🐾 Spesial extra chapter

539 19 1
                                    

HAPPY READING ❤️

Nb: part ini ditulis khusus untuk pembaca yang membaca cerita ini dari on going hingga tamat. Ya walau sedikit tapi Aku tetap senang akan hal itu.

Terimakasih ya berkat kalian Aku bisa menulis cerita ini Sampai tamat.

Sebelum membaca vote dulu yuk

Sudah?

Oke tarik nafas dulu dan hufft

⚠️Warning

-

"Mau menghukum kamu"

Apa-apaan tuh maksudnya ingin menghukum ku di apartemennya. Kata-katanya sudah seperti sugar papi saja. Merinding.

"Satria Aku ingin pulang"

"Kita sudah sampai ayo turun"

"Satria kamu gak serius kan"

"Kamu lihat muka saya ini? ada ekspresi saya seperti topeng monyet yang sedang menghibur orang?"

"Tapi-- tapii"

Aku tak tau mau melakukan perlawanan seperti apa, sedangkan detik ketiganya mataku sudah ditutup menggunakan sapu tangan.

Aku bisa merasakan bahwa kami sudah menaiki lift sekarang

"Satria kamu jangan macem-macem"

"Tenang saja saya gak macem-macem kok, cuma satu macem"

Aisst, bisikannya membuat aku dongkol saja. Ingin sekali Aku menendang nya namun aku bisa berbuat apa dengan mata tertutup seperti ini.

Tak lama setelah itu dia menuntun ku untuk berjalan, ku yakin ini sudah tak didalam lift lagi.

"Satria kamu masih disini kan?"

Perasaan ku mulai tak enak saat yang ku rasakan hanya angin malam yang menusuk kulit ku.

"SATRIA!"

Aku mulai panik saat tak ada orang yang menyauti panggilan ku.

Detik ketiga nya penutup mata ku dibuka membuat Aku menyergap pelan lalu yang kulihat didepan ku adalah pemandangan kota Jakarta yang masih ramai di malam begini. Lah sejak kapan kami sudah ada di rooftop apartemen ini.

"Ana" Aku berbalik kebelakang menampilkan Satria yang berdiri ditengah-tengah lentera yang disusun berbentuk hati. Lalu banyak lampu-lampu juga disini.

"Saya akan menunggu kamu disini! Tidak ingin mendekat?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Saya akan menunggu kamu disini! Tidak ingin mendekat?"

Aku tersenyum, perlahan tapi pasti Aku memajukan langkah ku masuk kedalam simbol hati itu.

Bang (SAT)Where stories live. Discover now