🐾 Manusia menyebalkan ini

695 28 0
                                    

HAPPY READING❤️
-
"Terkadang kekesalan adalah awal dari ketulusan"

-Bang (SAT)-


05.00 wib

Masih di jakardah.

   Aku bangun dari tidur ku yang benar-benar tak nyenyak sama sekali, memilih untuk segera berwudhu dan melaksanakan sholat subuh.

Pagi ini aku memutuskan untuk kembali bekerja. terhitung sudah 3 hari aku cuti tanpa meminta izin.

Kalau aku tidak bekerja bagaimana aku bisa memenuhi kebutuhan hidup ku, sedangkan uang tabungan ku semakin hari semakin menipis.

Selesai sholat aku langsung mandi dan bersiap.

Tak butuh waktu lama Aku sudah siap dengan pakaian ku, tidak lupa sedikit berdandan agar mata sembab ku tak terlalu mencolok.

setelah kurasa cukup aku langsung keluar tak lupa mengunci pintu kost ku.

Ini masih pagi sekali, aku sengaja pergi ke kantor jam 6 pagi agar aku bisa membereskan meja kerja ku dan juga aku punya banyak waktu untuk menyiapkan diri jika sewaktu-waktu bos ku mengamuk karena aku tidak bekerja sesuka hati ku Serasa kantor milik nenek moyang ku saja, padahal sebesar upil pun gak ada tuh nyumbang untuk pembangunan, dasar aku.

Kantor 06.30 wib

Kantor masih belum terlalu ramai Aku segera membereskan meja kerja ku yang memang sudah bersih, tentu saja karena dibersihkan OB.

sesekali aku menghirup napas panjang dan membuangnya pelan mempersiapkan telinga ku untuk amukan si bos hari ini. tepat saat aku memikirkan nya dia datang dan masuk keruangan nya. untuk sementara aku bisa bernafas lega.

"Eh ana udah nyampe aja pagi-pagi"

Mbak Raina teman di samping meja ku, di ruangan ini memang terdiri dari beberapa meja untuk karyawan

Dan hanya mbak Raina yg baru aku kenali saat ini.

ingat saat ada perempuan yang menyapa ku di pintu ruangan pak bos, itu mbak Raina wanita cantik yang tiga tahun lebih tua dari ku dia sudah menikah dan memiliki bayi yang sangat lucu sekali, begitu kira-kira saat mbak Raina memperlihatkan foto bayi nya padaku. dia adalah sekretaris si bos. Mbak Raina lebih sering duduk didepan meja menjelang pintu masuk ruangan pak bos jadi kita tak terlalu sering bertemu.

"Eh mbak, iya ni mempersiapkan diri buat khotbah hari ini" Mbak Raina langsung terkekeh mendengar ucapan ku.

"Bisa aja kamu na, tapi kalo aku boleh tau alasan apa sih yang bikin kamu gak masuk kerja selama tiga hari terakhir. kamu sakit na? Mata kamu merah gitu. Juga aku liat kamu gak keliatan se fresh biasanya"

Pertanyaan panjang Mbak Raina bikin aku gak tau harus menjawab apa. Aku hanya menggaruk tengkukku yang tak gatal gimana pun aku belum siap menceritakan nya kepada siapapun.

"Eh anu..itu mbak Rai" duh aku bingung harus menjawab apa

"Kalau kamu tidak mau cerita tak apa. setiap orang pasti punya privasi nya sendiri bukan? aku menghargai privasi kamu. Tapi jika satu saat kamu butuh temen cerita aku siap untuk jadi pendengar yang baik buat kamu"

Ucap mbak Raina panjang lebar.

Aku jadi terharu begini.

"Huhu makasih mbak udah ngertiin aku" kami langsung berpelukan ala Teletubbies yang tak bertemu setahun.

"Hekhem"

Deheman yang menyebalkan Menurut ku.

Kenapa dia datang dan mengganggu acara terhura kami, udah persis kek jelangkung nih.

Bang (SAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang