🐾Sad kiss

233 15 2
                                    


🎶Jikalau kau cinta- Judika (cover gitar akustik by Tami Aulia) (dengerin lagunya ya biar feel nya dapet ngehehe)


HAPPY READING ❤️

"Nyatanya kita tak akan bisa melupakan sesuatu yang telah terjadi"

-Bang (SAT)-

-

Sesuai rencana kami kemarin lusa bahwa kami akan berangkat ke Bandung hari ini

Aku mendorong koper kecil ku mengarahkan ke bagasi tempat Pak Satria sedang memasukan barang-barang nya juga. Saat hendak mengangkat koper itu pak satria mengambil alih dari tangan ku, Aku diam memperhatikan nya.

"Sudah?"

"Sudah"

"Oke mari berangkat"

Kami memasuki mobil, memasang sabuk pengaman, menyemangati diri masing-masing ini bukan liburan ini pekerjaan jadi harus bersemangat.

Namun kata semangat ku tinggallah kata karena baru setengah perjalanan Aku sudah bosan dan mulai mengantuk, kepala ku sudah oleng kiri oleng kanan. masih lama kah Aku bosan sekali.

Tapp

Mulai tidak sadar kepala ku oleng ke kiri dengan sigap pak Satria menopang kepala ku dengan telapak tangan nya.

"Ehh maaf pak" aku berusaha kembali ke posisi ku mengusap wajah ku beberapa kali, oh ayolah jangan tidur sekarang.

"Saya steel lagu saja ya, agar kamu tak bosan"

"Oke pak"

Pak Satria mencoba menghidupkan radio di mobilnya tapi kenapa lama, dia sedikit mengotak Atik radio itu.

"Sepertinya ini rusak, Saya salah membawa mobil hari ini, sepertinya tak Akan ada musik"
Ucap pak Satria sedikit merasa tak enak

Aku berpikir sebentar, oh ayolah ini bukan jaman batu ini sudah canggih.

"Seperti nya tidak, kita masih bisa mendengar musik"

"Hem?"

"Tentu saja dari ponsel" ucap ku mengangkat ponsel ku mendekat ke arah nya, dia tersenyum singkat Aku memilih-milih lagu yang bagus.

Pilihan ku jatuh pada lagu Justin Bieber, Let me love you.

Sudah dipertengahan lagu tapi sialnya hp ku yang kemtang jadilah suara nya teredam jika melalui jalan bising, aku mencari sesuatu dalam tas ku, Dapatt.

Ini sebuah headset kabel yang di berikan oleh Abang tersayang ku. Tapi kenapa semerawut begini, mungkin karena aku jarang memakai nya mungkin.

Aku merapikan nya sebentar. Selesai, Sudah rapi Aku mencolokkan ke hp ku meletakkan satu headset ke telinga ku
Dan satu nya lagi ke telinga pak Satria

"Eh" dia sedikit tersentak aku tersenyum sambil mengode nya mengisyaratkan untuk dia memakai nya.

Lama mendapatkan respon Aku memilih memakaikan nya sendiri.

Dia melirik ke arah ku, lantas Aku membuang wajah ku, baru aku sadari bahwa lagi yang ku putar sudah berganti. lagu yang terputar sekarang adalah lagu Judika 'jikalau kau cinta' versi gitar akustik.

🎶Jikalau kau cinta benar-benar cinta jangan katakan kamu tidak cinta, jikalau kau sayang benar-benar sayang tak hanya kata atau rasa kau harus tunjukkan. Jangan sampaii hingga waktu perpisahan tiba.. dan semua yang tersisa hanyalah air mata hanya air mata, mungkin saja cinta kan menghilang selamanya dan semua yang tersisa hanya air mata hanya air mataa cinta...🎶

Aku mengalihkan tatapan ku padanya

Degg

Tatapan kami bertemu, entah perasaan ku saja atau bagaimana tatapan pak satria berbeda dari biasanya kepada ku.

Dengan posisi kami yang memakai headset satu berdua tentu saja posisi kami lumayan dekat. Tidak, Aku yang mendekat kepadanya. Dan Ntah sejak kapan pak Satria menepikan mobilnya.

Tak ada yang mau memutuskan Kontak mata ini, Mata pak Satria! Kenapa? Berkaca-kaca? Apakah ada yang salah dengan ku.

Aku menatap nya kasihan spontan saja, aku tak bermaksud mengasihani nya tapi sesuatu dalam diri ku membuat ku begitu sampai detik ketiganya.

Cupp

pak satria meraih tengkuk ku setelah nya, bibir kami menyatu, aku yang dapat perlakuan tiba-tiba melotot kaget.

Demi apapun ini salah tapii kenapa tubuh ku tak bisa di gerakan, seolah kaku. Bibir nya hanya menempel tapi cukup untuk membuat jantung ku mengungsi ke hati. Seiring dengan kecupan nya aku melihat air mata yang jatuh di kedua matanya. Dia kenapa?

10 detik berlalu, Dia melepas kecupan tersebut, Aku diam kembali ke posisi semula menjaga jarak darinya, Aku tak tau harus bereaksi seperti apa di satu sisi aku tau itu salah tapi disisi lain seakan aku tak menolak perlakuan nya pada ku. Ada apa dengan diriku?

"Ngg- Maaf, maaf saya tak bermaksud melakukan hal itu, maaf"

Dia berbicara kepadaku dengan kepala menunduk tangan nya meremas kuat stir mobil bahkan nada suaranya terkesan telah melakukan hal besar.

Bukan kah ini masalah besar Ana? Ayolah tak ada yang menyentuh mu sebelumnya, jiwa baik ku menyoraki, tt-tapi aku juga menikmati nya. Astaghfirullah 3x.

Keterdiaman ku membuat pak Satria semakin gelisah, Aku bisa mendengar nafas nya yang semakin memburu. Dia terlihat sangat rapuh.

Tak ingin melihatnya terus merasa bersalah, Kuraih tangan nya mendekap ke tangan ku. Barulah dia berani menatap mata ku.

"Tak apa, anggap saja yang terjadi tidak pernah terjadi" ucap ku sembari tersenyum. sebenarnya aku tak ingin berkata begitu, bagaimana bisa kau menganggap nya tak pernah terjadi bahkan 10 detik kurang itu sangat berarti bagi ku.

"Kita tak bisa menganggap suatu yang terjadi tidak pernah terjadi, Saya tak ingin melupakan itu. Saya hanya butuh maaf kamu. Maaf kan saya atas kelancangan saya tadi?"

"Humm" aku mengangguk sambil tersenyum, dia menarik senyum tipis sangat tipis tapi beruntung nya aku bisa melihat senyum dalam sisi lemah nya.

Pak Satria kembali menancap gas mobil melanjutkan perjalanan. Dan sisa perjalanan tersebut hanya hening yang tersisa. tak ada lagi lagu, Bahkan Atmosfer di dalam mobil sudah berubah canggung entah sejak kapan.

Bandung

Hufft

Aku menghirup udara segar Bandung, daerah yang kami kunjungi lumayan Asri jauh dari kebisingan kota. Aku menarik koper kecil ku, tapi kok berat ku lihat ternyata tangan pak satria menahan nya.

"Biar saya saja"

Aku tersenyum, memberikan koper ku padanya Jadilah aku yang memimpin jalan di depan. Kami menuju ke penginapan yang sudah di pesan sebelumnya. Aku menolah ke belakang melihat pak Satria, dia berjalan sekali-kali melihat pemandangan. Ck. Seperti anak kecil.

Huft, akhirnya kami sampai di penginapan minimalis namun juga terkesan elegan. Pemiliknya menyambut kami di depan pintu penginapan.

"Selamat datang Nak Satria" ucap pemilik nya ramah Pak satria membungkuk dan mencium punggung tangan wanita paruh baya itu, aku juga mengikuti nya tentunya.

"Semua ruangan sudah mbok bersihkan, jadi aman. Oh iya kulkas nya juga udah mbok isi bahan masakan kalo neng nya mau masak"
Aku membungkuk sopan

"Sesuai pesanan kan ya, silahkan ini kuncinya"

"Sesuai pesanan?" Pak Satria yang bingung dengan ucapan Si mbok bertanya

"Dengan satu ruang tamu, dapur mini, satu kamar mandi dan satu kamar tidur"

"Hah?"

"Hah?"

TBC

Bang (SAT)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें