🐾Wanita ini

244 21 0
                                    

HAPPY READING❤️
-
"

Semua yang di awali kebohongan tak akan baik hasilnya"

-Bang (SAT)-
-

Sudah seminggu semenjak Aku sakit, Dan Aku juga sudah kembali bekerja 3 hari yang lalu. Kelamaan libur takut nya nanti gak mau kerja lagi.

Saat ini Aku akan keruangan pak Satria. Membicarakan hal penting dengan nya. Ingat tentang bahan baku waktu itu. Nah Aku sudah mendapatkan ide untuk bahan baku tersebut.

Ngomong-ngomong ini kali pertama kami bertemu setelah Aku sakit kemaren.

"Mbak Pak Satria ada?" Tanya ku ke mbak Raina yang berada di second room nya di depan ruangan pak Satria.

"Ada na, di dalam tuh"

"Sibuk gak Mbak"

"Kayak mau ngomongin masalah pribadi aja pakai nanya sibuk"

Lah iya juga ya, kan sekarang jam kerja sudah pasti dia sibuk dan juga Aku kan membicarakan tentang pekerjaan. Aku memperhatikan mbak Raina dengan Muka bingung.

Mbak Raina terkekeh

"Masuk aja, Kalo masalah pekerjaan mah"

Aku mengangguk
"Yaudah masuk nih Mbak"

Mbak Raina mengangguk sebagai jawaban.

Aku mendorong pintu tersebut tanpa meng tok tok nya dulu. Dah lah capek.

Ku masukkan kepalaku di celah pintu yang terbuka berniat mengintip.

Eh tapi tunggu dia berdiri tepat di depan wajah ku, tapi tenang saja dia memunggungiku. sepertinya Dia sedang menelfon.

Aku berniat masuk tapi, eh dia langsung menoleh ke arah ku.

Dia berhenti bicara memperhatikan ku dengan mulut yang sedikit terbuka. Aku yang kikuk juga malah ikut bengong.

"Nanti saya telfon lagi"

Pak Satria Memutus sambungan telepon nya.

"Apa yang kamu lakukan di situ, menguntit hmm?"

Aku nyengir, setelah itu masuk ke ruangan nya. Seperti biasa dia akan duduk di singgasana nya dan Aku juga ikut duduk di kursi khusus tamu di depan mejanya.

"Maaf mengga--"

"Langsung ke inti saja"

Aku diam malu, Jadi tensin kan.

"Sebenarnya saya kesini untuk membicarakan tentang bahan baku Pak, seperti yang kita bicarakan berminggu-minggu lalu"

"Lalu?"

"Nah menurut riset dari otak cerdas saya pak, Alangkah baik nya kit--"

"Kamu mau mengusulkan pekerjaan atau berdongeng?"

Aku menatap nya jengah, sebisa mungkin tak memperlihatkan kekesalan ku.
"Bapak Satria yang terhormat tolong dengarkan dulu saya"

"Lanjutkan!"

"Jadi Alangkah baik nya kita untuk melakukan penelitian langsung ke tempat dimana kita membeli bahan baku. Seperti perkebunan, atau bahan baku lainnya. Saya yakin dengan itu kita dapat melihat langsung mana yang berkualitas mana yang tidak dan juga harganya Sedikit lebih murah dari pada kita beli langsung dari pemasok"

Aku menjelaskan panjang lebar.

"Perkebunan ya?".

Tampak dia sedang berpikir dengan kepala miring. Baek-baek pak ntar otak nya geser. Aku tertawa di dalam hati mendengar jiwa iseng ku bicara.

Bang (SAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang