Kanada selama tiga hari. Katanya ada acara yang harus ia isi, bersama sahabat pondoknya. Ia dan Kafi akan mengisi sebuah ceramah berbahasa inggris, karena tidak ada yang sanggup atas undangan itu, akhirnya Kafi dan Kinaan sepakat untuk ikut sebagai perwakilan.

Aliza yang mendengar itu dibuat sedih, karena harus ditinggalkan Kinaan. Walau hanya tiga hari, itu akan terasa lama bagi Aliza. Ia akan jauh dari Kinaan, susah baginya.

"aku nggak bakalan lama sayang" Kinaan mencoba meyakinkan Aliza.

"tiga hari itu lama Kinann" tegas Aliza melirih.

"kata siapa?" tanya Kinaan mencoba menghibur.

"kata aku" jawab Aliza.

Kinaan mengelus lembut rambut panjang Aliza.
"cup cup cup, udah ya jangan nangis lagi" pujuknya begitu hangat pada Aliza.

Bukannya menjadi tenang, Aliza kembali menangis.
"hikss, jangan digituin nanti tambah nangis" ucapnya tersedu-sedu.

Kinaan terkekeh geli "jadi harus gimana, mau dicium?" godanya.

Aliza memukul pundak Kinaan yang ia peluk "jangan bercanda" kesalnya.

Kinaan mengelus lembut pundak Aliza "yaudah, jadi kamu mau apa?"

Tangis Aliza perlahan mereda "aku mau kamu jangan pergi" katanya.

Kinaan melepaskan pelukannya, mengambil tangan Aliza, lalu menggengamnya penuh rasa sayang. "kalo itu aku nggak bisa Iqala" lirih Kinaan. "ini penting walaupun kamu lebih penting. Tapi ini tugas, aku harus kerjakan" keluhnya.

Kinaan lalu menarik Aliza lagi pada pelukannya. "percaya, aku bakalan cepat balik kok" yakinnya.

"janji yaa" pinta Aliza mengulurkan jari kelingkingnya pada Kinaan.

Kinaan tersenyum mengacak puncak kepala Aliza, lalu ia menyatukan jari kelingkingnya pada jari Aliza. "iyaa janjii" jawabnya.

Aliza menyandarkan kepalanya pada bahu Kinaan.
mereka diam beberapa saat, sibuk dalam pikiran masing masing tapi masih dengan tangan yang menggengam satu sama lain.

Sebelum pada akhirnya Kinaan lebih dulu membuka suara.
"besok aku dan Orion mau berbagi sedikit nasi kotak buat panti dan pejalan lainnya. Kamu mau ikut?" tanya Kinaan.

Aliza mengganguk antusias.
"boleh!! aku bawa jasmine, Zena, dan Kanaya boleh nggak?" tukasnya bersemangat dan dijawab anggukan oleh Kinaan.

▪▪▪

Hari ini, sesuai kata Kinaan ia dan Orion akan melakukan kegitan sosial. Mereka sudah kumpul bersama dimarkas. Ada Jasmine, Zena, dan juga Kanaya turut membantu. Kelima perempuan menyiapkan masakan, dan para anggota lainnya merapikan nasi kotak kedalam kantong plastik besar. Eh jangan lupakan ketiga preman waktu itu.

"eh cungkringg, lo bantu nyiapin atau bantu makan" sarkas Kenzi menyentil kuping si Cungkring.

Cungkring lalu terkekeh, masih mengunyah buah apel ditangannya. Jika dihitung, ia sudah memakan hampir lima buah apel dan 4 buah pisang. Tapi cacing apa dibadannya, sehingga tubuhnya tetap saja begitu.

Santri Pilihan Bunda [ SUDAH TERBIT & TERSEDIA DI GRAMEDIA ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang