🐾 Sekarang apalagi?

148 14 0
                                    


HAPPY READING ❤️


Heyy, masih mengingat ku"

"Jenifer"

"Wah masih mengingat ku ternyata, apa kabar bitch?"

Sialan, siapa yang dia bilang jalang.

"Untuk Apa kau menelpon ku?"

"Untuk apa lagi, jika bukan untuk mengambil kembali milik ku"

"Apa maksudmu?"

"Kamu ini sangat naif ya, tak heran seseorang sangat mudah menipu kamu"

"Jika ini tentang insiden pisau waktu itu, Aku minta maaf. Aku tak sengaja melakukan itu. Karena memang kamu lah yang sengaja melukai diri kamu sendiri"

"Baik, temui saya di gedung Apartemen kelapa gading, dan saya akan menerima maaf kamu"

"Kau kira Aku bodoh mau mengikuti perintah mu!"

"Ssstt ada kejutan untuk mu"

Ting

+628317960**** send a picture

"Bukalah kado spesial dari ku".

Aku memperhatikan layar hp ku, Jenifer dia mengirim ku foto, dengan tak sabaran Aku membuka foto itu.

deg

apa-apaan ini. Kenapa bisa ada foto seperti ini. Seketika tubuh ku lemas untuk berdiri pun kurasa aku tak bisa, Aku terduduk, Air mata ku pecah memandang sesuatu yang tak pernah sama sekali terlintas di benak ku.

"GAK GAK, ini pasti bohong kan. katakan kebohongan apalagi yang akan kamu buat hah?"

"Terserah jika kamu mau percaya atau tidak, yang penting jika ini tersebar kamu pasti tau betul bukan apa yang akan terjadi?"

"Tunggu aku di sana!"

Tut Tut

Dia bahkan langsung mematikan telfonnya.

Aku tak tau Apa yang harus ku lakukan sekarang, jika foto itu tersebar ku yakini hidupku akan hancur saat itu juga.

"Hikss, bagaimana ini? Malam-malam begini bagaimana aku bisa kesana"

Aku menggigit kuku ku cemas dan terus saja mondar mandir tak tentu arah. Air mata terus mengalir di pipi ku.

Ayo Otak berfikir bagaimana Aku akan kesana.

"Rama, iya benar. Rama"

Aku mengambil lagi hp ku yang tergeletak di lantai mencari nomor Rama dan langsung menelpon nya.

"Halo Na"

"Hiks Ram, tolong Aku"

"LU KENAPA NA?"

"Tolong antar Aku ke suatu tempat"

"Lu di kost kan, wait gue kesana sekarang"

Hp ku lepas dari pegangan ku. Aku terduduk lemas dilantai memeluk lututku menenggelamkan wajahku, aku menangis namun dengan suara yang berusaha ku redam ketahuilah ini jauh lebih sakit.

Tapi nanti bagaimana jika Rama bertanya? bagaimana Aku harus menjelaskan? Bodoh, kenapa Aku baru kepikiran sekarang.

Mungkin 10 menit lagi Rama sampai, Aku memilih berdiri pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahku setelah ku rasa cukup Aku kembali dan berdiri melihat penampilan ku di depan cermin. Kacau.

Bang (SAT)Where stories live. Discover now